SANKSI – SANKSI YANG BERKAITAN Dasar Hukum

dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan adminitrasi perpajakan. Fungsi pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain dipergunakan untuk mengetahui identitas Pengusaha Kena Pajak yang sebenarnya juga berguna untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Barang Mewah serta untuk pengawasan adminitrasi Perpajakan.

O. SANKSI – SANKSI YANG BERKAITAN

Tehadap pengusaha yang tealah memenuhi syarat sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak melaporkan usahnya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak atau menyalahgunakan danatau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengusaha Kena Pajak dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanagan perpajakan pasal 39 ayat 1 satu huruf a dan b, menyebutkan bahwa setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pjak dan setiap orang yang dengan sengaja menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 enam bulan dan paling lama 6 enam tahun penjara dan denda paling sedikit 2 dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banayak 4 empat kali jumlah pajak trutang yang tidak atau kurang dibayar. Universitas Sumatera Utara Pidana tersebut diatas ditambah 1 satu kali menjadi 2 dua kali sanksi pidana apabila seseorang melakukan lagi tidak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1 satu tahun, terhitung sejak selesainya menjalaninya pidana penjara yang dijatuhkan.

P. Dasar Hukum

Secara garis besar, dasar hukum mengenai Jangka Waktu Pendaftaran Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dapat terinci sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentun Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 16 tahun 2009. 2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 73PMK.032012 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran, Pemberian, dan Pengahapusan Nomor Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 62PJ2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak danatau Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Perubahan Data dan Pemindahan Wajib Pajak dan atau Pengusaha Kena Pajak sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 20PJ2013. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. PROSEDUR PENDAFTARAN WAJIB PAJAK

Pendaftaran Wajib Pajak merupakan permintaan untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak sebagai Identitas dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan PER-20PJ2013 Tentang Tata Cara Pendaftaran Dan Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak, Pelaporan Usaha Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Serta Perubahan Data Dan Pemindahan Wajib Pajak. Adapun Prosedur Pendaftaran Wajib Pajak adalah sebagai berikut: 1. Wajib Pajak mengajukan berkas pendaftaran NPWP dengan menggunakan Formulir Pendaftaran dan Prubahan Data Wajib Pajak beserta persyaratannya kepada Petugas Tempat Pelayanan Terpadu. 2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya. Dalam hal berkas pendaftaran belum lengkap, maka dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal berkas pendaftaran sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu akan mencetak BPS dan LPAD. BPS akan diserahkan kepada Wajib Pajak Universitas Sumatera Utara