2. Tax Evasion Penyelundupan Pajak
Tax Evasion adalah strategi dan teknik penghindaran pajak dilakukan secara ilegal dan tidak aman bagi wajib pajak, dan cara penyelundupan pajak ini
bertentangan dengan ketentuan perpajakan, karena metode dan teknik yang digunakan tidak berada dalam koridor undang-undang dan peraturan
perpajakan. Cara yang ditempuh beresiko tinggi dan berpotensi dikenakannya sanksi pelanggaran hukum atau tindak pidana fiskal.
3. Tax Saving Penghematan Pajak
Tax Savingadalah upaya memperkecil jumlah pajak yang tidak termasuk dalam ruang lingkup pemajakan.Misalnya, wajib pajak menghindari utang
pajaknya dengan menahan diri untuk tidak membeli produk-produk yang ada pajak pertambahan nilainya.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari perencanaan pajak yang dilakukan secara cermat, yaitu:
1. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupakan unsur biaya
dapat dikurangi. 2.
Mengatur aliran kas masuk dan keluar cash fow, karena dengan perencanaan pajak yang matang dapat diperkirakan kebutuhan kas untuk pajak, dan
menentukan saat pembayaran sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih akurat.
2.1.2.4. Penghindaran Pajak
Salah satu cara yang digunakan oleh perusahaan untuk memaksimalkanlaba dengan meminimalkan pembayaran pajak adalah dengan
Universitas Sumatera Utara
melakukan penghindaran pajak tax avoidance. Penghindaran pajak menurut Robert H. Anderson dalam Zain, 2007: 50 adalah, “cara mengurangi pajak yang
masih dalam batas ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dan dapat dibenarkan, terutama melalui perencanaan pajak”.
Dengan demikian, secara moral pun tidak dianggap salah, apabilapengurangan beban pajak melalui penghindaran pajak tersebut masih
dalam batas ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.Penghindaran pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Merksdalam
Zain,2007:55 menyatakan sebagai berikut: 1.
Memindahkan subjek pajak danatau objek pajak ke negara-negarayang memberikan perlakuan pajak khusus atau keringanan pajak tax
havencountry atas suatu jenis penghasilan substantive tax planning
2. Usaha penghindaran pajak dengan mempertahankan substansiekonomi
dari transaksi melalui pemilihan formal yang memberikanbeban pajak yang paling rendah formal tax planning
3. Ketentuan Anti Avoidance
atas transaksi transfer pricing, thincapitalization,treaty shopping, dan controlled foreign
coorporationSpecific Anti Avoidance Rule, serta transaksi yang tidak mempunyaisubstansi bisnis General Anti Avoidance Rule.
Dalam penghindaran pajak, wajib pajak tidak secara jelas melanggar undang-undang atau menafsirkan undang-undang, namun tidak sesuai dengan
maksud dan tujuan pembuatan undang-undang.Aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan oleh manjemen suatu perusahaan dilakukan semata-mata untuk
meminimalisasi kewajiban pajak perusahaan. Pada dasarnya tindakan penghindaran pajak merupakan suatu
tindakanlegal bagi perusahaan, sehingga sangatlah wajar kalau aktivitas penghindaran pajak semakin berkembang di Indonesia. Banyak perusahaan yang
melakukan praktik penghidaran pajak dengan mengurangi besaran laba yang
Universitas Sumatera Utara
dilaporkan dalam laporan keuangan , sehingga besar pajak yang akan dibayarkan pun akan berkurang. Namun penghindaran pajak menjadi dilema bagi perusahaan
juga bagi negara, khususnya negara-negara yang pendapatan negara terbesar berasal dari pajak. Serta bagi perusahaan akanmenajadi bumerang jika tidak
cermat dalam melakukan penghindaran pajakmelalui perencanaan pajak yang tidak tepat.
Komite urusan fiskal dari OECD Organization for Economic Coorporation and Development menyebutkan ada tiga tipe karakter tax
avoidance, yaitu: 1.
Adanya unsur afisiliasi di mana berbagi pengaturan seolah-olahterdapat di dalamnya, padahal tidak, dan ini dilakukan karenaketiadaan faktor pajak
2. Skema semacam ini sering memanfaatkan loopholes dari undang-undangatau
menerapkan ketentuan-ketentuan legal untuk berbagaitujuan, padahal bukan itu sebelumnya dimaksudkan oleh pembuatundang-undang.
3. Kerahasian juga sebagai betuk dari skema ini dimana umumnya parakonsultan
menunjukan alat atau cara untuk melakukan tax avoidancedengan syarat wajib pajak menjaga serahasia mungkin.
Menurut Hanlon Heitzman 2010:14, metode pengukuran
penghindaran pajak dikelompokkan dalam beberapa metode yaitu “effective tax rate ETR, books tax gap BTG, differencial tax DTX, unrecognized tax
benefit, tax shelter activity, danmarginal tax rate”. Dalam teori perpajakan dikenal istilah tarif pajak efektif effective tax rate yaitu jumlah pajak yang
harusnya dibayarkan oleh wajib pajak dibandingkan dengan total pendapatan yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh wajib pajak. Franket dalam Sibarani2012 menyatakan bahwa, ”Tarif pajak efektif menunjukkan efektifitas penghindaran pajak, karena tarif pajak
efektif dapat mencerminkan perbedaan laba buku dengan laba fiskal”. Dalam penelitian ini, proksi pengukuran penghindaran pajak menggunakan proksi
pengukuran penelitian Hanlon dan Heitzman 2010 seperti yang digunakan oleh Sibarani 2012 dan Bambang 2014 yaitu dengan menggunakan model
CashEffective Tax Rate Cash ETR yang diharapkan mampu menilai tingkat keagresifan penghindaran pajak yang terjadi dalam perusahaan.Semakin rendah
nilai Cash ETR menggambarkan semakin tingginya aktivitas penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan.Menurut Dyreng et al.2009 dalam Sibarani 2012
“Cash ETR dapat menggambarkan semua aktivitas penghindaran pajak yang mengurangi pembayaran pajak kepada otoritas perpajakan”. Dalam jurnal Hanlon
Heitzman 2010 disebutkan bahwa “long run cash ETR dan Cash ETR memiliki karateristik yang sama, hanya saja untuk pengukuran dalam jangka
panjang digunakan pengukuran long run cash ETR”. Rumus menilai penghindaran pajak dengan proksi cashETR sebagai berikut:
Cash ETR =
���ℎ ��� ���� ��� ��� ���������� ������
x 100 Keterangan:
Cash ETR = tarif pajak efektif berdasarkan jumlah pajak yang
dibayarkan perusahaan secara kas pada tahun berjalan
Cash taxes paid = jumlah pajak yang dibayarkan secara kas pada
tahun berajalan
Universitas Sumatera Utara
Pre tax accounting income = laba sebelum pajak yang berdasarkan laporan keuangan perusahaan
2.1.3. Ukuran Perusahaan