commit to user
xv
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Metode Pembiayaan
a. Asuransi
1 Definisi
Menurut Ali 1993, asuransipertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan nama seorang penanggung mengikatkan diri kepada
seorang tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan suatu penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak menentu. Sedangkan
menurut Salim 2000, asuransi adalah suatu kemauan untuk memetapkan kerugian-kerugian kecil yang sudah pasti sebagai
pengganti kerugian-kerugian besar yang belum pasti. Tujuan asuransi kesehatan adalah membayar biaya rumah sakit.
biaya pengbatan, dan mengganti kerugian tertanggung atas hilangnya pendapatannya karena cidera akibat kecelakan atau penyakit Ali,
1993.
commit to user
xvi Berikut ini adalah contoh asuransi kesehatan yang berhubungan
dengan topik skripsi:
a Askes Sosial
Pada awal tahun 1980, harga minyak turun drastis, sehingga pendapatan pemerintah turun drastis juga. Pemerintah merasakan
beban subsidi yang dipikul terlalu besar, sehingga kurang mampu mensubsidi biaya kesehatan. Hal ini kemudian menjadi awal
perlunya merubah paradigma sistem kesehatan nasional dan salah satunya melalui sistem asuransi Thabrany, 2000.
Pada awalnya asuransi hanya berkisar pada pekerja industri dan tidak dapat secara penuh dilaksanakan. Alasannya adalah tidak
adanya permintaan dan tidak adanya peraturan yang mendukung. Awal tahun 1980, mekanisme asuransi terus berkembang hingga
tahun 1992, berdirilah PT Askes, yang bercikal bakal dari Perum Husada Bakti. PT Askes mengembangkan program asuransi dan
khusus untuk tenaga kerja ditangani oleh anak perusahaannya yang bernama PT Jamsostek. Di tahun 1992 terbit peraturan yang
melandasi asuransi sosial bagi masyarakat melalui Jaring Pengaman Kesehatan Masyarakat JPKM Thabrany, 2000.
JPKM menggabungkan dan mengkoordinasikan program asuransi Askes bagi pegawai negeri, Astek bagi pegawai swasta, asuransi
commit to user
xvii kesehatan swasta, dan program dana sehat bagi komunitas Ali,
1993. Program Asuransi Kesehatan Sosial merupakan penugasan
Pemerintah kepada PT.Askes Persero melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991 dengan peserta Pegawai Negeri
Sipil, Pejabat Negara, Penerima Pensiun PNS, Penerima Pensiun TNIPolri, Penerima Pensiun Pejabat Negara, Veteran dan Perintis
Kemerdekaan yang membayar iuran untuk jaminan Pemeliharaan kesehatan, serta Pegawai Negeri Tidak Tetap DokterDokter
GigiBidan –
PTT, melalui
SK Menkes
nomor 1540MENKESSKXII2002, tentang Penempatan Tenaga Medis
Melalui Masa Bakti Dan Cara Lain. Isteri atau suami dan anak yang sah dan atau anak angkat dan peserta yang mendapat
tunjangan keluarga
sebagaimana diatur
dalam peraturan
perundangan yang berlaku dengan ketentuan belum mencapai usia 21 tahun, belum menikah, belum berpenghasilan dan masih
menjadi tanggungan peserta atau sampai usia 25 tahun bagi yang masih mengikuti pendidikan formal. Jumlah anak yang ditanggung
adalah dua anak Keppres No.l6 tahun 1994. Hak sebagai peserta Askes yaitu:
1 Memiliki Kartu Askes, untuk dapat dilayani pada fasilitas
kesehatan yang ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
commit to user
xviii 2
Memperoleh penjelasan tentang hak, kewajiban serta tata cara pelayanan kesehatan.
3 Menyampaikan keluhan baik secara lisan telepon atau datang
langsung atau tertulis, ke Kantor PT Askes Persero setempat. Sedangkan, kewajiban yang harus dipenuhi meliputi:
membayar iuran, memberikan data identitas diri untuk penerbitan Kartu Askes, mentaati semua ketentuan dan prosedur pelayanan
kesehatan yang berlaku, serta menjaga Kartu Askes agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berhak.
Peserta mendapatkan pelayanan kesehatan dari Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK yang bekerjasama dengan PT. Askes
Persero, yang terdiri dari: 1
Puskesmas, Dokter Keluarga, Klinik dan Balai Pengobatan Umum
2 Rumah Sakit Pemerintah
3 Rumah Sakit TNIPOLRISwasta
4 Rumah Sakit Swasta tertentu
5 Unit Pelayanan Transfusi Darah UPTDPMI
6 Apotik
7 Optikal
8 Balai Pengobatan Khusus BP Paru, BP Mata dan
sebagainya
commit to user
xix 9
Laboratorium Kesehatan Daerah di seluruh Indonesia PT ASKES, 2009
b Jamkesmas
Merupakan bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di seluruh Indonesia, yang bersasaran pada
masyarakat miskin dan mendekati miskin atau tidak mampu, dengan jumlah sasaran 76,4 juta tujuh puluh enam juta empat ratus
ribu jiwa. Pengelolanya adalah Depkes R.I. dan dibantu oleh PT Askes. Puskesmas dan jaringannya, Rumah Sakit, dan Sarana
Pelayanan Kesehatan lainnya yang ditunjuk dapat menjadi Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK bagi pasien yang telah menjadi peserta
Jamkesmas Depkes R.I, 2008. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang
Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu
setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan
terhadap kesehatannya,
dan negara
bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.
Derajat kesehatan masyarakat miskin berdasarkan indikator Angka Kematian Bayi AKB dan Angka Kematian Ibu AKI di
Indonesia, masih cukup tinggi, yaitu AKB sebesar 26,9 per 1000
commit to user
xx kelahiran hidup dan AKI sebesar 248 per 100.000 kelahiran hidup
serta Umur Harapan Hidup 70,5 tahun BPS 2007. Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut
diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan Depkes R.I., 2002.
Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi
dikarenakan biaya kesehatan memang mahal. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut
melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin. Program ini diselenggarakan oleh
Departemen Kesehatan melalui penugasan kepada PT Askes Persero berdasarkan SK Nomor 1241Menkes SKXI2004,
tentang penugasan PT Askes Persero dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat miskin Depkes R.I.,
2002. Program ini dalam perjalanannya terus diupayakan untuk
ditingkatkan melalui
perubahan-perubahan sampai
dengan penyelenggaraan program tahun 2008. Perubahan mekanisme yang
mendasar adalah adanya pemisahan peran pembayar dengan
commit to user
xxi verifikator melalui penyaluran dana langsung ke Pemberi
Pelayanan Kesehatan PPK dari Kas Negara, penggunaan tarif paket Jaminan Kesehatan Masyarakat di RS, penempatan
pelaksana verifikasi di setiap Rumah Sakit, pembentukan Tim Pengelola dan Tim Koordinasi di tingkat Pusat, Propinsi, dan
KabupatenKota serta penugasan PT Askes Persero dalam manajemen kepesertaan. Untuk menghindari kesalahpahaman
dalam penjaminan terhadap masyarakat miskin yang meliputi sangat miskin, miskin dan mendekati miskin, program ini berganti
nama menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Jamkesmas dengan tidak ada perubahan jumlah sasaran
Depkes R.I., 2002. Tujuan umum dari Jamkesmas adalah meningkatnya akses
dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
optimal secara efektif dan efisien. Sedangkan tujuan khusus meliputi:
1 Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu
yang mendapat pelayanan kesehatan di puskesmas serta jaringannya dan di rumah sakit
2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin
commit to user
xxii 3
Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel Depkes R.I., 2002.
c Pasien Umum
Merupakan pasien yang membayar jasa pelayanan kesehatan secara langsung, tanpa asuransi.
2. Pelayanan Kesehatan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan