Analisis Identifikasi Keluhan Analisis Perancangan Fasilitas Kerja

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1 Analisis Identifikasi Keluhan

Kuisioner SNQ adalah tools yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan pekerja penyisiran ijuk. Pada kuisioner SNQ terdapat 28 dimensi tubuh yang ditanyakan. Kuisioner dibagikan kepada 12 pekerja penyisiran ijuk di CV. Arba Jaya untuk mengetahui keluhan yang dirasakan oleh pekerja. Persentase yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner SNQ untuk keluhan sakit dan sangat sakit dapat dilihat pada Gambar 6.1. Gambar 6.1 Persentase Penyebaran Kuisioner SNQ Berdasarkan Gambar 6.1 dapat diketahui persentase sakit dan sangat sakit untuk setiap dimensi tubuh pekerja. Pada dimensi tubuh nomor 17 sebanyak 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627 P e rs e n ta se O p e ra to r Nomor Dimensi Tubuh sangat sakit sakit Universitas Sumatera Utara 83,33 pekerja merasakan sakit, sedangkan pada dimensi tubuh nomor 3 sebanyak 75 pekerja merasakan sangat sakit. Hal itu menunjukkan bahwa pekerja sangat membutuhkan adanya perancangan terhadap alat penyisir ijuk yang baru sehingga dapat mengurangi keluhan otot.

6.2. Analisis Pengumpulan Data

6.2.1. Analisis Data Kuesioner

Pengumpulan data untuk alat penyisir ijuk memiliki dua instrument alat ukur yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Variabel kuesioner terbuka berisi 6 pertanyaan tentang desain alat penyisir ijuk. Responden diminta mengisi kuesioner dengan memberi jawaban yang diinginkan. Rekapitulasi nilai hasil jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Rekapitulasi Kuesioner Terbuka No. Pertanyaan Atribut Terpilih 1. Bagaimana harapan anda terhadap alat penyisir ijuk yang ingin dirancang Menggunakan mesin 2. Apa bahan yang anda inginkan untuk merancang alat penyisir ijuk Besi 3. Bagaimana bentuk kaki penyangga alat penyisir ijuk yang anda inginkan Balok 4. Apa spesifikasi tambahan alat penyisir ijuk yang anda inginkan Menggunakan roda 5. Apa warna alat penyisir ijuk Hitam Berdasarkan Tabel 6.1, diketahui bahwa atribut terpilih menjadi butir pertanyaan pada kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup dijawab oleh para pekerja penyisiran ijuk sebanyak 12 orang dengan menggunakan skala likert yaitu Universitas Sumatera Utara jawaban memiliki bobot dari 1 sampai 5 sesuai dengan keinginan pekerja. Rekapitulasi kuesioner tertutup dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2 Rekapitulasi Kuesioner Tertutup Responden PERTANYAAN P1 P2 P3 P4 P5 1 4 3 4 5 2 2 4 3 5 3 5 3 5 5 4 3 5 4 2 4 2 3 2 5 4 5 4 4 5 6 2 2 3 2 3 7 4 2 5 4 3 8 4 5 2 3 4 9 5 5 3 5 5 10 2 2 2 2 4 11 2 3 2 3 4 12 5 4 3 4 5 Untuk pengujian validitas dan reabilitas kuesinoner tertutup dapat dilihat pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4. Tabel 6.3. Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Tertutup Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan 1 0,950 0,532 valid 2 0,680 0,532 valid 3 0,545 0,532 valid 4 0,678 0,532 valid 5 0,647 0,532 valid Universitas Sumatera Utara Tabel 6.4. rekapitulasi Uji Reabilitas Kuesioner Tertutup Butir Varians Koefisien Keterangan 1 1,410 0,743 Reliabel 2 1,410 0,743 Reliabel 3 1,188 0,743 Reliabel 4 0,910 0,743 Reliabel 5 1,243 0,743 Reliabel

6.3 Analisis Identifikasi Teknis

6.3.1 Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase I

Tingkat kepentingan atribut alat penyisir ijuk ditunjukkan dengan nilai net sales, importance weight dan relative weight. Nilai net sales diperoleh dari pihak pabrik, sedangakan nilai importance weight dan relative weight diperoleh dari kuesioner tertutup yang disebar kepada 12 responden. Kuesioner berisi 5 pertanyaan mengenai tingkat kepentingan atribut alat penyisir ijuk. Tingkat kepentingan atribut alat penyisir ijuk ditunjukkan dengan nilai net sales, importance weight dan relatife weight, Ketiga nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Nilai Net Sales, Importance Weight dan Relative Weight Customer Requirement Sales Point Important Weight Relative Weight Bahan utama alat penyisir ijuk adalah besi 1,5 144 61,538 Kaki penyangga alat penyisir ijuk berbentuk balok 1,2 85 32,197 Menggunakan roda pada kaki 1,2 10 4,273 Warna utama alat penyisir ijuk adalah hitam 1 Alat penyisir ijuk menggunakan mesin 1,5 25 10,684 Universitas Sumatera Utara 16 Variabel dengan nilai relative weight, important weight dan net sales tertinggi adalah bahan utama adalah besi dan dimensi alat penyisir ijuk adalah 60cm x 40cm x 60cm yang merupakan salah satu variabel penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. QFD fase I digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknis. Tingkat hubungan antar karakteristik teknis ditentukan oleh produsen sebagai ahli. Tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 6.2. W aktu P enge lasa n P rose s P enge lasa n Komposi si B aha n Dimensi P roduk Ke tah an an Baha n Tingkat Kesulitan 4 5 4 2 3 Derajat Kepentingan 19 35 25 5 16 Perkiraan Biaya 22 28 22 11 17 Gambar 6.2. Ukuran Kinerja QFD Fase I 17 Hasil menunjukkan bahwa karakteristik teknis yang terpenting adalah proses pengelasan dengan tingkat kesulitan 5, derajat kepentingan 33, dan perkiraan biaya 28.

6.3.2 Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase II

16 Lou Cohen, Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, USA : Addison- Wesley Publishing Company, 1995, hal : 94. 17 Ibid., h.13 Universitas Sumatera Utara QFD fase II digunakan untuk mengetahui part kritis yang mempengaruhi mutu produk alat penyisir ijuk. Penentuan part kritis dilakukan dengan wawancara dengan pihak produsen. Perhitungan ukuran kinerja karakteristik part QFD fase II ditujukan untuk memperoleh nilai tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya. Hasil yang diperoleh untuk nilai ukuran kinerja berupa tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya dapat dilihat pada Gambar 6.3. Je nis Ka wa t L as S udut P enge lasa n Ke tepa tan Sambung an Ke kua tan A rus Ke ra pian Pen ge lasa n Tingkat Kesulitan 3 5 5 2 5 Derajat Kepentingan 40 19 13 19 19 Perkiraan Biaya 15 25 25 10 25 Gambar 6.3. Ukuran Kinerja QFD Fase II Tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya tertinggi adalah sudut pengelasan, ketepatan sambungan, dan kerapian pengelasan masing-masing dengan tingkat kesulitan 5, derajat kepentingan 19, 13, dan 19, perkiraan biaya 25.

6.4 Analisis Perancangan Fasilitas Kerja

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan analisis dari data antropometri pekerja menunjukkan perlu adanya perbaikan pada fasilitas kerja yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja. Rancangan fasilitas yang sesuai dengan pekerja bermanfaat agar pekerja lebih mudah melakukan proses penyisiran ijuk dengan menggunakan alat penyisir ijuk. Setelah dilakukan perancangan didapat spesifikasi alat penyisir ijuk baru yang dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6 Spesifikasi Alat Penyisir Ijuk Usulan No Atribut Kategori Terpilih 1 Bahan Utama Besi 2 Bentuk kaki penyangga Balok 3 Warna Alat Penyisir Ijuk Hitam 4 Spesifikasi Tambahan 1 Menggunakan Motor Penggerak 5 Spesifikasi Tambahan 2 Menggunakan Roda Pada alat penyisir ijuk usulan memiliki spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pekerja. Adapun alat penyisir ijuk usulan yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 6.4. Universitas Sumatera Utara .Gambar 6.4. Alat Penyisir Ijuk Usulan Simulasi penggunan alat penyisir ijuk rancangan oleh pekerja dapat dilihat pada Gambar 6.5. Gambar 6.5. Simulasi Penggunaan Alat Penyisir Ijuk oleh Pekerja Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Hasil pengolahan data dan analisis pembahasan memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Keluhan “Sangat Sakit” yang dialami pekerja sebesar 75 yaitu terletak pada bahu kanan. 2. Karakteristik teknis produk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pekerja adalah waktu pengelasan, proses pengelasan, komposisi bahan, dimensi produk dan ketahanan bahan. 3. Berdasarkan Tingkat kesulitan, derajat kepentingan, dan perkiraan biaya, karakteristik teknis quality function deployment fase 1 yang tertinggi adalah proses pengelasan sedangkan untuk karakteristik teknis quality function deployment fase II yang tertinggi adalah jenis kawat las. 4. Berdasarkan antropometri tubuh yang digunakan untuk perancangan alat peyisir ijuk yaitu jangkauan tangan ektrim bawah dengan rekomendasi dimensinya 67,2 cm dan tinggi siku duduk ekstrim atas dengan rekomendasi dimensinya 31,5 cm. 5. Dimensi alat penyisir ijuk usulan yang dirancang memiliki panjang 67,2 cm, lebar 40 cm dan tinggi 71,5 cm. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 19

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 0 1

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 7

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 8

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 1