1. Kuesioner Pendahuluan
Kuesioner ini berbentuk SNQ yang akan disebarkan kepada operator penyisir ijuk. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan
operator selama menggunakan alat penyisir ijuk. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampling.
Kuesioner ini disebarkan kepada seluruh operator yang berjumlah 12 orang. 2.
Kuesioner karakteristik teknis
14
Kuesioner karakteristik teknis dan hubungannya digunakan untuk mengumpulkan karakteristik teknis dari alat penyisir ijuk dan hubungan dari
setiap karakteristik teknis yang diisi oleh pihak perusahaan. 3.
Kuisioner Part Kritis
15
Kuesioner Part kritis diberikan kepada pihak pabrik yang memiliki pengetahuan mengenai bagian atribut yang secara khusus mempengaruhi
kualitas maupun kuantitas produk sehingga layak dipilih untuk menentukan bobot hubungan antar variabel.
4.8. Metode Pengolahan Data
Tahap ini, data yang diperoleh selama pengamatan diolah sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.
1. Standard Nordic Qustionaere SNQ untuk menentukan bagian tubuh yang
mengalami risiko kelelahan otot. Tabulasi keluhan konsumen terhadap penggunaan produk penyisir ijuk.
14
Lou Cohen,Quality Function Deployment:How to Make QFD Work for You, USA: Addison- Wesley Publishing Company, 1995., h. 123
15
Ronald, G Day. Quality Function Deployment.1993. USA : ASQC Quality Press. Hal : 128
Universitas Sumatera Utara
2. Penentuan tingkat kepentingan konsumen dari setiap atribut. Hasil kuesioner
tertutup didapatkan modus tingkat kepentingan dari atribut penyisir ijuk. 3.
Penetuan Karakteristik teknis. Karakteristik teknis diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada pihak pabrik yaitu manajer produksi. Setelah
karakteristik teknis ditentukan, selanjutnya adalah melihat hubungannya 5.
Pembuatan House of Quality Matrix HoQ dibuat berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara. Dari house
of quality akan didapat tingkat kepentingan tertinggi. House of Quality digunakan untuk mendapatkan karakteristik teknis. Pengolahan data QFD
Fase I dapat dilihat pada Gambar 4.3. 6.
Pembuatan matriks design deployment didasarkan pada kesimpulan yang diperoleh dari matriks HOQ pada QFD fase I yang berisi masalah yang harus
diperbaiki. Langkah pengolahan data QFD Fase II dapat dilihat pada Gambar 4.4.
7. Pengolahan dengan Antropometri
Antropometri digunakan untuk pengukuran dimensi tubuh yang cocok digunakan untuk pekerja agar sesuai dengan fasilitas kerja yang disediakan.
Pengolahan antropometri dapat dilihat pada gambar 4.5.
Universitas Sumatera Utara
Identifikasi Kebutuhan Responden Penentuan Tingkat Kepentingan
Menetapkan Karakterisitk Teknis Produk
Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis Produk dengan
Kebutuhan Responden Menyusun Matriks Perencanaan Planning
Matriks Menentapkan Hubungan Antara
Karakteristik Produk
Membangun Matriks House of Quality Produk
Hitung Ukuran Kinerja HOQ
Sumber: Lou Couhen 1997
Gambar 4.3. Diagram Alir Pembangunan House of Quality Fase I
Universitas Sumatera Utara
Menetapkan karakteristik teknik produk Menetapkan part kritis
Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis Produk dengan Part
kritis Menyusun Matriks Perencanaan Planning
Matriks Menentapkan Hubungan Antara Part kritis
Membangun Matriks Design Deplyment
Menentukan bobot kepentingan desain
Penentuan usulan rancangan perbaikan
Sumber: Ronald G Day 1993
Gambar 4.4. Diagram Alir Pembangunan House of Quality QFD fase II
Uji Kenormalan Penentuan Persentil
Pengolahan Data Uji Keseragaman dan Kecukupan
Data Antropometri
Gambar 4.5. Diagram Alir Pengolahan Atropometri
Universitas Sumatera Utara
4.9. Analisis Pemecahan Masalah