84
PPNS membuat surat permintaan bantuan pemanggilan tersebut kepada penyidik Polri yang dilampiri dengan Laporan Kejadian, Surat Panggilan pertama dan Surat Panggilan
kedua. Penyidik Polri atas dasar surat permintaan bantuan pemanggilan tersebut. Penyidik POLRI dapat mengabulkan atau menolaknya setelah terlebih dahulu mempelajari dan
mempertimbangkan laporan tersebut .kemudian memberitahukan keputusan tersebut kepada PPNS disertai pertimbangan dan alasan-alasannya.Dalam hal ini permintaan dikabulkan dan
penindakan telah dilaksanakan ,maka tanggung jawab yuridis yang mungkin timbul sebagai akibat penindakan tersebut ,dilaksanakan secara bersama-sama
D. Penyerahan Berkas Perkara
PPNS membuat
berita acara
tentang tindakan-tindakan
yang dilakukannya.Umpamanya mengenai pemeriksan surat, pemeriksan saksi, pemeriksaan di
tempat kejadian perkara, penyitaan benda, memasuki rumah atau bangunan, pemeriksaan tersangka, penangkapan dan penahanan dengan bantuan penyidik POLRI, yang harus
membuat berita acara adalah penyidik pejabat pajak yang sesuai dengan sumpah jabatannya.
102
Penyidik wajib segera menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum apabila telah melakukan penyidikan, sebagaimana diatur dalam pasal 110 ayat 1 KUHAP.
Penyerahan berkas perkara pasal 8 ayat 3 huruf a KUHAP merupakan kegiatan pengiriman berkas perkara yang telah disidik oleh PPNS kepada Penuntut Umum dan dilakukan melalui
Penyidik Polri, seperti diatur dalam pasal 107 ayat 3 KUHAP.Pengiriman berkas perkara dari PPNS kepada penuntut umum dilakukan melalui penyidik Polri pada Seksi Korwas
102
Y.Sri Pudyatmoko, Penegakan dan Perlindungan Hukum Jakarta: Salemba Empat, 2007, hal 49
Universitas Sumatera Utara
85
PPNS. Kata “melalui” yang dimaksud di sini adalah PPNS mengirimkan berkas perkara kepada Seksi Korwas PPNS Kepolisian Daerah suatu Provinsi.
Dalam pemeriksaan jika ditemukan data-data yang memberikan dugaan kuat adanya tindak pidana maka data-data itu diteruskan kepada penyidik pejabat pajak, untuk ditangani
lebih lanjut yang lebih khusus. Apabila terdapat gejala-gejala tindak pidana korupsi maka perkara tersebut dilaporkan kepada Kejaksaan Agung, untuk dilakukan penyidikan lebih
lanjut tentang tindak pidana khusus tersebut.
103
Hal ini menunjukkan bahwa ketentuan mengenai penyerahan berkas perkara yang diatur dalam KUHAP telah dilaksanakan, di mana PPNS mengirimkan berkas melalui Polri
dan memberikan kesempatan kepada penyidik Polri untuk mengadakan pemeriksaan terhadap persyaratan formal, persyaratan materil dan kelengkapan isi berkas perkaranya, sebelum
dikirimkan kepada penuntut umum. Pasal 110 ayat 2 KUHAP menyebutkan bahwa dalam hal penuntut umum
berpendapat bahwa hasil penyidikan tersebut ternyata masih kurang lengkap, Penuntut umum segera mengembalikan berkas perkara itu kepada penyidik disertai petunjuk untuk
dilengkapi. dalam ayat 3 disebutkan bahwa dalam hal penuntut umum mengembalikan hasil penyidikan untuk dilengkapi, penyidik wajib segera melakukan penyidikan tambahan sesuai
dengan petunjuk dari penuntut umum. Setelah Berkas Perkara selesai disusun dan telah memenuhi syarat maka selanjutnya
Berkas Perkara dapat diserahkan kepada JaksaPenuntut Umum melalui Penyidik POLRI dengan sarana administrasi seperti surat pengantar,Berita Acara , maupun sarana transportasi
dan petugasnya .sesuai fatwa Mahkamah Agung Repulbik Indonesia dan KUHAP ,Penyidik
103
Op Cit., hal 50
Universitas Sumatera Utara
86
POLRI adalah koordinator pengawas PPNS ,maka penyerahan Berkas perkara harus melalui penyidik POLRI .Penyidik POLRI berhak meneliti berkas perkara yang telah diserahkan
kepadanya dan apabila masih ada materi yang perlu disempurnakan maka penyidik POLRI akan meminta perbaikan dan mengembalikan Berkas Perkara kepada Penyidik Pajak
.Penyidik Pajak harus segera melengkapi dan menyempurnakan sesuai dengan petunjuknya. Namun ,apabila Penyidik POLRI tidak memberikan tanggapan terhadap Berkas Perkara yang
diterimanya dalam waktu 14empat belas hari semenjak Berkas Perkara diserahkan atau penyidik POLRI menganggap Berkas Acara sudah layak menurut ketentuan ,maka
penyidikan oleh penyidik PNS dapat dianggap selesai dan Berkas Acara dapat diteruskan ke JaksaPenuntut Umum.
104
Penuntut umum setelah menerima hasil penyidikan dari penyidik segera mempelajari dan menelitinya dan dalam waktu 7 hari wajib memberitahukan kepada penyidik apakah hasil
penyelidikan itu sudah lengkap atau belum KUHAP Pasal 138 ayat1. Selanjutnya dalam hal hasil penyelidikan ternyata belum lengkap, penuntut umum mengembalikan berkas
perkara kepada penyidik disertai petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi dan dalam waktu 14 hari sejak tanggal pemeriksaan berkas, penyidik harus sudah
menyampaikan kembali berkas itu kepada penuntut umum KUHAP Pasal 138 ayat2.
105
Hal diatas dapat menunjukkan bahwa mengenai penyerahan berkas perkara oleh PPNS memang telah dilaksanakan, namun pelaksanaan dari ketentuan tersebut nampaknya
memakan waktu yang cukup lama, karena proses pemeriksaan terhadap berkas perkara dari
104
Priantara Diaz, Kupas Tuntas Pengawasan ,Pemeriksaan ,dan Penyidikan Pajak,Jakarta Barat: Indeks,2009,hal 346
105
Waluyo Bambang, Pemeriksaan dan Peradilan di Bidang PerpajakanJakarta: Sinar Grafika, 1991, hal 56
Universitas Sumatera Utara
87
PPNS tersebut ternyata harus dilakukan melalui dua tahapan yaitu oleh penyidik Polri dan Penuntut Umum. Sejatinya, dengan sudah dilakukan pemeriksaan berkas perkara oleh
Penyidik Polri, maka berkas tersebut sudah tidak perlu dikembalikan lagi oleh penuntut umum. kalau hal ini dapat dilakukan, niscaya akan dapat membantu mempercepat proses
penyidikan tindak pidana. sebaliknya, bila hal ini tidak dapat dilaksanakan, maka dapat memperlambat proses penyidikan tindak pidana dan dapat menunjukkan ketidakefektifan dan
ketidakefisienan fungsi koordinasi dan pengawasan yang dilakukan oleh penyidik Polri. PPNS dapat langsung mengirimkan berkasnya ke Pengadilan Negeri setempat untuk
disidangkan pada saat itu juga. Pengiriman berkas perkara tersebut tetap dilakukan melalui koordinasi dan pengawasan dari Penyidik Polri. Hal ini sudah sesuai dengan bunyi pasal 205
ayat 2 KUHAP bahwa dalam perkara-perkara dengan acara pemeriksaan cepat tipiring, penyidik atas kuasa penuntut umum, dalam waktu tiga hari sejak berita acara berkas perkara
selesai dibuat, dapat langsung mengirimkan berkas perkara serta menghadapkan terdakwa beserta barang bukti dan saksi-saksinya ke depan sidang pengadilan.
E. Penyanderaan dan Barang Bukti