Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Kesimpulan

berkaitan dengan variabel-variabel kinerja keuangan dan pajak penghasilan tersebut.Laporan keuangan yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan dari tahun 2010 sampai 2015.

3.7. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2010-2015. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang penyelidikannya ditujukan pada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu, melalui sumber-sumber dokumen. Dari metode ini diharapkan akan diperoleh catatan mengenai data-data yang ada hubungannya dengan penelitian ini yaitu laporan keuangan. 3.8. Teknik Analisis 3.8.1. Statistik Desktiptif Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan Erlina, 2011: 94.Dalam penelitian ini, ukuran untuk statistik yang akan dipakai meliputi mean, maximum, minimum, dan standar deviasi. 3.8.2. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menguji kelayakan model regresi dalam penelitian ini.Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji Universitas Sumatera Utara autokorelasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows version 22.

3.8.2.1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data.Jika data normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal.Untuk melihat normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram atau pola distribusi data normal.Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari nilai residualnya. Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan data berdistribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3.8.2.2. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2009: 91, uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model Universitas Sumatera Utara regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: 1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. 2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Ada tidaknya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor VIF, serta dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah jika nilai tolerance0,1 atau sama dengan nilai VIF 10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Menurut Ghozali 2009:125 Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis pada gambar scatterplot yang menyatakan model regresi berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1. Titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka nol 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah Universitas Sumatera Utara 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3.8.2.4. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1.Jika terjadi autokorelasi, maka terdapat masalah autokorelasi.Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu: Selain uji Durbin-Watson, run test juga dapat digunakanuntuk lebih memastikan ada atau tidaknya masalah autokorelasi.Uji ini dipergunakan untuk melihat apakah data residual bersifat acak atau tidak.Data yang bersifat acak adalah data yang terbebas dari masalah autokorelasi.

3.8.3. Analisis Regresi Berganda

“Analisis regresi linear berganda digunakan dengan maksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen bila dua atau lebih variabel independen dimanipulasi” Sugiyono, 2011: 260. Rumusnya adalah sebagai berikut: ROA = �+ � 1 CETR + � 2 SIZE + ε 4 4-dL 4-dU dU dL Tidak Ada Autokorelasi Ragu- ragu Ragu- ragu Autokorelasi Negatif Autokorelasi Positif Universitas Sumatera Utara Dimana: ROA = Kinerja keuangan yang diukur dengan return on asset CETR = Pajak penghasilan badan berupa penghindaran pajak yang diukur dengan cash effective tax ratio SIZE = Ukuran perusahaan � = Konstanta � 1 = Koefisien regresi pajak penghasilan badan � 2 = Koefisien regresi ukuran perusahaan ε = Error term 3.8.4. Pengujian Hipotesis 3.8.4.1. Uji Signifikasnsi Simultan Uji-F Uji-F pada model regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: 1. Tolak H terima H a jika F hitung F tabel ,atau dapat dilihat darinilai signifikansinya apabila 0.05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Terima H tolak H a jika F hitung F tabel atau dapat dilihat darinilai signifikansinya apabila 0.05, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara serentak dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

3.8.4.2. Uji Signifikasnsi Parsial Uji-t

Uji-t bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya hubungan atau pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ketentuan dalam uji-t antara lain : 3. Tolak H terima H a jika t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi 0.05, maka variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. 4. Terima H tolak H a jika t hitung t tabel dengan tingkat signifikansi 0.05, maka variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

3.8.4.3. Koefisien Determinasi

� � Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai koefisien determinasi.Koefisien determinasi � 2 merupakan besaran non negatif dan besarnya koefisien determinasi adalah �≤� 2 ≤�.Jika koefisien determinasi bernilai 0, maka tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Sebaliknya jika koefisien determinasi bernilai 1, maka ada keterikatan sempurna antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji Determinasi, untuk melihat besarnya kontribusi pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dapat dihitung dengan rumus: D = � � x 100 Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010-2015.Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 24 perusahaan yang diperoleh berdasarkan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda.Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik, pengujian menggunakan regresi berganda dan diakhiri dengan pengujian hipotesis.Pengujian dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 22. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk menggambarkan atau mendeskripsikan terhadap objek yang diteliti melalui data populasi atau data sampel sebagaimana adanya yang sudah ditetapkan. Statistik deskriptif hanya memberikan gambaran mengenai sampel penelitian sehingga sama sekali tidak dapat digunakan untuk menarik kesimpulan Universitas Sumatera Utara apapun terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Adapun statistik deskriptif dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 144 1.54 65.86 15.8101 12.15259 CETR 144 6.58 46.12 26.1208 5.19639 SIZE 144 25.33 32.15 28.5998 1.60181 Valid N listwise 144 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan hasil olahan data pada tabel diatas,dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Return on Asset Y memiliki nilai minimum sebesar 1,54 dan nilai maksimum 65,86. Rata-rata dari Return on Asset adalah 15,8101 dengan standar deviasi sebesar 12,15259. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 144 perusahaan. 2. Variabel Cash Effective Tax Ratio � 1 memiliki nilai minimum sebesar 6,58 dan nilai maksimum 46,12. Rata-rata dari Cash Effective Tax Ratio adalah 26.1208dengan standar deviasi sebesar 5.19639. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 144 perusahaan. 3. Variabel Ukuran Perusahaan � 2 memiliki nilai minimum sebesar 25.33dan nilai maksimum 32.15. Rata-rata dari Ukuran Perusahaan adalah 28.5998dengan standar deviasi sebesar 1.60181. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 144 perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4.2.2. Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1. Uji Normalitas Untuk menguji apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak, peneliti melakukan uji analisis grafik histogram dan normal probability plot.Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki data normal atau mendekati normal. Adapun hasil uji normalitas data dengan grafik histogram disajikan sebagai berikut: Gambar 4.1 Histogram Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Universitas Sumatera Utara Sedangkan hasil uji normalitas data dengan normal probability plot disajikan sebagai berikut: Gambar 4.2 Normal Probability Plot Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan tampilan grafik histogram maupun normal probability plot, dapat disimpulkan bahwa data penelitian merupakan data yang normal.Grafik histogram berbentuk seperti lonceng sedangkan normal probability plot menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik adalah yang bebas dari variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel indipenden lain dalam satu model regresi. Kemiripan antar variabel independen akan menyebabkan korelasi antara variabel- variabel independen yang memiliki kemiripan tersebut. untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Jika VIF 10 atau tolerance 0,1, maka terjadi multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF 10 atau tolerance 0,1, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.313 1.162 1.991 .048 CETR -.052 .012 -.349 -4.445 .000 .984 1.016 SIZE .053 .038 .110 1.405 .162 .984 1.016 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Nilai VIF untuk variabel Cash Effective Tax Ratio dan Ukuran Perusahaanadalah 1,016, sedangkan Tolerance-nya 0,984. Karena nilai VIF dari kedua variabel tidak ada yang lebih besar dari 10 dan tolerance tidak ada yang lebih kecil dari 0,1, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada kedua variabel bebas tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika hasil residual suatu pengamatan sama dengan residual pengamatan lain, maka disebut dengan homoskedestisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedestisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Model regresi dalam penelitian ini di uji menggunakan menggunakan scatterplot. Adapun hasil penelitian ditunjukkan pada scatterplotdibawah ini: Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sebab dari gambar scatterplot tersebut, menunjukkan bahwa titik-titik menyebar acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu x dan y.

4.2.2.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar residual pada suatu periode dengan residual periode sebelumnya.Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.Peneliti menggunakan nilai Durbin-Watson dan Run Test untuk menguji ada tidaknya autokorelasi pada penelitian ini. Hasil uji autokorelasi ditunjukkan pada tabel 4.3 dibawah ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .379 a .144 .132 .71862 2.134 a. Predictors: Constant, SIZE, CETR b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Dari tabel Durbin-Watson DW, ∝=5 dengan sampel sebanyak 144data observasi serta variabel independen sebanyak 2 variabel, di peroleh batas bawah Durbin-Watson dL sebesar 1,6996 dan batas atas Durbin-Watson sebesar dU 1.7559. Nilai Durbin-Watson d penelitian adalah 2.134.Karena dUd 4-dU, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data penelitian terbebas dari masalah autokorelasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Uji Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.10869 Cases Test Value 72 Cases = Test Value 72 Total Cases 144 Number of Runs 77 Z .669 Asymp. Sig. 2-tailed .503 a. Median Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Hasil run test menunjukkan Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,503. Nilai hasil run test tingkat signifikasi α = 0,05, maka tidak terdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji.

4.2.3. Analisis Regresi Berganda

Dari hasil pengujian asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi Best Linear Unbiased Estimator BLUE, selanjutnya dapat melakukan uji persamaan regresi berganda dan melakukan pengujian hipotesis. Tabel 4.5 Hasil Uji Persamaan Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.313 1.162 1.991 .048 CETR -.052 .012 -.349 -4.445 .000 SIZE .053 .038 .110 1.405 .162 a. Dependent Variable: ROA Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, maka model analisis regresi berganda untuk variabel X dengan variabel Y dapat diformulasikan dalam model persamaan berikut: ROA = 2,313 – 0,052CETR + 0,053SIZE + ε Dari hasil persamaan regresi berganda tersebut, setiap varaiabel independen dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap profitabilitas sebagai indikator kinerja keuangan sebagai berikut: 1. Konstanta ∝ sebesar 2,313 menunjukkan bahwa jika semua variabelnilainya sama dengan nol atau dianggap konstan, maka profitabilitas adalah sebesar 2,313. 2. Nilai koefisien regresi variabel penghindaran pajak sebagai indikator pajak penghasilan badan X 1 sebesar -0,052.Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel penghindaran pajak sebesar 1 satuan, maka profitabilitas akan menurun sebesar 0,052, dengan asumsi variabel lainnya dianggaptetap atau sama dengan nol. 3. Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan X 2 sebesar 0,053.Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel ukuran perusahaan sebesar 1 satuan, maka profitabilitas akan meningkat sebesar 0,053, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. 4.2.4. Pengujian Hipotesis 4.2.4.1. Uji Signifikansi Simultan Uji – F Uji – F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Universitas Sumatera Utara dependen.Untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, maka dilakukan perbandingan antara nilai F hitung dengan F tabel pada tingkat signifikansi sebesar 5 α = 0,05. Nilai F tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 3,06. Hasil Uji – F dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini : Tabel 4.6 Hasil Uji-F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 12.232 2 6.116 11.844 .000 b Residual 72.814 141 .516 Total 85.046 143 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: Constant, SIZE, CETR Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Pada tabel hasil uji-F diatas, besar nilai F adalah 11,844 dengan signifikansi 0,000 b . Nilai F hitung F tabel 11,844 3,06 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen, yaitu pajak penghasilan badan dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan.

4.2.4.2. Uji Signifikansi Parsial Uji– t

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, maka dilakukan perbandingan antara nilai Universitas Sumatera Utara t hitung dengan t tabel pada tingkat signifikansi sebesar 5 α = 0,05. Nilai t tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,9769. Berikut ini adalah hasil uji pengaruh variabel dependen dan independen secara parsial: Tabel 4.7 Hasil Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.313 1.162 1.991 .048 CETR -.052 .012 -.349 -4.445 .000 SIZE .053 .038 .110 1.405 .162 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel pajak penghasilan yang berupa penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dilihat dari nilai t hitung t tabel 4,445 1,9769 dengan tingkat signifikansi 0,000 Sig.0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka H 1 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa jika tingkat penghindaran pajak yang dilakukan naik atau turun, maka akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Hal ini dilihat dari nilai t hitung t tabel 1,405 1,9769 dengan tingkat signifikansi 0,162 Sig.0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka H 2 ditolak.Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang besar atau kecil tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Universitas Sumatera Utara

4.2.4.3. Koefisien Determinasi

� � Koefisien determinasi R 2 dalam regresi linear berganda digunakanuntuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.Nilai R 2 yang kecil menunjukkan masih terbatasnya kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.Sebaliknya, jika nilai R 2 yang mendekati satu, menunjukkan bahwa variabel-variabel independen dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. R 2 memiliki kelemahan yaitu nilai R 2 akan meningkat setiap ada penambahan variabel independen, tidak peduli apakah variabel tersebut memiliki pengaruh atau tidak. Dengan demikilan lebih baik menggunakan nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai Adjusted R Square dapat bernilai negatif, sehingga jika nilainya negatif, maka nilai tersebut dianggap 0, atau variabel bebas sama sekali tidak mampu menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Berikut adalah hasil penilaian uji koefisien determinasi dalam menilai ketepatan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .379 a .144 .132 .71862 a. Predictors: Constant, SIZE, CETR b. Dependent Variable: ROA Universitas Sumatera Utara Nilai Adjusted R Square sebesar 0,132 atau 13,2. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen yaitu pajak penghasilan badan dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan hanya sebesar 13,2, sedangkan sisanya sebesar 86,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4.3. Pembahasan 4.3.1. Pengaruh Simultan Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel- variabel independen yaitu pajak penghasilan badan dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini ditentukan berdasarkan perbandingan nilai F hitung dan F tabel . Nilai F hitung F tabel 11,844 3,06 dengan nilai signifikansi 0,000 0,05. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa 13,2 perubahan atau variasi dalam kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen, sedangkan 86,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.3.2. Pengaruh Parsial 4.3.2.1. Pajak Penghasilan Badan dengan Kinerja Keuangan Variabel pajak penghasilan yang berupa penghindaran pajak dalam penelitian ini menggunakan cash effective tax ratio yang memiliki t hitung sebesar 4,445dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai t hitung t tabel 4,445 1,9769 dengan nilai signifikansi 0,000 Sig.0,05 yang berarti bahwa H 1 diterima. Hasil Universitas Sumatera Utara ini menunjukkan bahwa jika tingkat penghindaran pajak yang dilakukan naik atau turun, maka akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Laura 2012 dan Gatsi,et al 2012, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan badan yang berupa penghindaran pajak memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

4.3.2.2. Ukuran Perusahaan dengan Kinerja Keuangan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan logaritma naturaldari total aset, sedangkan kinerja keuangan menggunakan rasio return on assetROA.Hasil yang didapatkan adalah bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.Hasil ini membuktikan bahwa dalam industri barang konsumsi, ukuran sebuah perusahaan tidak mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut dalam meningkatkan kinerja keuangan.Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Laura 2012, Sritharan dan Vinasithamby 2013, dan Putra 2015.Namun, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh Niresh dan Velnampy 2014, serta Ratnasari dan Budiyanto 2016. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pajak penghasilan badan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. 2. Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pajak penghasilan badan yang berupa penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Artinya, semakin besar tingkat penghindaran pajak, maka semakin kecil kinerja keuangan perusahaan yang diukur melalui return on asset, demikian juga sebaliknya. Sedangkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. 3. Seluruh variabel independen dalam penelitian ini hanya menyumbang 13,2 dari keseluruhan variabel independen yang seharusnya mempengaruhi variabel dependen seperti terlihat pada nilai adjusted � 2 , artinya masih terdapat 86,8 variabel-variabel independen lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan. Universitas Sumatera Utara

5.2. Saran

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 15

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 11

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 2

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 6

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 23

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 1 3

Pengaruh Pajak Penghasilan Badan Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 11

Pengaruh Struktur Kepemilikan Keluarga Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi

0 0 12

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 1 113