BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
A. PROSEDUR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
Pendaftaran Wajib Pajak merupakan permintaan untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagai Identitas dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan PER-20PJ2013 Tentang Tata
Cara Pendaftaran Dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib
Pajak Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Serta Perubahan Data Dan Pemindahan Wajib Pajak.
Adapun Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak adalah sebagai berikut: 1.
Wajib Pajak mengajukan berkas pendaftaran NPWP dengan menggunakan Formulir Pendaftaran dan Prubahan Data Wajib Pajak
beserta persyaratannya kepada Petugas Tempat Pelayanan Terpadu. 2.
Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak kemudian
meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas pendaftaran belum lengkap, maka
dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal berkas pendaftaran sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu akan
mencetak BPS dan LPAD. BPS akan diserahkan kepada Wajib Pajak
Universitas Sumatera Utara
sedangkan LPAD akan digabungkan dengan berkas pendaftaran kemudian diteruskan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.
3. Pelaksana Seksi Pelayanan merekam berkas pendaftaran Wajib Pajak.
4. Pelaksana Seksi
Pelayanan mencetak
konsep Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP kemudian menyerahkan kepada Seksi Pelayanan.
Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP diterbitkan dalam rangka dua: Lembar Ke-1: untuk Wajib Pajak
Lembar Ke-2: untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak. 5.
Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Surat Keterangan Terdaftar kemudian menyerahkan kepada Seksi Pelayanan Dalam hal Kepala Seksi
Pelayanan sedang melaksanakan tugas luar kantor atau sedang berhalangan karena sebab yang lain, Kartu NPWP tetap diterbitkan, sedangkan Surat
Keterangan Terdaftar dapat diberikan menyusul dengan tanggal pada saat dilakukan penandatanganan.
6. Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dokumen yang telah yang telah
ditandatangani, memberi stempel kantor, memisahkan dokumen untuk arsip dan dokumen yang akan diserahkan kepada Wajib Pajak.
7. Pelaksana Seksi Pelayanan mengarsipkan dan menyerahkan Surat Keterangan
Terdaftar dan Nomor Pokok Wajib Pajak kepada Wajib Pajak. 8.
Proses selesai. Jangka waktu penyelesaian permohonan tersebut paling lama 1 satu
hari kerja sejak permohonan pajak diterima secara lengkap atau berkas
Universitas Sumatera Utara
pendaftaran melalui Sistem e-Registration diterima di Kantor Pelayanan Pajak KPP, sepanjang permohonan pendaftaran NPWP diisi secara lengkap. PER-
20PJ2013 Tentang Tata Cara Pendaftaran Dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak,
Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Serta Perubahan Data Dan Pemindahan Wajib Pajak.
Adapun pihak-pihak yang terkait didalam proses pendaftaran wajib pajak adalah:
1. Kepala Seksi Pelayanan,
2. Petugas Pelayanan Terpadu TPT,
3. Wajib Pajak, dan
4. Pelaksana Seksi Pelayanan.
Dokumen yang disyaratkan sebagai kelengkapan permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak :
A. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan
bebas : 1.
Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP bagi Warga Negara Indonesia. 2.
Fotokopi Paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas KITAS atau Kartu Izin Tinggal Tetap KITAP, bagi Warga Negara Asing.
3. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD.
B. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi, yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
Pengusaha:
Universitas Sumatera Utara
1. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP bagi Warga Negara Indonesia, atau
fotokopi paspor, fotokopi Kartu Izin Tinggal Terbatas KITAS atau Kartu Izin Tinggal Tetap KITAP, bagi Warga Negara Asing.
2. Dokumen izin kegiatan usaha yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang
atau surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa.
3. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD.
C. Untuk Wajib Pajak Badan :
1. Fotokopi akta pendirian atau dokumen pendirian dan perubahan bagi Wajib
Pajak Badan dalam negeri, atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi bentuk usaha tetap.
2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak salah satu pengurus, atau fotokopi paspor
dan surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat Pemerintah daerah sekurang- kurangnya Lurah atau Kepala Desa dalam hal penanggung jawab adalah
Warga Negara Asing. 3.
Dokumen izin usaha danatau kegiatan yg diterbitkan oleh instansi yang berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat
Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa. 4.
Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD. D.
Untuk Wajib Pajak Badan Bentuk Usaha Tetap BUT : 1.
Fotokopi perjanjian kerjasama akte pendirian sebagai bentuk kerjasama operasi Joint Operation.
Universitas Sumatera Utara
2. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak masing-masing anggota bentuk
kerjasama operasi Joint Operation yang diwajibkan untuk memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.
3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak orang pribadi salah satu pengurus
perusahaan anggota bentuk kerjasama operasi Joint Operation, atau fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal dari Pejabat Pemerintah
Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau kepala Desa dalam hal penanggung jawab adalah Warga Negara Asing.
4. Dokumen izin usaha danatau kegiatan yg diterbitkan oleh instansi yang
berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa.
5. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD.
E. Untuk Bendahara sebagai Wajib Pajak pemotong danatau pemungut pajak :
1. Surat penunjukan sebagai Bendahara.
2. Kartu Tanda Penduduk.
3. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD
F. Untuk Wajib Pajak dengan status cabang dan Wajib Pajak Orang Pribadi
Pengusaha tertentu : 1.
Fotokopi Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak pusat atau induk. 2.
Surat keterangan sebagai cabang untuk Wajib Pajak badan.
Universitas Sumatera Utara
3. Dokumen izin usaha danatau kegiatan yg diterbitkan oleh instansi yang
berwenang atau surat keterangan tempat kegiatan usaha dari Pejabat Pemerintah Daerah sekurang-kurangnya Lurah atau Kepala Desa.
4. Lembar Pengawasan Arus Dokumen LPAD.
Output yang dihasilkan adalah : 1.
Bukti Penerimaan Surat BPS. 2.
Surat Keterangan Terdaftar SKT. 3.
Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP.
B. PROSEDUR PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK