Pengujian Sensor Suara Kesimpulan

while 1 Place your code here PORTB=0x00; DDRB=0xFF; { PORTB.3=1; Delay_ms1000; PORTB.3=0; Delay_ms1000; } } Saat program di download ke mikrokontroler, maka pertama-tama buzzer akan hidupaktif dengan mengeluarkan suara bunyi dan selang 1 detik kemudian, maka buzzer akan mati. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa rangkaian buzzer dapat berfungi dengan baik.

4.7 Pengujian Sensor Suara

Sensor suara adalah sensor yang cara kerjanya yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik. Sinyal yang masuk akan diolah sehingga akan menghasilkan satu kondisi yaitu kondisi 1 atau 0. Suara yang diterima oleh mikrofon akan di transfer ke pre amp mic, fungsi pre amp mic ini adalah untuk memperkuat sinyal suara yang masuk kedalam komponen. Setelah sinyal suara diterima oleh preamp mic, kemudian dikirim lagi ke rangkaian ADC mikrokontroler. Pengujian sensor suara dengan mengukur output yang dihasilkan pada rangkaian dapat dilihat pada hasil pengujian Tabel 4.1. Pengujian dilakukan dengan membandingkan suara yang dideteksi oleh sensor dengan aplikasi Sound Meter, adapun sumber bunyi yang dipakai berasal dari bunyi yang dihasilkan oleh function generatordengan menggunakan frekuensi 500-800 Hz. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Perbandingan pembacaan tingkat kebisingan No Hasil Pengukuran pada Sound Meter dB Hasil Pengukuran pada Sistem dB Ralat 1 60 63 2 2 x 100 = 5 2 66 65 2 2 x 100 = 1,5 3 74 78 2 2 x 100 = 5,4 4 88 93 2 3 2 x 100 = 5,6 5 90 95 2 3 3 3 2 x 100 = 5,5 6 63 67 2 2 x 100 = 6,3 7 96 102 2 3 3 2 x 100 = 6,25 8 74 77 2 2 x 100 = 4,05 9 68 73 2 2 x 100 = 7,3 10 66 70 2 2 x 100 = 6 ∑ Ralat = 52,9 10 = 5,29 Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan proses perencanaan, pembuatan dan pengujian alat serta dengan membandingkan dengan teori-teori pendukung dan dari data yang didapat,maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Telah berhasil dibuat seperangkat sistem yang dapat digunakan untuk mendeteksi kebisingan bunyi serta secara otomatis dapat memberikan peringatan melalui bunyi buzzer dan suara operator dengan tampilan pada layar LCD dan PC. 2. Klasifikasi tingkat kebisingan yang dilakukan sistem adalah sebagai berikut: 1. Kebisingan antara 60-70 dB merupakan level I atau level aman. 2. Kebisingan antara 70-90 dB merupakan level II atau level sedang. 3. Kebisingan antara 90-120 dB merupakan level III atau level tinggi. 3. Sistem akan memberikan informasi dan tanda peringatan pada setiap nilai kebisingan yang terdeteksi, yaitu: 1. Kebisingan 60-70 dB maka LCD akan menampilkan “level aman”. 2. Kebisingan 70-90 dB maka LCD akan menampilkan “level sedang”, tanda peringatan berupa bunyi buzzer serta suara Operator I. 3. Kebisingan 90-120 dB maka LCD akan menampilkan “level tinggi”, tanda peringatan berupa bunyi buzzer serta suara Operator II. Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran