Analisis Jaringan Stasiun Hujan Rekomendasi
1. Dari jaringan stasiun hujan yang telah tersedia, dapat dihitung nilai koefisien
variasi Cv baik harian atau bulanan, sesuai dengan yang diperlakukan. Persamaan dasar yang digunakan adalah Bambang Triadmojo, 2008
Cv=
� ṕ
4.1 � =
� �−
ṕ − ṕ ṕ =
⅀� �
Dengan: Cv
= Koefisien variasi hujan didasarkan pada stasiun hujan yang ada ṕ
= hujan rerata dari n stasiun �
= standar deviasi n
= jumlah stasiun hujan yang ada 2.
Dari jaringan stasiun hujan yang tersedia pula dapat dicari hubungan antar jarak antar stasiun dan koefisien korelasi, baik untuk hujan harian maupun
bualanan, sesuai yang diperlukan. Dalam penetapan hubungan ini tidak diperhatikan orientasi arahnya, karena tidak berpengaruh terhadap besarnya
korelasi. Untuk mencari jarak antar stasiun menggunakan software ArcGIS 10.1 yaitu dengan cara klik measure kemudian pilih dua stasiun yang akan
d ukur jarak antar stasiunnya seperti pada Gambar 4.9
Gambar 4.9 Jarak Antar Stasiun sedangkan korelasi hanya dilakukan untuk hari-hari yang di kedua stasiun
terjadi hujan. Berarti menghindarkan ‘complete dry days’ Stohl, 1981.
Mencari nilai korelasinya yaitu dengan cara membuat grafik regresi hubungan antara data curah hujan bulanan antara kedua stasiun.
3. Hubungan yang di peroleh di atas digambarkan dalam sebuah grafik
lengkung eksponensial, seperti yang nampak pada Gambar5.3 . Dari grafik ini dapat diperoleh besaran d
o
dengan menggunakan nilai rata-rata d dan r
d
dan persamaan 3.2. 4.
Dengan besaran tersebut, maka persamaan 3.3 dan 3.4 dapat dihitung setelah tinggi ketelitian ditetapkan.
5. Setelah jumlah stasiun ditetapkan untuk DAS tersebut, maka penempatan
stasiun hujan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 3.5, dan menggambarkan jaring-jaring segitiga sama sisi dengan panjang sisi sama
dengan L.
36