Akurasi pemeriksaan serologi standar EIA dan WB atau immunoflourescent assay sensitivitas dan spesifitasnya mencapai
98Nasronudin, 2007.
2.3.6 Penatalaksanaan Klinis Infeksi HIVAIDS
Penatalaksanaan penderita AIDS di UPIPI Nasronudin, 2007 a
Penatalaksanaan Umum Istirahat, dukungan nutrisi yang memadai berbasis
makronutrien dan mikronutrien untuk penderita HIVAIDS, konseling termasuk pendekatan psikologis dan psikososial,
membiasakan gaya hidup sehat antara lain membiasakan senam seperti yang dilakukan di UPIPI.
b Penatalaksanaan Khusus
Pemberian antiretroviral therapy ART kombinasi, terapi infeksi sekunder sesuai jenis infeksi yang ditemukan, terapi
malignansi.
Terapi Antiretroviral
Pemberian ARV tidak serta merta segera diberikan begitu saja pada penderita yang dicurigai, tetapi perlu menempuh langkah-
langkah yang arif dan bijaksana, serta mempertimbangkan berbagai faktor; dokter telah memberikan penjelasan tentang manfaat, efek
samping, resistensi dan tata cara penggunaan ARV; kesanggupan dan kepatuhan penderita mengkonsumsi obat dalam waktu yang tidak
terbatas; serta saat yang tepat untuk memulai terapi ARV Nasronudin, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7. Rekomendasi memulai terapi antiretroviral penderita dewasa menurut WHO 2006.
Stadium Klinis WHO
Pemeriksaan CD4 tidak dapat dilakukan
Pemeriksaan CD4 dapat dilakukan
I ARV belum
direkomendasikan Terapi bila CD4 200 sel
mm
3
II
ARV belum direkomendasikan
Mulai terapi bila CD4 200 selmm
3
III Mulai terapi ARV
Pertimbangkan terapi bila CD4 350 selmm
3acd
dan mulai ARV sebelum CD4
turun 200 selmm
3
IV
Mulai terapi ARV Terapi tanpa
mempertimbangkan jumlah CD4
Sumber: Nasronudin, 2007
2.4 Infeksi Opportunistik dan HIVAIDS
Penyebab utama morbiditas dan mortalitas di antara pasien dengan stadium lanjut infeksi HIV adalah infeksi oportunistik, yaitu infeksi berat
yang diinduksi oleh agen yang jarang menyebabkan penyakit serius pada individu yang imunokompeten. Infeksi oportunistik biasanya tidak terjadi
pada pasien yang terinfeksi HIV hingga jumlah sel T CD4 turun dari kadar normal sekitar 1.000 selµl menjadi kurang dari 200 sel µl. Ketika
pengobatan terhadap beberapa patogen oportunistik umum terbentuk dan penatalaksanaan pasien AIDS memungkinkan ketahanan yang lebih lama,
spektrum infeksi oportunistik mengalami perubahan Brooks, 2004.
Universitas Sumatera Utara