5. Technical corelation
Technical correlation menggambarkan hubungan yang terjadi antar respon teknis yang dapat dibedakan menjadi korelasi positif sangat kuat, positif cukup
kuat, negatif sangat kuat serta tidak ada hubuungannya. 6.
Technical matrix Technical Matrix berisi informasi berupa prioritas dari aspek teknis produk
serta target teknis yang direncanakan berdasarkan competitive benchmark untuk tujuan pengembangan kualitas produk.
3.4. Pembuatan Kuesioner
6
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Pada penelitian, penggunaan kuesioner merupakan hal yang sangat pokok dalam pengmpulan data. Tujuan pokok pembuatan kuesioner
adalah untuk memperoleh informasi yang relevann dengan tujuan dengan cara mengisi pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terhadap responden yang dipilih.
Syarat pengisian kuesioner adalah pertanyaan harus jelas dan mengarah ketujuan penelitian.
Kuesioner dapat dibedakan berdasarkan : 1.
Berdasarkan cara menjawab a. Kuesioner terbuka, yang memberikan kesempatan kepada responden untuk
menjawab dengan kalimatnya sendiri tanpa dibatasi oleh apapun.
6
Rosnani Ginting, Perancangan Produk, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hal. 67-68
Universitas Sumatera Utara
b. Kuesioner tertutup, yang telah disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih sesuai pilihan yang ada.
2. Berdasarkan jawaban yang diberikan
a. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya atau memberikan informasi mengenai perihal pribadi.
b. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden memberikan respon tentang perihal orang lain.
3. Berdasarkan bentuknya
a. Kuesioner pilihan ganda, yaitu sama seperti kuesioner tertutup, dimana terdapat pilihan jawaban.
b. Kuesioner isian, yaitu sama seperti kuesioner terbuka, berbentuk essay. c. Check
List, yaitu
sebah daftar
dimana responden
tinggal membubuhkantanda Check List pada klom yang sesuai.
d. Rating Scale, yaitu pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya, mulai dari sangat setuju
hingga sangat tidak setuju.
3.5. Validitas Data
7
Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang
valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid. Oleh karena
7
Sukaria Sinulingga, Metode Penelitian, Cet II; Medan: USU Press, 2013., h. 171-172
Universitas Sumatera Utara
itu, untuk menguji validitas data maka pengujian dilakukan terhadap instrumen pengumpulan data.
Validitas instrumen atas dua tipe yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat keakurasian rancangan
penelitian. Rancangan penelitian yang baik termasuk rancangan pengumpulan data akan dapat mengidentifikasi sumber data yang tepat dan alatinstrumen
pengumpulan data yang juga tepat. Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi hasil penelitian jika dilakukan generalisasi dan diterapkan pada populasi
dari mana data penelitian diambil. Cara yang umum digunakan untuk menguji validitas instrumen ialah
melalui analisis korelasi correlational analysis. Analisis korelasi dilaksanakan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh
Pearson, yaitu sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ √[ ∑
∑ ][ ∑
∑ ]
. . . . . . . . . . pers 1
Dimana, r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y x
i
= Skor variabel independen X y
i
= Skor variabel independen Y
3.6. Reliabilitas