Pembahasan 1. Proporsi infeksi opportunistik bakteri, virus, jamur, dan parasit

5.2. Pembahasan 5.2.1. Proporsi infeksi opportunistik bakteri, virus, jamur, dan parasit pada penderita HIVAIDS di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2010. Dari penelitian yang telah disajikan pada lembar sebelumnya tentang persentase kejadian infeksi oportunistik pada penderita HIV di RSUP H. Adam Malik tahun 2010, didapatkan bahwa sejumlah infeksi oportunistik yang paling banyak diderita adalah Kandidiasi sebanyak 239 orang 60,50, diikuti Tuberkulosis 86 orang 21,77, kemudian diare Cryptosporidia sejumlah 47 orang 11,90. Selanjutnya infeksi oleh Pneumocystis pneumonia 11 orang 2,84, diikuti Toxoplasmosis 5 orang 1,26, kemudian diikuti Hepatitis sebanyak 4 orang 1,01. Infeksi oportunistik yang memiliki persentase terendah adalah infeksi oleh herpes zooster berjumlah 3 orang 0,76. Infeksi ooportunistik Meningitis Cryptococcal, Cytomegalovirus, Penicilliosis, dan Herpes Genital, tidak terdapat pada data. Infeksi oportunistik pada mikroorganisme jamur 250 orang 63,29. Diikuti dengan bakteri sejumlah 86 orang 21,77. Selanjutnya adalah parasit dengan jumlah 52 orang 13,16. Kelompok paling sedikit terdapat pada populasi virus berjumlah 7 orang 1,77. Sedangkan, di India, tepatnya di Mangalore, Karnataka didapatkan diantara infeksi oportunistik yang ditemukan, Tuberkulosis memiliki prevalensi terbanyak, yaitu 45,3, diikuti kandidiasis 34,5. Agen mikotik lainnya yang mengakibatkan infeksi oportunistik adalah Cryptococcus neoformans penyebab meningitis 8,2 dan Pneumocystis jirovecii penyebab infeksi saluran napas 2,9. Parasit penyebab infeksi oportunistik adalah Cryptosporidium spp 17,5, Toxoplasma gondii 4,6,, Isospora belli 1,6 dan Giardia lamblia 1,6. Untuk infeksi virus terdapat Cytomegalovirus 3,6, Herpes simplex 2,3 dan Molluscum contagiosum 0,6. Infeksi saluran Universitas Sumatera Utara napas oleh bakteri piogenik 32,9 adalah Streptococcus pneumoniae 47, Staphylococcus aureus 32, Moraxella catarrhalis 13 dan Klebsiella pneumoniae 8 Saldanha, 2008. 5.2.2. Proporsi karakteristik infeksi opportunistik menurut jenis kelamin pada penderita HIVAIDS di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2010. Dari penelitian yang telah disajikan pada lembar sebelumnya tentang persentase karakteristik jenis kelamin pada penderita infeksi oportunistik di RSUP H. Adam Malik tahun 2010, didapatkan bahwa sejumlah kelompok jenis kelamin yang terbanyak adalah laki-laki sejumlah 214 orang 80,75 dan diikuti perempuan 51 orang 19,25. Hasil yang sama juga ditunjukkan dari penelitian yang dilakukan di India bagian timur, dengan hasil persentase penderita laki-laki 105 orang 84, sedangkan penderita perempuan sebanyak 20 orang 16 Chakraborty, 2008. 5.2.3. Proporsi karakteristik infeksi opportunistik menurut umur pada penderita HIVAIDS di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2010. Dari penelitian yang telah disajikan pada lembar sebelumnya tentang persentase karakteristik umur pada penderita infeksi oportunistik di RSUP H. Adam Malik tahun 2010, didapatkan bahwa sejumlah kelompok sampel dengan distribusi terbanyak pada kelompok usia 20- 39 tahun sebanyak 200 orang 75,48. Diikuti kelompok usia 40 tahun sebanyak 55 orang 23,02. Kelompok usia paling sedikit adalah kelompok usia kurang dari 20 tahun sebanyak 4 orang 1,50. Pada penelitian yang sama dilakukan di India bagian Timur, kelompok umur tersering adalah 31-40 sejumlah 65 orang 52, diikuti kelompok usia 21-30 sebanyak 34 orang 26,2, kemudian kelompok usia 24 orang 19,2, dan kelompok usia terendah adalah ≤20 berjumlah 2 orang 26,2 Chakraborty, 2008. Hasil penelitian ini juga tidak Universitas Sumatera Utara berbeda jauh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di RSUP H. Adam Malik, hanya perbedaan rentang pembagian kelompok umur. Kemudian, untuk kelompok usia 10 tahun ditemukan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa usia anak tersering dari 153 penderita adalah 0-3 sebanyak 133 orang 86,9. Kemudian, diikuti kelompok usia 4-6 17 orang 11,1, selanjutnya kelompok usia terendah adalah 7-9 sejumlah 3 orang 2,0 R, Steven, 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan 1. Pada penelitian penderita infeksi oportunistik berjumlah 267 orang, berdasarkan demografi, yaitu jenis kelamin distribusi terbanyak pada laki-laki berjumlah 214 orang 80,75 sedangkan pada perempuan sejumlah 51 orang 19,25. 2. Sebaran untuk usia, kelompok usia terbanyak pada usia 20-39 tahun sebanyak 200 orang 75,48, sedangkan kelompok usia terendah adalah Kelompok usia paling sedikit adalah kelompok usia kurang dari 20 tahun sebanyak 4 orang 1,50. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta sejumlah 147 orang 55,47. Sedangkan, persentase yang paling rendah terdapat pada dua jenis pekerjaan, yaitu PNSTNIPolri 10 orang 3,77 dan Supir 10 orang 3,77 4. Kelompok sampel terbanyak pada infeksi oportunistik, adalah jamur 250 orang 63,29. Diikuti dengan bakteri sejumlah 86 orang 21,77. Selanjutnya adalah parasit dengan jumlah 52 orang 13,16. Kelompok terendah pada populasi virus berjumlah 7 orang 1,77. 4.2.Saran Dari seluruh proses yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka peneliti ingin mengungkapkan beberapa saran dan berharap saran ini dapat menjadi pertimbangan dan bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dan berhubungan dengan penelitian ini. 1. Peneliti menyarankan kepada penderita oportunistik untuk tetap mengikuti follow-up yang disediakan oleh Pusyansus VCT Pusat Pelayanan Khusus Voluntary Counseling Test. Menjaga pola hidup sehat serta semangat diri. Universitas Sumatera Utara