Penyakit Paru Penyakit sistem sarafmata Kondisi diseminata dan lain-lain

4. Penyakit Paru

Lebih dari setengah pasien-pasien dengan HIV akan mengalami penyakit paru pada suatu waktu tertentu. Beberapa faktor mempengaruhi kemungkinan penyebabnya termasuk hitung CD4, etnis, dan usia, kelompok risiko, serta riwayat profilaksis PCP. Tabel 2.10. Diagnosis Banding Gambaran Rontgen Toraks Gambaran Rontgen Penyebab Utama Infiltrat difus Pneumonia pneumocystis carinii, tuberkulosis milier, KS, NHL Konsolidasi nodulfokal KS, tuberkulosis, NHL, pneumonia bakterial piogenik Limfadenopati hilus Tuberkulosis, KS, NHL Efusi pleura KS, tuberkulosis, pneumonia bakterial piogenik KS, sarkoma Kaposi; NHL, limfoma non-Hodgkin. Sumber: Mandal, 2008

5. Penyakit sistem sarafmata

Penyakit sistem saraf umum terjadi pada infeksi HIV. Kategori manifestasinya yang luas merupakan lesi desak ruang spaceoccupying lesion, suatu penyakit demensia global, serta penyerta saraf radiks dan perifer Mandal, 2008. Tabel. 2.11. Diagnosis Banding Penyakit Sistem Saraf dan Mata Lokasi Penyakit Manifestasi Penyebab Utama Otak Lesi desak ruang Toxoplasma, PCNSL, PMFL Ensefalopati HIV, CMV Meningens Nyeri kepala, Serokonversi HIV, Universitas Sumatera Utara meningitis Cryptococcus Medula spinalis Paraparesis spastic Mielopati vakuolar HIV Radiks saraf Kelemahan baal pada tungkai, inkontinensia CMV Saraf perifer Nyeri, baal pada tungkai HIV, obat-obatan ddC, d4T, dll Retinitis Floater, defek lapang pandang CMV, toksoplasmosis, nekrosis retina herpes simpleks, VZV Asimtomatik HIV CMV, sitomegalovirus; PMFL, progressive multifocal leucoencephalopathy; PCNSL, primary CNS; VZV, virus varisela zoster. Sumber: Mandal, 2008

6. Kondisi diseminata dan lain-lain

Dalam keadaan deplesi imun yang berat CD450 selmm3, penyakit diseminata tidak jarang terjadi dan patogen OI multipel dapat diidentifikasi misalnya MAI, CMV. Seringkali manifestasinya adalah gejala nonspesifik berupa demam dan penurunan berat badan dengan bukti anemia pada uji laboratorium. 1. Sumsum tulang. Anemia tidak jarang terjadi pada HIV tahap lanjut. Penyebabnya banyak namun infiltrasi sumsum tulang misalnya MAI, NHL, supresi sumsum tulang ZDV, kehilangan darah sarkoma Kaposi gastrointestinal, dan malabsorpsi Cryptosporidium adalah yang tersering. Universitas Sumatera Utara Leukopenia biasanya terdapat pada keadaan penggantian sumsum tulang seperti di atas atau toksisitas obat. Limfopenia merupakan penanda untuk HIV dan fungsi imunologis. Trombositopenia dapat timbul pada awal 5-10 dengan manifestasi yang serupa dengan ITP: responsnya terhadap imunoglobulin baik namun hanya jangka penek; pengobatan pilihan adalah HAART. 2. Mycobacterium avium-intercellulare merupakan mikobakterium lingkungan yang umumnya terdapat dalam air dan makanan. Infeksi terjadi setelah kolonisasi slauran pernapasan dan gastrointestinal dalam sebagian besar kasus. Penyakit diseminata: a. Hanya terjadi bila hitung CD4 50 selmm3. b. Mengenai semua organ terutama sistem retikuloendotelial dengan infiltrasi masif organisme dan respons inflamasi minimal. c. Timbul sebagai demam, berkeringat, penurunan berat badan, diare kronik, muntah dan nyeri perut; hepatosplenomegali dan limfadenopati biasa didapatkan pada pemeriksaan fisik. CT scan biasanya menunjukkan limfadenopati intraabdomen dan mediastinum.

2.4.2 Profilaksis untuk Infeksi Oportunistik