Proses Perancangan Produk LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Proses Perancangan Produk

3 Sebuah proses pengembangan produk adalah seluruh rangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk membawa konsep baru untuk keadaan kesiapan pasar. Set ini termasuk segala sesuatu dari awal inspirasi visi produk baru, kegiatan kasus bisnis analisis, upaya pemasaran, kegiatan desain rekayasa teknis, pengembangan rencana manufaktur, dan validasi desain produk agar sesuai dengan rencana ini. Seringkali bahkan termasuk pengembangan saluran distribusi untuk pemasaran strategis dan memperkenalkan produk baru..

3.1.1 Jenis Perancangan dan Perancangan Ulang

Kegiatan perancangan dapat diklasifikasikan ke dalam beragam cara yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengindikasikan usaha-usaha yang harus dilakukan, sebuah pendekatan untuk mengklasifikasi proyek pengembangan seperti desain asli original design, desain adaptif, atau desain varian. Desain asli penemuan meliputi kegiatan mengelaborasi solusi baru untuk dikerjakan.hasil dari desain asli merupakan sebuah penemuan.Penemuan yang dimaksud seperti transistor, laser xerography, dan sistem jendela computer dengan mouse penunjuk. 3 Kevin Otto,Product Designt. Cet I: New York: Prentice Hall, 2001, h: 5-7 Universitas Sumatera Utara Desain adaptif sintesis meliputi adaptasi sebuah system yang telah diketahui untuk merubah suatu pekerjaan atau mengembangkan subsistem yang signifikan dari kondisi produk sekarang seperti brake antilok.Desain adaptif dapat dikembangkan, tetapi tidak membutuhkan struktur besar terhadap operasi pada sistem produknya. Desain varian atau modifikasi meliputi variasi dari parameter ukuran, geometri, bahan, kendali parameter, dan sebagainya dari aspek yang terdapat dalam sebuah produk untuk mengembangakan produk baru dan lebih memperkuat produk.Jenis dari perancangan ini berfokus untuk memodifikasi kinerja subsistem tanpa mengubah konfigurasinya. Perancangan ulang redesign merupakan hal yang kita artikan sebagai suatu kegiatan yang telah disebutkan di atas.Perancangan ulang tidak meliputi didalamnya modifikasi desain desain varian.Perancangan ulang yang diterapkan kepada produk yang sudah ada dan dapat diterima untuk beberapa criteria dan dibutuhkan solusi baru.Solusi baru ini data dikembangkan melalui pendekatan- pendekatan di atas.Penentuan perancangan design atau perancangan ulang redesign sebenarnya sangat sulit untuk ditentukan.

3.2. Antropometri

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 19

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 0 1

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 7

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 8

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 1