3.1.5 Perancangan R
Modul chip W dengan memainkan su
dan disimpan pada me dengan sistem berkas F
Gambar rangka
Fitur dan Spesifikasi W 1.
Mengurai dan m Audio.WAV d
memastikan bahwa 2.
Mengurai dan m ADPCM.AD4
mendukung sampl 3.
Membaca berkas Speed SD-Card b
sistem: FAT 4.
Dapat mengenali f menguraikannya se
5. Dapat dikendalika
mode manual at dengan pin digital
Rangkaian WTV020SD
WTV020SD membaca berkas audiosuara dala suara yang sudah direkam sebelumnya menggun
media penyimpanan kartu mikro SD file storage s FAT File Allocation Table file system.
kaian WTV020 SD ditunjukkan pada Gambar 3.6
Gambar 3.6 Rangkaian WTV020SD
i WTV020 SD Audio Player Module memainkan decode play berkas audio
dengan sampling rate 6 KHz hingga 16 wa penyandian dalam format PCM 4-bit8-bit, u
memainkan decode play berkas audio dengan sampling rate antara 6 kHz hingga
pling rate 36 kHz. as audio yang tersimpan kartu SD berkecepata
berkapasitas hingga 2 GB via on-board SD C
li format dan sampling rate dari berkas audio yang a sesuai meta data yang tertera secara otomatis.
ikan langsung oleh pemakai dengan menyamb ataupun secara terprogram lewat koneksi seri
tal IO pada mikrokontrolerarduino board; mem 39
alam format AD.4 gunakan komputer
ge Micro-SD-Card
.6 berikut.
o Microsoft Wave 16 KHz. Dengan
uncompressed. dio dengan 4-bit
gga 32 kHz, juga
atan tinggi High- Card Reader file
yang tersimpan dan
mbungkan tombol erial sambungkan
embutuhkan hanya
Universitas Sumatera Utara
2 pin untuk koneksi: DI Data Input dan CLK CLOCK signal. 6.
Memori internal untuk mengingat posisi terakhir pada berkas audio yang dimainkan.
3.1.6 Perancangan Analog Sound Sensor
Gambar 3.7 Rangkaian skematik analog sound sensor
Rangkaian di atas terdiri dari beberapa komponen.Adapun komponen tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 Komponen pada rangkaian skematik analog sound sensor
Jumlah Nama Part
Nilai Resistor
R4, R7 4K7
2 R1
100K 1
R2 10K
1 R5
100Ω 1
R6 220K
Kapasitor 4
C1, C2, C3, C4 100
µ F
Transistor
Universitas Sumatera Utara
3 Q1, Q3
BC548B 1
Q2 BC558B
Dioda 1
D1 1N4446
Komponen Lain 1
Electret Microphone 1
RV1 4K7
1 RV2
47K
Electret Microphone Mic Condenser dapat menghasilkan output tegangan sekitar 6mV rms ketika ada orang yang berbicara dengan suara normal pada jarak
sekitar 60 cm. Sebenarnya Mic Electret adalah jenis khusus dari sebuah Field Effect Transistor FET, yang mengubah getaran dari kontak suara atau fisik menjadi sinyal
listrik, yang kemudian diperkuat secara internal oleh FET. Transistor Q1 berfungsi sebagai penguat yang memberikan penguatan
sebesar 25x28dB dalam rentang frekuensi 300 Hz -30 kHz, sehingga akan memberikan level sinyal output dalam kisaran 25-75 mV. Level sinyal dapat
disesuaikan dengan RV1 sensitivitas kontrol. Suara terbentuk dari gelombang yang naik dan turun secara konstan.Oleh
karena itu untuk mendeteksi tingkat suara tertinggi diperlukan titik referensi, dan pada skematik ini hanya melihat di bagian ‘akan negatif’ pada gelombang. Dengan
memperkuat titik di mana gelombang suara mulai turun maka titik tertinggi dari level suara dapat diidentifikasi.
Oleh karena itu transistor Q2 PNP ‘dibiaskan’ hingga kondisi cut-off dan hanya memperkuat sinyal ‘akan negatif’. Resultan dari sinyal ‘akan positif’ pada
kaki kolektor Q2 menyebabkan D1 aktif dan menyebabkan C4 terisi hingga puncak tegangan sinyal.
Transistor Q3, dikonfigurasi sebagai pengikut emitor emitter-follower dan buffer sinyal yang memberikan impedansi output yang rendah. Rangkaian ini
memberikan kenaikan tegangan output yang cepat dengan peluruhan lambat, sebanding dengan nilai C4. Pada dasarnya nilai dari C4 mendefinisikan ‘waktu
Universitas Sumatera Utara
tunda’ dari level outpu output rangkaian dia
ditunjukkan. Cara kerja sen
akan menghasilkan ke 0 - 3,3 V ini akan mas
mikrokontroler, tegang Sehingga dalam
mV. Sehingga ketika diterima adalah 1024 b
3.1.7 Rangkaian Buzz