2. Herpes Zozter Reaktivasi endogen,
orang sakit Tidak tentu
Tidak tentu 3.
CMV Reaktivasi endogen,
orang sakit Seksual,
darah Ya
4. EBV
Reaktivasi endogen, orang sakit
Inhalasiin- gestion?
Ya
Parasit
1. Pneumocys-
tisca carinii Reaktivasi endogen,
orang sakit Inhalasi
Mungkin
2. Toksoplas-ma
Gondii Reaktivasi endogen,
orang sakit Ingestion
Tidak
3. Mikrospori-
dia Air, orangbinatang
terinfeksi Ya
4. Cryptospori-
dia Air, orangbinatang
terinfeksi Ya
Jamur
1. Kandida
Air, tanah Tidak tentu
Tidak 2.
Kriptokokkus Neoforman
Tanah, kotoran burung binatang
Inhalasi Tidak
3. Aspergillus
Tanah Inhalasi
Tidak 4.
Histoplasma Capsulatum
Air, tanah Inhalasiing
-estion Tidak
5. Coccidioido
immitis Air, tanah
Inhalasiing -estion
Tidak
Sumber: Merati, 2007
1. Penyakit kulit dan mulut
Pasien-pasien yang menderita AIDS acquired immunodeficiency syndrome mengalami peningkatan risiko
terjadinya sejumlah kelainan mukokutan, yaitu Brown, 2005: a.
Kandiasis mulut yang meluas ke dalam esofagus
Universitas Sumatera Utara
b. “leukoplakia berambut” di mulut–terdapat kerutan-kerutan
putih pada bagian tepi lidah yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr.
c. Infeksi stafilokokus, herpes zoster, moluskum kontangiosum,
dan infeksi jamur dermatofit lebih mudah timbul pada pasien- pasien AIDS.
d. Serangan herpes simpleks terjadi lebih sering dan lebih hebat,
dan lesi-lesi bisa menjadi kronis. e.
Sarkoma Kaposi: suatu tumor yang dianggap berasal dari enotel pembuluh darah dan ada hubungannya dengan infeksi
human herpes virus type 8 HHV-8. Lesi biasanya multipel, dan dapat timbul pada bagian manapun di kulit, begitu pula
pada bagian organ-organ dalam. Kelainan ini jarang menyebabkan kematian pada pasien AIDS, yang biasanya
meninggal akibat terjadinya infeksi yang menyertainya. Merupakan tumor yang radiosensitif.
f. Psoriasis yang sudah ada sebelumnya pada pasien AIDS dapat
menjadi lebih hebat dan ekstensif. g.
Angiomatosis basiler. Lesi ini disebabkan oleh basil Bartonella henselae.
h. Angiomatosis basiler. Lesi ini disebabkan oleh basil
Bartonella henselae. Lesi yang seperti angioma ini terjadi pada kulit, mukosa, dan organ dalam. Kelainan ini dapat diobati
dengan eritromisin. i.
Kelainan-kelainan terkait obat. Obat-obat antiretrovirus yang saat ini digunakan secara luas untuk mengobati infeksi HIV
dapat menyebabkan timbulnya bercak-bercak pada kulit dan terjadinya pigmentasi pada kuku.
j. Infeksi varicella-zoster virus VZV dapat menjadi buruk,
kronis, dan dapat menjadi komplikasi infeksi parenkim, superinfeksi bakterial, dan kematian. Dengan peningkatan
Universitas Sumatera Utara
imunodefisiensi, infeksi VZV memiliki tampilan klinis seperti lesi verukus dermatom kronik; satu atau lebih nyeri ulkus
kronik tau lesi ektimatus, ulkus, atau nodulmenyerupai karsinoma sel basal atau karsinoma sel squamos. Herpes zoster
dapat rekuren pada dermatom yang sama atau dermatom- dermatom lainnya Fitzpatrick, 2001.
2. Penyakit Gastrointestinal