Tabel 4.1 Hasil Analisis Kerapatan Stasiun Hujan berdasarkan Standar WMO
No. Luas Daerah Pengaruhkm
2
Per Pos Hujan Stasiun Hujan
Koordinat Luas km
2
X y
1 Gembogan
110,211 -7,857
60,07 2
Wonogomotepus 110,588
-7,550 0,88
3 Tegal
110,242 -7,678
130,36 4
Kokaphargorejo 110,117
-7,870 0,35
5 Sapon
110,255 -7,922
36,98 6
Sanden 110,268
-7,954 20,49
7 Pajangan
110,317 -7,905
24,66 8
Kenteng 110,255
-7,786 83,85
9 Kalijoho
110,235 -7,823
56,4 10
Brosot 110,233
-7,941 65,7
11 Nyemengan
110,346 -7,844
39,63 12
Gemawang 110,368
-7,763 15,57
13 Beran
110,358 -7,731
19,34 14
Angin-angin 110,371
-7,674 48,8
15 Prumpung
110,392 -7,707
0,09 16
Kemput 110,405
-7,639 150,67
17 Seyegan
110,293 -7,696
41,37 18
Kalibawang 110,264
-7,676 29,79
19 Godean
110,301 -7,734
48,7 20
Badran 110,218
-7,374 553,24
21 Bedugansiluk
110,378 -7,367
290,3 22
Caturanom 110,083
-7,293 308,14
23 Mendut
110,245 -7,620
399,28
Sumber : Hasil Analisa, 2016
4.4.3. Analisis Jaringan Stasiun Hujan Rekomendasi
Dari beberapa cara penetapan jaringan pengukuran hujan yang ada, terdapat cara yang relatif sederhana dalam pemakaian, baik dalam pengertian data yang
dibutuhkan maupun prosedur hitungannya. Keuntungan cara ini adalah selain jumlah stasiun yang dibutuhkan dengan tingkat ketelitian tertentu dapat ditetapkan,
akan tetapi juga sekaligus cara ini dapat memberikan pola penempatan stasiun hujan yang jelas. Cara ini dikemukakan oleh Kagan 1967. Secara garis besar langkah-
langkah yang dapat di tempuh sebagai berikut:
1. Dari jaringan stasiun hujan yang telah tersedia, dapat dihitung nilai koefisien
variasi Cv baik harian atau bulanan, sesuai dengan yang diperlakukan. Persamaan dasar yang digunakan adalah Bambang Triadmojo, 2008
Cv=
� ṕ
4.1 � =
� �−
ṕ − ṕ ṕ =
⅀� �
Dengan: Cv
= Koefisien variasi hujan didasarkan pada stasiun hujan yang ada ṕ
= hujan rerata dari n stasiun �
= standar deviasi n
= jumlah stasiun hujan yang ada 2.
Dari jaringan stasiun hujan yang tersedia pula dapat dicari hubungan antar jarak antar stasiun dan koefisien korelasi, baik untuk hujan harian maupun
bualanan, sesuai yang diperlukan. Dalam penetapan hubungan ini tidak diperhatikan orientasi arahnya, karena tidak berpengaruh terhadap besarnya
korelasi. Untuk mencari jarak antar stasiun menggunakan software ArcGIS 10.1 yaitu dengan cara klik measure kemudian pilih dua stasiun yang akan
d ukur jarak antar stasiunnya seperti pada Gambar 4.9