21
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaedah-kaedah atau norma norma dalam hukum
positif. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu, suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu.
40
Deskriptif analitis berarti bahwa penelitian ini menggambarkan suatu peraturan hukum dalam konteks teori-teori hukum dan pelaksanaanya, serta menganalisis fakta secara cermat tentang
peranan PPNS dalam penyidikan tindak pidana perpajakan.
2. Sumber data Sumber-sumber penelitian dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang
berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum sekunder, yang digunakan dalam
penelitian ini a.
Bahan hukum primer
Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif, artinya mempunyai otoritas. Terdiri dari perundang-undangan mengenai Kepolisian RI
dan Perpajakan, yakni Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan
Perubahannya, dan lain-lain, catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Bahan hukum primer yang
otoritasnya di bawah undang-undang adalah Peraturan Pemerintah, Peraturan
40
C.G.F. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Bandung: Alumni, 1994, hal. 89.
Universitas Sumatera Utara
22
Presiden atau peraturan suatu badan hukum atau lembaga negara. Putusan pengadilan merupakan konkretitasi dari perundang-undangan.
b. Bahan hukum sekunder
Berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen- dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-
kamus hukum, jurnal-jurnal hukum dan komentar-komentar atas putusan pengadilan. Bahan hukum sekunder terutama adalah buku teks karena buku teks
berisi mengenai prinsip-prinsip dasar ilmu hukum dan pandangan-pandangan klasik para sarjana yang mempunyai klasifikasi tinggi.
41
c. Bahan hukum tertier
Berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum sekunder seperti kamus umum, kamus hukum, kamus kesehatan,
majalah dan jurnal ilmiah.
42
Jadi penelitian ini menggunakan bahan hukum primer, sekunder dan tertier sebagai sumber penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Pengumpulan bahan hukum dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Studi tersebut sangat berguna dalam membantu penelitian ilmiah
untuk memperoleh pengetahuan yang dekat dengan gejala yang dipelajari, dengan memberikan pengertian penyusunan persoalan yang tepat, mempertajam perasaan untuk
menilai, membuat analisis dan membuka kesempatan memperluas pengalaman ilmiah.
43
41
Petter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Prenada Media, 2005, hal 141.
42
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudi, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal. 14.
43
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1991, hal. 65.
Universitas Sumatera Utara
23
Teknik pengumpulan bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan
data sekunder melalui pengkajian terhadap peraturan perundang-undangan, literatur-literatur, tulisan-tulisan para pakar hukum, bahan kuliah, dan putusan-putusan pengadilan yang
berkaitan dengan penelitian ini
4. Teknik Analisis Data