Ukuran Perusahaan Tinjauan Teoritis 1. Kinerja Keuangan

Pre tax accounting income = laba sebelum pajak yang berdasarkan laporan keuangan perusahaan

2.1.3. Ukuran Perusahaan

MenurutNiresh dan Velnampy 2014, “ukuran perusahaan adalah banyaknya jumlah dan jenis kapasitas produksi dan kemampuan yang dimiliki perusahaan atau banyaknya jumlah dan jenis layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan secara bersamaan untuk pelanggannya.Ukuran perusahaan adalah faktor utama untuk menentukan profitabilitas dari suatu perusahaan dengan konsep yang biasa dikenal dengan skala ekonomi”. Maksud skala ekonomi ialah merujuk kepada keuntungan biaya rendah yang didapat oleh perusahaan besar karena dapat menghasilkan produk dengan harga per unit yang rendah. Perusahaan dengan ukuran besar membeli bahan baku dalam jumlah yang besar sehingga perusahaan akan mendapat potongan harga lebih banyak dari pemasok. Dimana tingkat biaya yang rendah merupakan unsur untuk mencapai laba yang diinginkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Disamping itu perusahaan dengan skala besar akan lebih mempunyai kemungkinan untuk memenangkan persaingan dalam bisnis. Faktor ukuran perusahaan yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan merupakan faktor penting dalam pembentukan laba.Perusahaan besar yang dianggap telah mencapai tahap kedewasaan merupakan suatu gambaran bahwa perusahaan tersebut relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil.Bagi perusahaan yang stabil biasanya dapat memprediksi jumlah keuntungan di tahun-tahun mendatang karena tingkat Universitas Sumatera Utara kepastian laba sangat tinggi.Sebaliknya bagi perusahaan kecil yang dianggap belum mapan, besar kemungkinan laba yang diperoleh juga belum stabil karena kepastian laba lebih rendah Sugiarto, 1997, dalam Sembiring, 2008. Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri. Sudarmadji dan Sularto 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa: Penentuan ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aset, total penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aset, total penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Semakin besar aset maka semakin besar modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut dikenal masyarakat. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan dari besarnya total aset yang dimiliki perusahaan. Pengertian aset itu sendiri menurut Kieso 2011:192 adalah “asset is a resource controlled by the entity as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the entity”. Aset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan.Weston dan Brigham 1994 dalam Hesti 2010 menyatakan bahwa “peningkatan aset yang diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan.Dengan meningkatnya kepercayaan Universitas Sumatera Utara pihak luar terhadap perusahaan, dimungkinkan pihak kreditur tertarik menanamkan dananya ke perusahaan”. Penggunaan total aset sebagai alat ukuran perusahaan didasarkan pada penelitian Hesti 2010, Niresh dan Velnampy 2014, dan Putra 2015. Variabel ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: ������ ������ℎ��� = �� ����� ������ Total aset digunakan dalam penelitian ini karena menurut Sudarmadji dan Sularto 2007dalam penelitiannya menyatakan bahwa “nilai aset relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan”. Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural Ln dari total aset. Hal ini dikarenakan besarnya total aset masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aset perlu menggunakan logaritma natural.

2.2. Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi referensi penelitian ini, antara lain: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 11

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 2

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 6

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 23

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 1 3

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 11

Pengaruh Struktur Kepemilikan Keluarga Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 12

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 1 113