commit to user
37
BAB IV HASIL ANALISIS DATA
Sehubungan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini, maka analisis data yang akan dibicarakan ada dua hal yaitu mengenai istilah-istilah jamu
tradisional Jawa, yaitu bentuk yang berupa monomorfemis, polimorfemis,dan frase, makna leksikal dan makna kultural yang ada dalam jamu tradisional Jawa
bagi masyarakat, dari istilah-istilah jamu tradisional Jawa di Kabupaten Sukoharjo.
A. Bentuk Istilah Jamu Tradisional Jawa
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan ditemukan bentuk istilah jamu tradisional Jawa berupa monomorfemis, polimorfemis, dan frase.
1. Bentuk Monomorfemis
Monomorfemis mencakup semua kata yang tergolong kata dasar, bentuk tunggal istilah-istilah jamu tradisional Jawa, dengan pengertian bahwa morfem itu
dapat berdiri sendiri, bermakna dan tidak terikat dengan morfem lain. Dengan kata lain, kata tersebut belum mengalami proses morfologis atau belum mendapat
tambahan apapun, belum diulang dan belum digabungkan. Adapun bentuk yang termasuk bentuk monomorfemis adalah sebagai berikut:
1. Suruh [surUh] atau Sirih [sirIh] Suruh berkategori nomina
commit to user 38
Suruh merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu GD, suruh atau sirih adalah salah satu tanaman obat berupa terna memanjat.
2. Sinom [sinom] Sinom berkategori nomina.
Sinom merupakan nama lain dari daun asem Jawa, salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu GD, sinom atau daun asem Jawa adalah salah
satu tanaman buah perbanyak dengan biji. 3. Bajaya [bajaya]
Bajaya berkategori nomina Bajaya merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
bajaya dapat membantu mengobati penyakit batu ginjal, berbentuk serbuk jamu.
4. Brokosa [brokosa] Brokosa berkategori nomina
Brokosa merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu brokosa dapat membantu mengobati penyakit tumor atau kanker,
berbentuk serbuk jamu. 5. Diates [diat|s]
Diates berkategori nomina
commit to user 39
Diates merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu diates dapat membantu mengobati penyakit kencing manis, berbentuk serbuk
jamu dan kapsul. 6. Gaga [gaga]
Gaga berkategori nomina Gaga merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
gaga dapat membantu mengobati penyakit gagal ginjal, berbentuk serbuk jamu.
7. Galing [galiG] Galing berkategori nomina
Galing merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu galing dapat membantu mengobati penyakit rematik, berbentuk serbuk
jamu. 8. Gondok [gonDo?]
Gondok berkategori nomina Gondok merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
gondok dapat membantu mengobati gondok, berbentuk serbuk jamu. 9. Jakrin [jakrin]
Jakrin berkategori nomina
Jakrin merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu jakrin dapat membantu mengobati penyakit jantung, berbentuk serbuk
jamu.
commit to user 40
10. Kolsarin [kolsarin] Kolsarin berkategori nomina
Kolsarin merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu kolsarin dapat membantu mengobati penyakit kolesterol, berbentuk
serbuk jamu dan kapsul. 11. Lega [l|gO]
Lega berkategori nomina Lega merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
lega dapat membantu mengobati penyakit hernia atau ketedun, berbentuk serbuk jamu.
12. Lerep [l|r|p] Lerep berkategori nomina
Lerep merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu lerep merupakan jamu penenang, berbentuk serbuk jamu.
13. Lifasa [lifasa] Lifasa berkategori nomina
Lifasa merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu lifasa dapat membantu mengobati penyakit lever atau hepatitis, berbentuk
serbuk jamu dan kapsul. 14. Majarin [majarin]
Majarin berkategori nomina
commit to user 41
Majarin merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu majarin dapat membantu mengobati penyakit maag, berbentuk serbuk
jamu dan kapsul. 15. Osarin [osarin]
Osarin berkategori nomina Osarin merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
osarin dapat membantu mengobati penyakit asma, berbentuk serbuk jamu. 16. Posana [posana]
Posana berkategori nomina Posana merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
posana dapat membantu mengobati penyakit pengeroposan tulang, berbentuk serbuk jamu.
17. Pusarin [pusarin] Pusarin berkategori nomina
Pusarin merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu pusarin dapat membantu mengobati penyakit darah rendah, berbentuk
serbuk jamu. 18. Wibawa [wibOwO]
Wibawa berkategori nomina Wibawa merupakan salah satu jamu tradisional Jawa yaitu jamu PGJ, jamu
wibawa dapat membantu para lelaki untuk meningkatkan kemampuan sperma, berbentuk serbuk jamu.
commit to user 42
2. Bentuk Polimorfemis
Bentuk polimorfemis meliputi a pengimbuhan atau penambahan afiksasi, b pengulangan atau reduplikasi, dan c pemajemukan. Adapun kata-kata yang
termasuk polimorfemis adalah. a. Pengimbuhan atau penambahan afiksasi
1. Pahitan [paitan]
Pahitan [paitan ] ‘Pahitan’. Pahitan terbentuk dari kata Pahit + -an →
pahitan ‘sangat pahit’. Nomina + sufiks –an → denominal. Sufiks –an merupakan
penjelas kata benda. Jadi pahitan merupakan salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang dapat menyembuhkan gatal-gatal dan kencing manis, jamu
pahitan terbuat dari sambilata, brutowali, ceplik sari dan empon-empontemu giring, temu lawak, jahe, kencur,bangle, kunir.
2. Godhogan [goDogan] Godhogan [goDogan
] ‘godhogan’. Godhogan terbentuk dari kata godhog + -an
→ godhogan. Nomina + sufiks –an → denominal. Sufiks –an merupakan penjelas kata benda. Jadi godhogan merupakan salah satu jamu tradisional Jawa
dari jamu GD yang proses pembuatannya dengan digodhog ‘direbus’ jamu godhogan terbuat dari brutowali, sambilata dan jahe.
b. Pengulangan atau reduplikasi 3. Uyup-uyup [uyUp uyUp]
commit to user 43
Uyup-uyup merupakan bentuk polimorfemis berupa pengulangan keseluruhan atau reduplikasi utuh, yang dibentuk dari bentuk dasar uyup yang
berarti ‘diseruput’ atau ‘langsung minum’, uyup-uyup digunakan sebagai jamu khusus untuk ibu yang sedang menyusui dan ibu yang baru melahirkan, dengan
tujuan untuk melancarkan ASI dan membersihkan kandungan. Salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang terbuat dari empon-empon, lempuyang, gula
Jawa, brutowali, suruh, ceplik sari, cabe jamu, daun pepaya. c. Pemajemukan
4. Beras kencur [b|ras k|ncUr]
Beras ‘isi dari padi’ + kencur ‘tanaman obat’ → beras kencur
Beras kencur merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok sehingga hadir makna baru yaitu jamu beras kencur, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang terbuat dari dua bahan pokok yaitu beras dan kencur.
5. Kunir asem [kunIr as|m]
Kunir ‘tanaman obat’ + asem ‘masam ’ → kunir asem
Kunir asem merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu kunir asem, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang terbuat dari dua bahan pokok yaitu kunir dan asem.
6. Sari rapet [sari rap|t]
commit to user 44
Sari ‘inti, asri, endah, kembang’ + rapet ‘rapat atau sempit’ → sari rapet
Sari rapet merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu sari rapet, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang berbahan dasar delima, pinang, daun sirih.
7. Galian singset [galian siGs|t] Galian
‘lubang’ + singset ‘kecil mengencang’ → galian singset Galian singset merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu
merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu galian singset, salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang berbahan dasar delima,
sambilata, jeruk nipis dan asam Jawa. 8. Dewa tuntas [dewO tuntas]
Dewa ‘ruh yang diangan-angankan sebagai penguasa alam dan manusia’
+ tuntas ‘selesai’ dewa tuntas.
Dewa tuntas merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu dewa tuntas, salah
satu jamu Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar kunyit, jinten, sambilata, bunga pacar air.
9. Gatot kaca [gatot kOcO]
commit to user 45
Gatot ‘makanan yang terbuat dari gaplek yang disayat kecil-kecil
kemudian direbus d an ditambah gula’ + kaca ‘benda yang tembus oleh
penglihatan dan mudah pecah’→ gatotkaca. Gatotkaca merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu
merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu gatot kaca, salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ, yang berbahan dasar cabe jamu,
rimpang jahe, merica hitam, jinten. 10. Jati dewa [Iati dewO]
Jati ‘nyatu, tulen’ + dewa ‘ruh yang diangan-angankan sebagai penguasa
alam dan manusia’ jati dewa Jati dewa merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu
merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu jati dewa, salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar kunyit, adas
pulosari, jeruk purut. 11. Kurat sari [kurat sari]
Kurat ‘urat’ + sari ‘inti, asri, endah, kembang’ kurat sari
Kurat sari merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu kurat sari, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar jahe, temulawak, jinten.
12. Lancar seni [lancar s|ni] Lancar
‘banter, rikat’ + seni ‘uyuh, nguyuh’ lancar seni
commit to user 46
Lancar seni merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu lancar seni, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar daun pegagan, meniran, temulawak, daun kumis kucing.
13. Lenggang jaya [lEGgaG jaya] Lenggang
‘lembeyan, oyag ayig kebandhul ing alun ’ + jaya ‘menang, kuwasa, begja ’ lenggang jaya
Lenggang jaya merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu lenggang jaya,
salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar jahe, sirih, cengkeh, pala.
14. Mahkota jaya [mahkota jaya] Mahkota
‘hiasan kepala atau songkok kebesaran bagi raja atau ratu’ + jaya
’ menang, kuwasa, begja’ mahkota jaya Mahkota jaya merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu
merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu mahkota jaya, salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar kunyit,
temulawak, adas, daun meniran. 15. Nokilo sari [nokilo sari]
Nokilo ‘cidra, ora beres ’ + sari ‘asri, endah, kembang ’ nokilo sari
Nokilo sari merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu nokilo sari, salah
commit to user 47
satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar bangle, jahe, kunyit, kayu manis, meniran.
16. Pelem sari [p|l|m sari] Pelem
‘nama pohon dan buahnya’ + sari ‘inti, asri, endah, kembang’ pelem sari
Pelem sari merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu pelem sari, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar blimbing wuluh, sirih, daun sinom, kunyit.
17. Putri indah [putri indah]
Putri ‘wanita cantik’ + indah ‘bagus, baik’ putri indah
Putri indah merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu putri indah, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar kencur, asam kawak, lempuyang, bangle.
18. Srikandi skw [srikandi skw]
Srikandi ‘tokoh pewayangan’+ skw ‘sehat kewanitaan’ srikandi skw
Srikandi skw merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu srikandi skw, salah
satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar kuning telur ayam kampung, adas pulosari, jahe merah, merica, daun pepaya.
commit to user 48
19. Strong tl [stroG tl]
Strong ‘kuat, tenaga penuh’+ tl ‘tahan lama’ strong tl
Strong tl merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu stong tl, salah satu jamu
tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar petai cina, merica hitam, madu, kuning telur ayam kampung.
20. Ungu jaya [uGu jaya] Ungu
‘warna ungu’ + jaya ’menang, kuwasa, begja’ ungu jaya Ungu jaya merupakan proses pemajemukan dari dua kata, kedua kata itu
merupakan kata pokok, sehingga hadir makna baru yaitu jamu ungu jaya, salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu PGJ yang berbahan dasar meniran,
temulawak, lidah buaya, kayu ules.
3. Frase
Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri dua atau lebih dari dua kata yang tidak berciri klausa dan yang pada umumnya menjadi pembentuk klausa
Djoko Kentjono, 1982: 57. 1. Cabe puyang [cabe puyaG]
Cabe puyang adalah salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang berbahan dasar
cabe ‘cabe jamu’ dan lempuyang. Cabe puyang termasuk frase endosentris yang koordinatif, kesetaraan frase cabe puyang dapat dibuktikan oleh
unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata dan atau atau. Frase cabe puyang
commit to user 49
termasuk golongan frase nomina cabe jamu sebagai UP unsur pusat diikuti frase nomina puyang atau lempuyang. Cabe N + puyang N
FN 2. Kudu laos [kudu laOs]
Kudu laos adalah salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang berbahan dasar kudu ‘buah mengkudu’dan laos ‘lengkuas’. Kudu laos termasuk
frase endosentris yang koordinatif, kesetaraan frase kudu laos dapat dibuktikan oleh unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata dan atau atau. Frase kudu laos
termasuk golongan frase nomina kudu atau mengkudu sebagai UP diikuti frase nomina laos atau lengkuas. Kudu N + laos N
FN 3. Ron kates [rOn katEs]
Ron kates adalah salah satu jamu tradisional Jawa dari jamu GD yang berbahan dasar ron kates
‘daun pepaya’. Frase Ron kates termasuk golongan frase nomina. Ron N + kates N
FN
B. Makna Istilah Jamu Tradisional Jawa