Latar Belakang PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA TUNADAKSA KELAS IV SEMESTER II SDLB NEGERI KOTA PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik, dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain. Selain itu pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Bahasa Indonesia merupakan alat untuk komunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana yakni menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan dalam berbicara, mendengarkan dan menulis. Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua kecakapan dan pengetahuan yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar bahwa ketrampilan menulis sebuah karangan yang sifatnya sederhana tentu saja melibatkan pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan pendukung yang lain yaitu alat pelajaran yang memadai, penguasaan metode yang tepat, serta situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang. Dalam tujuan umum pendidikan di negara Indonesia sebagaimana diisyaratkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta 1 commit to user 2 ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara UU Sisdiknas, 2003: 3 Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka peranan guru sangatlah menentukan keberhasilannya. Adapun peranan guru adalah menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi dasar sesuai dengan standar isi kurikulum kepada peserta didik, serta memberikan layanan yang efektif dan ifisien kepada peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah yang sering muncul dalam pelaksanaan pendidikan, khususnya masalah ketrampilan menulis. Pendidikan bagi penyandang berkelainan atau ketuntasan ditetapkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa “Pendidikan Khusus Pendidikan Luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pengajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial” UU Sisdiknas 2003: 21. Ketetapan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti karena memberikan landasan yang kuat, bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajarannya. Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, berarti memperkecil kesenjangan angka partisipasi pendidikan anak normal dengan anak berkelainan. Untuk bisa memberikan layanan pendidikan yang relevan dengan kebutuhannya sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki anak berkelainan, guru perlu memahami sosok anak berkelainan, jenis dan karakteristik, penyebab kelainan, dampak psikologis serta prinsip-prinsip layanan pendidikan anak berkelainan. Hal ini dimaksudkan agar guru memiliki wawasan yang tepat tentang keberadaan anak berkelainan, yaitu anak tunadaksa sebagai sosok individu yang masih dapat dilayani secara maksimal, agar anak tunadaksa dapat mandiri serta mengurangi rasa ketergantungan kepada orang lain. Kita melihat pada kenyataan dalam proses belajar mengajar pada umumnya, sebagian besar siswa masih enggan bertanya kepada guru. Hal ini mungkin siswa masih merasa malu atau memang belum jelas apa yang telah dijelaskan oleh guru. commit to user 3 Oleh karena itu sangat menarik perhatian penelitian untuk mencoba strategi belajar mengajar yang dapat membantu menangani siswa yang mengalami kesulitan belajar tentang menulis karangan sederhana, yaitu strategi pembelajaran dengan cara memakai media gambar agar menarik perhatian siswa. Untuk mengupayakan penanganan kesulitan menulis, perlu mengoptimalkan media gambar dalam proses pembelajaran, karena dengan media gambar ini siswa dituntut aktif. Melalui kegiatan pembelajaran tersebut, akan memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga hal ini diharapkan dapat mengikis rasa malu siswa. Berkaitan dengan ketrampilan menulis yang penting adalah bagaimana siswa dapat memahami pengalaman yang dimiliki dan konsep-konsep dasar menulis yang merupakan modal dasar menyampaikan gagasan atau perasaan dalam bentuk tulisan. Untuk ini belajar ketrampilan menulis siswa dituntut lebih kreatif, tekun, tidak putus asa di dalam menangani permasalahannya. Dalam mengajarkan menulis untuk anak tunadaksa, harus memperhatikan kondisi anak, kemampuan berfikir, belajar melalui aktifitas konkrit, memperkaya pengalaman dengan memfungsikan seluruh pengindraan dan tingkat kemandirian anak. Dengan memperhatikan kondisi tersebut maka perkembangan berfikir untuk mengungkapkan gagasan anak dalam bentuk tulisan dapat ditingkatkan, sehingga anak dapat memperoleh pengalaman konkrit tentang konsep dasar menulis sebuah karangan yang sederhana. Pengalaman tersebut dapat diperkaya melalui kegiatan yang diulang-ulang dengan variasi dan dinamis, sehingga dengan cara ini dapat dihindari hambatan psikologis yang berlangsung terhadap perkembangan ketrampilan menulis. Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tuna daksa membutuhkan adanya lingkungan fisik dan sosial yang sesuai dengan keadaannya, sebab ini merupakan prasyarat untuk menciptakan situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran bagi anak tunadaksa. Pada kelas-kelas anak tunadaksa terdapat perbedaan yang sangat besar antara kemajuan anak yang satu dengan yang lain. Selain itu kemajuan anak dalam salah satu pelajaran dengan pelajaran lain juga sering ada perbedaan yang cukup besar. Perbedaan penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap commit to user 4 keberhasilan anak tersebut. Supaya selaras dengan kenyataan, persiapan mengajar bukan hanya disusun untuk kelas sebagai keseluruan saja, melainkan juga harus disusun untuk tiap-tiap anak dalam kelas. Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa, guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan media mengajar, maupun pendekatan- pendekatan yang disesuaikan dengan materi. Untuk ini dalam menciptakan situasi yang kondusif guru harus pandai memilih media untuk mengajar yang memungkinkan terjadinya kerjasama antara guru dan siswa dan antar siswa. Demikian halnya dengan anak tuna daksa yang merupakan individu utuh dan unik pada umumnya juga memiliki potensi atau kekuatan dalam mengimbangi kelainan yang disandangnya, oleh karena itu layanan pendidikan yang diberikan kepada anak tuna daksa untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Pemahaman yang jelas tentang siapa anak tunadaksa itu merupakan dasar yang penting untuk dapat menyelenggarakan layanan dan pengajaran yang tepat bagi mereka, dengan kecerdasan yang dimiliki anak tunadaksa, dapat dikembangkan sesuai kemampuan yang dimiliki, lebih-lebih dalam pelajaran seperti : mengarang, menyimpulkan isi bacaan, mengggunakan simbol-simbol dan sebagainya. Sampai saat ini berdasarkan pengamatan di kelas dapat diidentifikasikan faktor-faktor penyebab ketidakmampuan siswa dalam menulis karangan sederhana antara lain : 1. Kurang tepatnya penggunaan media dan strategi pembelajaran yang dipilih guru 2. Rendahnya minat baca dan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga berpengaruh dalam hal menulis karangan sederhana. Bertolak dari uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam hal keterampilan menulis karangan sederhana dengan mengangkat judul “Peningkatkan Ketrampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui Penerapan Media Gambar pada commit to user 5 Siswa Tunadaksa Kelas IV Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 20102011”

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Penerapan Media Gambar Seri Dan Papan Cerita Bagi Siswa Kelas IV SD

0 2 18

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Melalui Media Gambar Berkata Kunci Bagi Siswa Kelas IV B Semester II SD IT As Salamah Baturetno Wonogiri Tahun Ajar

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Melalui Media Gambar Berkata Kunci Bagi Siswa Kelas IV B Semester II SD IT As Salamah Baturetno Wonogiri Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 5

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Melalui Media Gambar Berkata Kunci Bagi Siswa Kelas IV B Semester II SD IT As Salamah Baturetno Wonogiri Tahun Aj

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Gambar Seri Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Crewek Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan Tahun A

1 2 18

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN I Granting Jogonalan Klaten

0 0 14

PENDAHULUAN Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN I Granting Jogonalan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 7

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN I Granting Jogonalan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR S ERI PADA S IS WA KELAS V S D NEGERI 04 BANTARBOLANG TAHUN 2010

0 0 53

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI STRATEGI KONSTRUKTIF PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SD MUHAMMADIYAH 5 PEKAJANGAN PEKALONGAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 - repository perpustakaan

0 0 12