KEWAJIBAN WAJIB PAJAK PEMBAYARAN DAN PELAPORAN

danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak malakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, dan perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

2. Pajak Bendaharawan

Bedaharawan pemerintah adalah Bendaharawan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Intansi atau Lembaga Pemerintah, Lembaga Negara lainnyadan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Luar Negeri, yang membayar gaji, upah, tunjangan, honorarium, dan pembayaran lain dengan nama apaun sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan. 3. Pajak Orang Pribadi Usaha tertentu yang mempunyai tempat usaha yang berbeda dengan tempat tinggal, selain selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputu tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegatan usaha yang dilakukan.

H. KEWAJIBAN WAJIB PAJAK

Sesuai dengan sistem self assessment, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan pelaporan pajak terutangnya. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAFTARAN UNTUK MENDAPATKAN NPWP

Sesuai dengan sistem self assessment, setiap Wajib Pajak yang memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan maka wajib, bagi wajib pajak mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dengan cara: 1. Datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak KPP atau melalui Kantor Pelayana Penyuluhan dan Konsultasi Pajak KP2KP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak. 2. Melalui internet di situs Direktorat Jendral Pajak dengan alamat www.pajak.go.id . Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya. Sedangkan persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjektif pajak yanag menerima aatau memperolah penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan pemungutan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 1984 dan perubahannya. Kewajiban untuk mendaftarkan diri tersebut berlaku pula terhadap wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisa, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta. Wanita kawin tersebut dapat Universitas Sumatera Utara mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak atas namanya sendiri agar wanita kawin tersebut dapat melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminnya.

J. PEMBAYARAN DAN PELAPORAN

Setelah melakukan pendaftaran dan mendapatkan NPWP, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk menghitung dan membayar pajak, yang selanjudnya melaporkan pajak trutangnya dalam bentuk Surat Pemberitahuan SPT Batas waktu pembayaran dan pelaporan. SPT masa dan SPT tahunan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Batass waktu pembayaran dan pelaporan No Jenis SPT Batas Waktu Pembayaran Batas Waktu Pelaporan Massa 1 PPh Pasal 2126 Tgl 10 bulan berikut setelah masa pajak berakhir 20 hari setelah masa pajak berakhir 2 PPh Pasal 25 Tgl 15 bulan ketiga setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak 20 setelah masa pajak berakhir Tahunan 1 PPh OP Tgl 25 ketiga setelah Tgl 31 Maret setelah Universitas Sumatera Utara berakhrinya tahun atau bagian tahun pajak berakhirnya tahun pajak 2 PBB 6 Enam bulan sejak tanggal diterimanaya SPPT - 3 BPHTB Dilunasi pada saat terjadinya prolehan hak atas tanah dan atau bangunan - Sumber : Kantor Pajak Pratama Kpp Apabila dalam menghitung dan membayar pajak tersebut ditemukan ketidakbenaran dalam pengisian SPT atau karena ditemukannya data fiskal berdasarkan hasil pemeriksaan yang tidak dilaporkan oleh Wajib Pajak WP, Direktorat Jendral Pajak akan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak SKP kepada Wajib Pajak tersebut.

K. PELAPORAN USAHA DAN PENGUKUHAN PKP