Pemetaan Aktivitas Supply Chain Identifikasi Risiko dan Penyebab Risiko

Tabel 5.3 Aktivitas Perusahaan Lanjutan Mengecek bahan dari supplier Penjadwalan produksi Memelihara fasilitas produksi Manajemen order Identifikasi kondisi bahan Meminta otorisasi pengembalian bahan beda spesifikasi Pengembalian Sumber : PT. Pancakarsa Bangun Reksa

5.2 Pengolahan Data

5.2.1 Pemetaan Aktivitas Supply Chain

Sebelum dilakukan peramalan maupun penerimaan permintaan, dilakukan pengecekan stok level di gudang terlebih dahulu. Peramalan dilakukan berdasarkan data historis terdahulu. Setelah peramalan dan penerimaan permintaan dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan kebutuhan bahan dan perencanaan produksi sesuai kapasitas mesin di pabrik. Dari perencanaan kebutuhan bahan, bagian purchasing akan melakukan pemesanan bahan kepada supplier dengan mengirimkan proposal kepada supplier. Lalu dikeluarkan purchase order dan dikirimkan kepada supplier. Supplier akan mengirimkan bahan yang dipesan kepada perusahaan sesuai dengan estimated time arrival. Bahan yang datang akan diinspeksi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah bahan tersebut sesuai dengan spesifikasi. Jika bahan tidak memenuhi spesifikasi, maka bahan tersebut akan dikembalikan kepada supplier untuk diganti dengan bahan baru yang memenuhi spesifikasi atau dilakukan penyortiran oleh Universitas Sumatera Utara pihak supplier untuk melihat dan memilih bahan mana yang masih bias diterima. Sedangkan bahan yang diterima akan dimasukkan ke dalam gudang menunggu proses pengolahan.

5.2.2 Identifikasi Risiko dan Penyebab Risiko

Pada tahap ini dilakukan penjabaran aktivitas kegiatan perusahaan berdasarkan elemen SCOR. Penjabaran kegiatan tersebut berdasarkan dari Plan, Source, Make, Deliver dan Return. Dari aktivitas kegiatan perusahaan yang telah dijabarkan dapat dilakukan identifikasi risiko-risiko yang muncul. Penguraian aktivitas perusahaan dibagi berdasarkan SCOR, sehingga aktivitas pada perusahaan hanya menjadi 5 aktivitas, pengelompokan aktivitas perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.6, dan aktivitas baru perusahaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5. 6. Pengelompokan Aktivitas Perusahaan Proses Kegiatan Lama Pengelompokan Aktivitas Plan Menaksir permintaan Menaksir permintaan dan manajemen persediaan Perencanaan dan pengendalian persediaan perencanaan produksi Perencanaan material Perencanaan kapasitas Source Komunikasi dengan supplier Komunikasi dengan supplier dan penerimaan bahan Kontrak dengan supplier Penjadwalan pengiriman dari supplier Menerima bahan dari supplier Universitas Sumatera Utara Mengecek bahan dari supplier Make Penjadwalan produksi Memelihara fasilitas produksi Memelihara fasilitas produksi Deliver Manajemen order Manajemen order Return Identifikasi kondisi bahan Klaim bahan beda spesifikasi dan pengembalian bahan Meminta otorisasi pengembalian bahan cacat Pengembalian Tabel 5. 7. Aktivitas Perusahaan Berdasarkan SCOR Proses Aktivitas Plan Menaksir permintaan dan manajemen persediaan Source Komunikasi dengan supplier dan penerimaan bahan Make Memelihara fasilitas produksi Deliver Manajemen order Return Klaim bahan beda spesifikasi dan pengembalian bahan Setelah dilakukan identifikasi risiko yang terjadi pada supply chain perusahaan tersebut, dilakukan identifikasi penyebab munculnya risiko yang mempengaruhi terjadinya risiko. Identifikasi untuk penyebab risiko tidak dikelompokkan berdasarkan SCOR, namun melihat dari seluruh risiko yang teridentifikasi. Hal ini dikarenakan satu penyebab risiko dapat menjadi penyebab risiko untuk risiko lain walaupun berbeda proses. Universitas Sumatera Utara 5.2.2.1 Identifikasi Tingkat Dampak Severity, Kemunculan Occurence, Kepastian Detection dan Korelasi Correlation Tahapan ini merupakan penilaian tingkat dampak severity dari kejadian risiko yang teridentifikasi yang dapat dilihat pada Tabel 5.7, penilaian tingkat kemunculan occurence dari penyebab risiko yang teridentifikasi yang dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan penilaian tingkat korelasi correlation antara kejadian risiko dan penyebab risiko. Penilaian tingkat dampak severity, tingkat kemunculan occurence, kepastian Detection dan tingkat korelasi correlation yang dapat dilihat pada lampiran tabel HOR fase 1 dilakukan berdasarkan FMEA. Tabel 5.8. Penilaian Tingkat Dampak Resiko Kode Risiko Severity P-1 Kelebihan dan kekurangan bahan 7 P-2 Kesalahan dalam asumsi kapasitas mesin 6 S-1 Menutup kerjasama dengan supllier lain 8 S-2 Perubahan waktu pengiriman 6 S-3 Kerusakan bahan dari supplier 7 M-1 Fasilitas produksi terganggu 7 D-1 Proses penyelesaian order terlambat 5 R-1 Bahan tidak sesuai dengan spesifikasi 7 R-2 Waktu klaim bahan beda spesifikasi ke supplier butuh waktu yang lama 6 Keterangan daripada skala nilai yang disajikan pada tabel dapat dilihat di tabel 3.4 pada bab III tentang landasan teori. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Penilaian Kemunculan dan Kepastian Penyebab Resiko Simbol Penyebab Resiko Occurance Detection I-1 Kurang akuratnya penafsiran jumlah bahan 7 3 I-2 Banyaknya bahan beda spesifikasi dari supplier 5 5 I-3 Mesin rusak 4 6 I-4 Adanya kendala pada saat transportasi berlangsung 7 3 I-5 Perjanjian menuntut kerjasama permanen 6 4 I-6 Perusahaan menganggap supplier adalah opsi dengan harga termurah 7 3 I-7 Kesalahan menghitung bahan yang datang 4 6 I-8 Pemeliharaan membutuhkan waktu ekstra 7 3 I-9 Kerusakan yang terjadi di perjalanan 7 3 I-10 Kondisi kendaraan pengangkut yang tidak layak 7 3 I-11 Kesalahan spesifikasi yang dikirim oleh supplier 4 6 Keterangan daripada skala nilai yang disajikan pada tabel dapat dilihat di tabel 3.5 pada bab III tentang landasan teori.

5.2.3 Evaluasi Risiko