commit to user
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memberikan pelayanan kesehatan optimal dan berkualitas kepada masyarakat luas bukanlah perkara mudah, tetapi juga bukan merupakan
hal yang mustahil untuk diwujudkan. Diperlukan program-program matang sekaligus beberapa ketetapan penting dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga baik pemberi pelayanan atau pun penerima pelayanan sama-sama merasa diuntungkan Mukti,
2008. Sejauh ini kualitas fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia
belum dapat diandalkan. Ini disebabkan komponen biaya lebih banyak ditentukan oleh pertimbangan sosial sehingga kualitasnya belum pasti
Kriss, 2008. Banyak masyarakat yang lebih memilih mencari pengobatan ke luar negeri dari pada harus berobat di rumah sakit dalam negeri, karena
mereka menilai cara pengobatan rumah sakit di luar negeri lebih efisien dan menggunakan teknologi yang lebih canggih. Selain itu juga pelayan
rumah sakit luar negeri menurut mereka lebih subyektif. Rumah sakit di dalam negeri sering kali pilih-pilih dalam melayani masyarakat, misalnya
commit to user
xii dengan membeda-bedakan pelayanan pasien yang kaya dan pasien yang
miskin Dian, 2010. Berdasarkan penelitian tentang tingkat kepuasan konsumen
terhadap layanan kesehatan 26 puskesmas di Kota Bandung. diketahui tingkat kepuasan konsumen terhadap layanan puskesmas secara umum
mencapai 55 Kriss, 2008. Masalah pelayanan kesehatan, pemerintah mengeluarkan sistem
kesehatan nasional 2004 yaitu Kepmenkes 131 tahun 2004 dan Undang- undang No.40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Namun
pada prakteknya masyarakat miskin masih merasa sulit untuk memperoleh akses pelayanan kesehatan ini dan berdampak pada rendahnya kualitas
kesehatan tubuh masyarakat untuk bekerja dan mencari nafkah. Adapun kesulitan masyarakat untuk memperoleh akses layanan kesehatan ini bisa
jadi diakibatkan oleh rendahnya mutu layanan kesehatan dasar juga disebabkan oleh terbatasnya tenaga kesehatan, kurangnya peralatan dan
kurangnya tenaga medis. Temuan yang didapatkan adalah jika pasien pergi ke rumah sakit dengan memakai kartu jaminan kesehatan, selalu
mendapatkan penanganan nomor dua, bahkan cenderung ditelantarkan karena tidak mendapatkan perhatian yang serius dari pihak rumah sakit.
Sumarsono, 2009 Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui adakah hubungan antara metode pembiayaan
commit to user
xiii dan persepsi kualitas pelayanan kesehatan pasien umum, pasien Askes,
dan pasien Jamkesmas di Rumah Sakit Dr Moewardi.
B. Perumusan Masalah