Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase I

Tabel 6.4. rekapitulasi Uji Reabilitas Kuesioner Tertutup Butir Varians Koefisien Keterangan 1 1,410 0,743 Reliabel 2 1,410 0,743 Reliabel 3 1,188 0,743 Reliabel 4 0,910 0,743 Reliabel 5 1,243 0,743 Reliabel

6.3 Analisis Identifikasi Teknis

6.3.1 Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase I

Tingkat kepentingan atribut alat penyisir ijuk ditunjukkan dengan nilai net sales, importance weight dan relative weight. Nilai net sales diperoleh dari pihak pabrik, sedangakan nilai importance weight dan relative weight diperoleh dari kuesioner tertutup yang disebar kepada 12 responden. Kuesioner berisi 5 pertanyaan mengenai tingkat kepentingan atribut alat penyisir ijuk. Tingkat kepentingan atribut alat penyisir ijuk ditunjukkan dengan nilai net sales, importance weight dan relatife weight, Ketiga nilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Nilai Net Sales, Importance Weight dan Relative Weight Customer Requirement Sales Point Important Weight Relative Weight Bahan utama alat penyisir ijuk adalah besi 1,5 144 61,538 Kaki penyangga alat penyisir ijuk berbentuk balok 1,2 85 32,197 Menggunakan roda pada kaki 1,2 10 4,273 Warna utama alat penyisir ijuk adalah hitam 1 Alat penyisir ijuk menggunakan mesin 1,5 25 10,684 Universitas Sumatera Utara 16 Variabel dengan nilai relative weight, important weight dan net sales tertinggi adalah bahan utama adalah besi dan dimensi alat penyisir ijuk adalah 60cm x 40cm x 60cm yang merupakan salah satu variabel penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan. QFD fase I digunakan untuk mengetahui tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknis. Tingkat hubungan antar karakteristik teknis ditentukan oleh produsen sebagai ahli. Tingkat kesulitan dan perkiraan biaya karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 6.2. W aktu P enge lasa n P rose s P enge lasa n Komposi si B aha n Dimensi P roduk Ke tah an an Baha n Tingkat Kesulitan 4 5 4 2 3 Derajat Kepentingan 19 35 25 5 16 Perkiraan Biaya 22 28 22 11 17 Gambar 6.2. Ukuran Kinerja QFD Fase I 17 Hasil menunjukkan bahwa karakteristik teknis yang terpenting adalah proses pengelasan dengan tingkat kesulitan 5, derajat kepentingan 33, dan perkiraan biaya 28.

6.3.2 Analisis Metode Quality Function Deployment QFD Fase II

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 19

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 0 1

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 7

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 8

Perancangan Alat Penyisir Ijuk Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Antropometri (Studi Kasus Di CV. Arba Jaya)

0 1 1