Literature Review. Pengaruh Penggunaan Aditif Zeolit Pada Warm Mix Asphalt Terhadap Mutu Campuran Beraspal

oleh stabilitas dan flow. Nilai Marshall Quantient yang disyaratkan minimal 200 kgmm. Nilai Marshall Quantient dibawa 200 kgmm mengakibatkan perkerasan mudah mengalami washboarding, rutting dan bleeding.

II.9 Literature Review.

NO. Nama Penulis Judul Penelitian Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Penilitian Hal-Hal Yang Membedakan Dengan Penelitian 1 Furqon Affandi Hendri Hadisi 2011 Pengaruh Metode Aktivasi Zeolit Alam Sebagai Penurun Temperatur Campuran Beraspal Hangat  Campuran bersifat hangat  Memakai mineral zeolit sebagai aditif  Menggunakan metode kimia untuk aktivasi zeolit.  Kadar Zeolit yang dipakai sebagai aditif pada campuran  Menggunakan metode aktivasi fisika dan juga kimia-fisika. 2 Ahmad Hambali Putra dkk. 2013 Penggunaan Batu Zeolit Untuk Campuran Agregat Aspal Beton Hangat  Campuran bersifat hangat  Memakai mineral zeolit dalam campuran  Melakukan pengujian terhadap karakteristik Marshall.  Zeolit dipakai sebagai campuran pada agregat halus dengan kadar tertentu dari berat total agregat halus pada campuran 3 Hendi Bowoputro dkk. 2013 Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Hangat Warm Mix Asphalt dengan Agregat  Campuran bersifat hangat  Memakai mineral zeolit sebagai aditif dalam campuran  Melakukan pengujian terhadap  Memakai batuan profilit sebagai campuran agregat kasar dengan proporsi yang sudah ditentukan  Tidak memakai KAO , tetapi Universitas Sumatera Utara Propilit karakteristik Marshall. menggunakan 3 kadar aspal yang ditentukan  Perbedaan kadar zeolit yang dipakai sebagai aditif 4 Laksvina Anjar Putri dkk. 2013 Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Hangat Warm Mix Asphalt dengan Agregat Kasar Slag Baja  Campuran bersifat hangat  Memakai mineral zeolit sebagai aditif dalam campuran  Melakukan pengujian terhadap karakteristik Marshall.  Memakai slag baja sebagai campuran agregat kasar dengan proporsi yang sudah ditentukan  Tidak memakai KAO , tetapi menggunakan 3 kadar aspal yang ditentukan  Perbedaan kadar zeolit yang dipakai sebagai aditif 5 Eka Hadi Purwanto dkk. 2014 Pengaruh Penambahan Sasobit pada Warm Mix Asphalt terhadap Mutu Campuran Beraspal  Campuran bersifat hangat  Menggunakan kadar aditif yang sama pada campuran  Melakukan pengujian terhadap karakteristik Marshall.  Aditif yang dipakai dalam campuran adalah aditif dengan merek Sasobit.  Menggunakan kadar aspal yang berbeda untuk menentukan KAO. 6 Puri Nurani 2015 Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Terhadap Karakteristik Campuran Warm Mixed Asphalt  Campuran bersifat hangat  Memakai mineral zeolit sebagai aditif dalam campuran  Melakukan aktivasi kimia terhadap zeolit  Melakukan pengujian terhadap karakteristik Marshall.  Kadar zeolit yang dipakai sebagai aditif berbeda.  Spesifikasi yang dipakai untuk menentukan persyaratan campuran. Universitas Sumatera Utara Pada tabel 2.2 diatas telah disebutkan 6 peniltian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini, dan dibawah ini akan dijabarkan secara lebih jelas mengenai penelitian-penelitian tersebut. 1. Furqon Affandi dan Hendri Hadisi 2011 dengan judul penelitian: Pengaruh Metode Aktivasi Zeolit Alam Sebagai Penurun Temperatur Campuran Beraspal Hangat. Pada penelitiannya, Furqon mencoba menggunakan beberapa metode untuk mengaktivasi zeolit alam. Metode yang pertama menggunakan metode fisika pemanasan pada temperatur tertentu, yang kedua menggunakan metode kimia, yankni dengan cara mencampurkan zeolit dengan beberapa bahan kimia seperti HCl, Natrium Hidroksida dan Natrium Sulfat. Setelah dicampur dengan bahan-bahan kimia tersebut, kemudian dipanaskan pada suhu 105 ˚C. Lalu tahapan berikutnya, dilakukan pembilasan terhadap zeolit hingga benar-benar bersih, lalu lakukan pengujian terhadap kadar air. Dan yang terakhir adalah metode yang menggabungkan kedua metode sebelumnya, yakni metode kimia-fisika. Dan dari hasil pengujian kadar air terhadap ketiga metode tersebut ditemukan hasil bahwa metode yang dapat menghasilkan kadar air terbesar pada zeolit adalah metode kimia dengan kadar air sebesar 13,77. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Furqon, penulis memilih untuk menggunakan metode aktivasi zeolit secara kimia dengan kadar air sebesar 19,8. Universitas Sumatera Utara 2. Ahmad hambali Putra dkk 2013 dengan judul penelitian: Penggunaan Batu Zeolit Untuk Campuran Agregat Aspal Beton Hangat. Pada penilitian ini, Ahmad dkk menggunakan zeolit sebagai agregat halus pada campuran beraspal hangat, dan dalam pembuatan campuran beraspal digunakan kadar campuran agregat batu pecah dan agregat batu zeolit sebesar 5, 10, 15, dan 20 dari berat total agregat halus pada campuran. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa penggunaan batuan zeolit sebagai agregat halus pada campuran aspal beton hangat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai VIM, VMA, stabilitas , flow dan MQ. Sedangkan untuk penelitian penulis, zeolite digunakan sebagai aditif sebesar 2, 3, dan 4 dari dari kadar aspal tersebut dengan suhu pencampuran dan pemadatan yang disesuaikan dengan hasil pengujian viskositas. Namun kedua penelitian bertujuan untuk melihat hasil pencampuran terhadap mutu campuran melalui pengujian karakteristik Marshall. 3. Eka Hadi Purwanto dkk 2014 dengan judul penelitian: Pengaruh Penambahan Sasobit pada Warm Mix Asphalt terhadap Mutu Campuran Beraspal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Eka dkk melakukan sebuah penilitian mengenai campuran beraspal dengan menambahkan bahan aditif Sasobit, dengan kadar 0, 2, 3 dan 4 yang dicampur Universitas Sumatera Utara dengan aspal dengan kadar 4,5; 5; 5,5; dan 6,5 guna menentukan temperature suhu dan pencampuran dan pemadatan pada campuran, lalu membandingkan kualitas dengan campuran aspal tanpa Sasobit sebagai kontrol. Dari penelitian tersebut didapat kesimpulan bahwa dengan menambahkan Sasobit pada campuran beraspal akan meningkatkan nilai stabilitas, menurunkan kadar persentase penggunaan aspal, dan mengurangi emisi gas buang hasil proses pencampuran aspal. Disamping itu, campuran beraspal dengan Sasobit memiliki kekurangan dimana campuran menjadi lebih kaku dan keras sehingga sangat rentan rusak akibat retak . Berbeda dengan penelitian tersebut, pada penelitian ini penulis tidak menggunakan Sasobit sebagai aditif, melainkan menggunakan zat mineral zeolit alam sebagai aditif namun dengan kadar yang sama. 4. Hendi Bowoputro dkk 2013 dengan judul penelitian : Pengaruh Penambahan Zeolit AlamTerhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Hangat Warm Mix Asphalt dengan Agregat Propilit. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Hendi dkk , digunakan zeolit sebagai aditif, namun dengan tambahan batuan propilit sebagai agregat , kemudian zeolit yang digunakan dengan kadar 0, 2,5, 5 dan 7,5 dari berat aspal dari campuran. Dalam penilitian tersebut, agregat yang digunakan adalah batu propilit dan batu pecah dengan Universitas Sumatera Utara proporsi 50 : 50. Sedangkan kadar aspal yang digunakan adalah 5, 6, dan 7 dari berat total agregat. Dari penilitian didapatkan kesimpulan bahwa penambahan aditif zeolit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja campuran jika menggunakan campuran agregat piropilit dan batu pecah. Dalam penelitian penulis, penulis juga menggunakan zeolit sebagai aditif dengan kadar berbeda yaitu 2, 3, dan 4. Kemudian agregat yang digunakan dalam campuran adalah agregat batu pecah tanpa pencampuran dengan bebatuan jenis lain seperti piropilit. 5. Laksvina Anjar Putri dkk 2013, dengan judul penelitian: Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Hangat Warm Mix Asphalt dengan Agregat Kasar Slag Baja. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendi dkk, penelitian yang dilakukan oleh Laksvina dkk, memakai zeolit sebagai aditif, dengan kadar yang juga sama, yaitu 0, 2,5, 5 dan 7,5 dari berat aspal dari campuran. Dalam penelitian ini juga digunakan kadar aspal yang sama yakni 5, 6, dan 7 dari berat total agregat. Namun dilakukan perubahan terhadap agregat kasar dalam campuran beraspal. Jika penelitian sebelumnya dengan batuan piropilit, penelitian Laksvina menggunakan slag baja sebagai agregat kasar pada campuran beraspalnya. Universitas Sumatera Utara Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh penambahan aditif zeolit alam dan variasi suhu pemadatan berpengaruh terhadap nilai MQ dan flow, sedangkan variasi suhu pemadatan stabilitas, VIM dan VMA. Sama halnya dengan penelitian sebelumnya, disini penulis juga menggunakan bahan yang sama sebagai aditif yaitu zeolit, namun dengan kadar yang berbeda. Disamping itu juga, agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah biasa tanpa ada tambahan material lainnya. 5. Puri Nurani 2015, dengan judul penelitian: Pengaruh Penambahan Zeolit Alam Terhadap Karakteristik Campuran Warm Mixed Asphalt. Pada penelitian ini, puri menggunakan bahan tambah dengan kadar zeolit 0, 5, 10, 15 dan 20. Penelitian ini menggunakan kadar aspal optimum sebesar 6,07 . Dalam penelitiannya, Puri masih menggunakan spesifikasi umum 2010 revisi 2. Berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan, penulis memakai spesifikasi umum 2010 revisi 3, yang sudah pasti memiliki perbedaan persyaratan pada setiap nilai properties untuk pengujian marshall. Dari hasil penelitiannya, Puri mendapatkan hasil bahwa stabilitas cenderung naik dari penggunaan zeolit dengan kadar 0 dan 5 mengalami peningkatan 7,88, sedang dengan penambahan 10, meningkat menjadi 9,43, penambahan zeolit dengan kadar 15 mengalami penurunan sebesar 1,94 diikuti dengan kadar 20 turun sebesar 3,96. Namun secara keseluruhan nilaistabilitas dan flow Universitas Sumatera Utara yang diperoleh masih memenuhi persyaratan teknis minimum, yaitu 800kg untuk stabilitas dan untuk flow harus berada pada rentang 3-5 mm. Universitas Sumatera Utara

II.10. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3