Produktivitas pada Pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016

jam istirahat, adanya pekerjaan tambahan misalnya membersihkan dan menyusun pelepah kelapa sawit dan kurangnya asupan makanan pekerja tersebut. Kelelahan juga seringkali terjadi akibat ketidakseimbangan masukan sumber kelelahan beban kerja dengan besarnya proses keluaran yang berupa pemulihan. Proses pemulihan dapat dicapai dengan membiasakan diri melakukan peregangan otot akibat kegiatan kerja minimal setelah 1 jam bekerja.

5.3 Produktivitas pada Pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016

Secara teknis produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan, sedangkan produktivitas pekerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan pasar pekerja per satuan waktu dan sebagai tolak ukur jika ekspansi dan aktivitas dari sikap sumber yang digunakan selama produktivitas berlangsung dengan membandingkan jumlah yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan. Jadi produktivitas adalah ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang dikeluarkan perusahaan serta peran pekerja yang dimiliki per satuan waktu Muchdarsyah, Sinungun 2008. Produktivitas pekerja pemanen kelapa sawit di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara dihitung rata-rata selama 6 hari berturut- turut memanen jumlah TBS tandan buah segar yaitu 50 TBShariorang. Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas terhadap 34 orang pekerja, menunjukkan bahwa pekerja tidak produktif 50 TBS yaitu 20 orang 58,8 pekerja produktif ≥50 TBS yaitu 14 orang 41,2. Universitas Sumatera Utara Produktivitas pada pekerja yang tidak produktif dapat disebabkan oleh kapasitas kerja yaitu kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dan disebabkan oleh beban tambahan akibat lingkungan kerja meliputi faktor fisik, kimia, dan faktor pada pekerja sendiri yang meliputi faktor biologi, fisiologis, dan psikologis. Pada saat penelitian, terdapat pemanen yang sedang istirahat pada saat jam kerja dan tidak ada pengawasan oleh mandor terhadap pekerjaannya. 5.4 Hubungan Kelelahan dengan Produktivitas pada Pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016 Terdapat keterkaitan yang erat antara kelelahan yang dialami oleh pekerja dengan kinerja perusahaan. Apabila tingkat produktivitas seorang pekerja terganggu yang disebabkan oleh faktor kelelahan fisik maupun psikis, maka akibat yang ditimbulkannya akan dirasakan oleh perusahaan berupa penurunan produktivitas perusahaan. Pekerja sebagai aset investasi perusahaan perlu dikelola dengan baik dan benar, antara lain dengan memperhatikan faktor-faktor kemungkinan timbulnya kelelahan. Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman antara kelelahan dengan produktivitas pekerja diketahui nilai p= 0,000 di mana p 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan antara kelelahan dengan produktivitas pekerja di PT Anugerah Sawit Makmur, Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun 2016. Hubungan ini di tunjukan dengan nilai korelasi sebesar -0,602 yang termasuk kedalam kategori kuat. Artinya jika kelelahan tinggi maka produktivitas akan menjadi rendah begitu sebaliknya. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan Grandjean dalam Tarwaka 2004 yaitu kelelahan merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan penurunan kesiagapan, kapasitas, dan efisiensi kerja, keterampilan, motivasi serta peningkatan kecemasan atau kebosanan yang dapat berakibat pada peningkatan kesalahan kerja, ketidakhadiran, keluar kerja, kecelakaan kerja, dan penurunan produktivitas Dengan peningkatan kinerja perusahaan melalui penanganan tata cara kerja yang ergonomis, pengaturan jam kerja maupun istirahat adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas, khususnya apabila perusahaan tersebut tidak memiliki tambahan dana investasi. Oleh karena itu, perbaikan terhadap sistem kerja, rancangan piranti kerja dan faktor-faktor fisik serta lingkungan kerja harus segera dilakukan sehingga tercipta suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan kondusif . Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN