21
akses informasi kedalamnya, namun kebebasan ini akan diikuti dengan batasan dan kewajiban bagi seseorang yang menggunakannya dengan beberapa aturan
tertentu.
2.3 Standar Metadata Repositori
Beragam standar metadata yang digunakan akan menjadi masalah pada saat integrasi dilakukan. Pada implementasinya, harus digunakan satu jenis
metadata yang dapat menyatukan seluruh metadata yang akan digunakan sebagai format standar untuk pengumpulan data.Menurut Susilawati 2008 Standar
metadata adalah “satu set terminologi serta definisi umum yang digunakan dalam metadata serta dipresentasikan dalam format terstruktur”.
Menurut Susilawati 2008 Secara umum, standar-standar yang digunakan dalam skema metadata, antara lain:
1. CDWA Categories for Descriptions of Works of Art: skema untuk deskripsi karya seni
2. DCMES Dublin Core Metadata Element Set: skema umum untuk deskripsi beraneka ragam sumber digital
3. EAD Encoded Archival Description: skema untuk menciptakan sarana temu kembali bahan kearsipan archival finding aids dalam bentuk
elektronik 4. Gateway to Educational Materials: skema untuk bahan pendidikan dan
pengajaran 5. MPEG Moving Pictures Experts Group MPEG-7 dan MPEG-21:
standar untuk rekaman audio dan video dalam bentuk digital
Primadesi 2012, 5 mengemukakan “Standar metadata yang umum digunakan di perpustakaan adalah MARC Machine Readable Cataloging,
METS Metadata Encoding and Transmission Standard, MODS Metadata Object Description Standard, dan Dublin Core”.
Universitas Sumatera Utara
22
2.3.1 Fungsi Penggunaan Metadata
Metadata sering disebut dengan data tentang data atau informasi tentang informasi. Fungsi metadata dalam dunia perpustakaan dapat dicontohkan sebagai
katalog perpustakaan, dimana katalog perpustakaan berisi data tentang dokumen, jika sebuah dokumen berisi data, maka katalog dapat disebut sebagai data tentang
data. Ada beberapa fungsi metadata menurut Haynes 2004 seperti dikutip
oleh Prasetya sebagai berikut: 1.
Sumber informasi resources description Ini merupakan fungsi yang paling fundamental dari sebuah
metadata. Karena sebuah data dapat diidentifikasi sebagai satu kesatuan berbeda dari data lainnya sehingga dapat ditemukan dengan
menggunakan suatu pendekatan unik yang ada dalam metadata tersebut.
2. Temu kembali informasi information retrieval
Metadata digunakan untuk memasukkan suatu istilah pada semacam konteks semantik, memberitahukan mesin pencari atau
aplikasi lain bagaimana memperlakukan suatu unsur metadata sehingga suatu sumber informasi dapat ditemukan dengan istilah
tersebut.
3. Pengelolaan informasi management of information
Dengan adanya metadata, dapat ditentukan bagaimana melakukan pengelolaan informasi mengenai penyimpanan dan penemuan kembali
sumberdaya informasi.
4. Manajemen hak cipta, kepemilikan dan otentisitas right management,
ownership and authenticity Mendorong perkembangan metadata dalam dunia penerbitan
khususnya media tercetak dan elektronik, menjadi suatu kebutuhan untuk mengelola hak intelektual tersebut dengan baik. Fungsi ini
merupakan salah satu fungsi yang menjadi fokus utama untuk menghindari plagiarisme dan melindungi hak cipta atas suatu sumber
informasi.
5. Interoperabilitas interoperability
Universitas Sumatera Utara
23
Merupakan kemampuan pertukaran data dalam berbagai sistem menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras, serta struktur data.
Dengan menggunakan metadata, sebuah sistem dapat mengidentifikasi informasi terstruktur yang kemudian sumber informasi tersebut
menampilkan informasi sesuai dengan ketentuan tertentu.
Menurut Basuki 2000, 3 metadata memungkinkan pemakai untuk menentukan:
1. Ketersediaan informasi apakah objek informasi itu ada atau eksis? Di manakah letaknya? Berapakah yang tersedia? Apakah kesemuanya itu
sama? 2. Kegunaan informasi apakah otentik? Apakah baik? Bagaimana
pemakai dapat menentukan apakah berguna atau tidak? Berdasarakan beberapa pendapat di atas pada dasarnya fungsi metadata
memudahkan temu kembali suatu informasi, menghindari plagiarisme dan melindungi hak cipta atas suatu sumber informasi, dan memberi petunjuk atas
ketersediaan suatu informasi. Dari sekian banyak fungsi metadata yang paling penting ialah bahwa metadata juga sangat menentukan kualitas informasi yang
didapatkan.
2.3.2 Standar Metadata Dublin Core
Standar metadata Dublin Core merupakan standart metadata yang sangat sering digunakan untuk repositori institusi sebuah perguruan tinggi. Prasetya
2009, 26 menyatakan bahwa “Metadata Dublin Core adalah standart metadata yang sangat sering digunakan untuk repositori institusi sebuah perguruan tinggi”.
Seperti yang dikemukakan oleh Ajie 2012, 3 metadata Dublin Core memiliki beberapa kekhususan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
24
1. Memiliki deskripsi yang sangat sederhana, 2. Semantic atau arti kata yang mudah dikenali secara umum, dan
3. Bersifat expandable yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih
lanjut. NISO mengemukakan metadata Dublin Core yang terdiri atas 15 unsur
sebagai berikut:
Tabel 1. Unsur Metadata Dublin Core
NO Elemen
Keterangan 1.
Tittle Judul dari sumber informasi
2. Creater
Pencipta sumber informasi 3..
Subject Pokok bahasan sumber infomasi, biasanya
dinyatakan dalam bentuk kata kunci atau nomor klasifikasi.
4. Description
Keterangan dari isi suatu sumber informasrupai, misalnya abstrak, daftar isi dan uraian.
5. Publisher
Orang atau badan yang menginformasikan sumber informasi.
6. Contributor
Orang atau badan yang ikut menciptakan sumber informasi
7. Date
Tanggal penciptaan sumber informasi 8.
Type Jenis sumber informasi, novel, laporan, peta, dan
Universitas Sumatera Utara
25
sebagainya 9.
Form Bentuk fisik sumber informasi, format, ukuran,
durasi sumber informasi 10
Identifier Nomor atau serangkaian angka dan huruf yang
mengidentifikasikan sumber informs contoh: URL atau alamat situs
11. Source
Rujukan ke sumber asal atau suatu sumber informasi
12. Language
Bahasa intelektual yang digunakan sumber informs
13. Relation
Hubungan antara satu sumber informasi dengan sumber informasi lainnya
14. Coverage
Cakupn isi ditinjau dari segi geografis dan cakupan waktu
15. Relate
Pemilik hak cipta sumber informasi
Sumber : Niso 2013, 2 Contoh metadata Dublin Core seperti yang dipaparkan oleh
Greenberg,yaitu:
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 3. Contoh metadata Dublin Core
Sumber: Greenberg 2010, 8 Dari contoh metadata Dublin Core di atas dapat dilihat bahwa dari
beberapa element metadata yang terdapat pada contoh jelas bahwa metadata diatas mewakili metadata sebuah bahan pustaka yang berjudul “Godiva Chocolatier”,
pengarangnya “Nancy Confection”, subjeknya “Chocolate”, identifiernya “http:www.godiva.com”, abstraknya “Provides access to
collections, gifts” , dan sebagainya.
2.4 Perangkat Lunak Pembangun Repositori