commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik, dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain. Selain itu
pembelajaran bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta
menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Bahasa Indonesia merupakan alat untuk komunikasi secara lisan dan tulis.
Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana yakni menghasilkan teks lisan atau tulis yang direalisasikan dalam
berbicara, mendengarkan dan menulis. Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua
kecakapan dan pengetahuan yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar bahwa ketrampilan menulis sebuah
karangan yang sifatnya sederhana tentu saja melibatkan pendidik dan siswa secara langsung, juga diperlukan pendukung yang lain yaitu alat pelajaran yang memadai,
penguasaan metode yang tepat, serta situasi dan kondisi lingkungan yang menunjang.
Dalam tujuan umum pendidikan di negara Indonesia sebagaimana diisyaratkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan sebagai berikut : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta 1
commit to user 2
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara UU Sisdiknas, 2003: 3
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka peranan guru sangatlah
menentukan keberhasilannya.
Adapun peranan
guru adalah
menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi dasar sesuai dengan standar isi kurikulum kepada peserta didik, serta memberikan layanan yang efektif dan ifisien
kepada peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah yang sering muncul dalam pelaksanaan pendidikan, khususnya masalah ketrampilan menulis.
Pendidikan bagi penyandang berkelainan atau ketuntasan ditetapkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 32
disebutkan bahwa “Pendidikan Khusus Pendidikan Luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti
proses pengajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial” UU Sisdiknas 2003: 21. Ketetapan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut bagi
anak penyandang kelainan sangat berarti karena memberikan landasan yang kuat, bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana
yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajarannya.
Kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, berarti memperkecil kesenjangan angka partisipasi pendidikan anak normal dengan anak
berkelainan. Untuk bisa memberikan layanan pendidikan yang relevan dengan kebutuhannya sesuai dengan kemampuan atau potensi yang dimiliki anak
berkelainan, guru perlu memahami sosok anak berkelainan, jenis dan karakteristik, penyebab kelainan, dampak psikologis serta prinsip-prinsip layanan pendidikan
anak berkelainan. Hal ini dimaksudkan agar guru memiliki wawasan yang tepat tentang keberadaan anak berkelainan, yaitu anak tunadaksa sebagai sosok individu
yang masih dapat dilayani secara maksimal, agar anak tunadaksa dapat mandiri serta mengurangi rasa ketergantungan kepada orang lain.
Kita melihat pada kenyataan dalam proses belajar mengajar pada umumnya, sebagian besar siswa masih enggan bertanya kepada guru. Hal ini mungkin siswa
masih merasa malu atau memang belum jelas apa yang telah dijelaskan oleh guru.
commit to user 3
Oleh karena itu sangat menarik perhatian penelitian untuk mencoba strategi belajar mengajar yang dapat membantu menangani siswa yang mengalami kesulitan
belajar tentang menulis karangan sederhana, yaitu strategi pembelajaran dengan cara memakai media gambar agar menarik perhatian siswa. Untuk mengupayakan
penanganan kesulitan menulis, perlu mengoptimalkan media gambar dalam proses pembelajaran, karena dengan media gambar ini siswa dituntut aktif. Melalui
kegiatan pembelajaran tersebut, akan memberi kesempatan yang luas bagi siswa untuk saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga hal ini diharapkan dapat
mengikis rasa malu siswa. Berkaitan dengan ketrampilan menulis yang penting adalah bagaimana
siswa dapat memahami pengalaman yang dimiliki dan konsep-konsep dasar menulis yang merupakan modal dasar menyampaikan gagasan atau perasaan
dalam bentuk tulisan. Untuk ini belajar ketrampilan menulis siswa dituntut lebih kreatif, tekun, tidak putus asa di dalam menangani permasalahannya. Dalam
mengajarkan menulis untuk anak tunadaksa, harus memperhatikan kondisi anak, kemampuan berfikir, belajar melalui aktifitas konkrit, memperkaya pengalaman
dengan memfungsikan seluruh pengindraan dan tingkat kemandirian anak. Dengan memperhatikan
kondisi tersebut
maka perkembangan
berfikir untuk
mengungkapkan gagasan anak dalam bentuk tulisan dapat ditingkatkan, sehingga anak dapat memperoleh pengalaman konkrit tentang konsep dasar menulis sebuah
karangan yang sederhana. Pengalaman tersebut dapat diperkaya melalui kegiatan yang diulang-ulang dengan variasi dan dinamis, sehingga dengan cara ini dapat
dihindari hambatan psikologis yang berlangsung terhadap perkembangan ketrampilan menulis.
Penyelenggaraan pendidikan bagi anak tuna daksa membutuhkan adanya lingkungan fisik dan sosial yang sesuai dengan keadaannya, sebab ini merupakan
prasyarat untuk menciptakan situasi dan kondisi dalam proses pembelajaran bagi anak tunadaksa. Pada kelas-kelas anak tunadaksa terdapat perbedaan yang sangat
besar antara kemajuan anak yang satu dengan yang lain. Selain itu kemajuan anak dalam salah satu pelajaran dengan pelajaran lain juga sering ada perbedaan yang
cukup besar. Perbedaan penggunaan media juga sangat berpengaruh terhadap
commit to user 4
keberhasilan anak tersebut. Supaya selaras dengan kenyataan, persiapan mengajar bukan hanya disusun untuk kelas sebagai keseluruan saja, melainkan juga harus
disusun untuk tiap-tiap anak dalam kelas. Untuk memaksimalkan hasil belajar siswa, guru memiliki peranan yang
sangat penting dalam menentukan media mengajar, maupun pendekatan- pendekatan yang disesuaikan dengan materi. Untuk ini dalam menciptakan situasi
yang kondusif guru harus pandai memilih media untuk mengajar yang memungkinkan terjadinya kerjasama antara guru dan siswa dan antar siswa.
Demikian halnya dengan anak tuna daksa yang merupakan individu utuh dan unik pada umumnya juga memiliki potensi atau kekuatan dalam mengimbangi kelainan
yang disandangnya, oleh karena itu layanan pendidikan yang diberikan kepada anak tuna daksa untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal
sesuai dengan kemampuannya. Pemahaman yang jelas tentang siapa anak tunadaksa itu merupakan dasar
yang penting untuk dapat menyelenggarakan layanan dan pengajaran yang tepat bagi mereka, dengan kecerdasan yang dimiliki anak tunadaksa, dapat
dikembangkan sesuai kemampuan yang dimiliki, lebih-lebih dalam pelajaran seperti : mengarang, menyimpulkan isi bacaan, mengggunakan simbol-simbol dan
sebagainya. Sampai saat ini berdasarkan pengamatan di kelas dapat diidentifikasikan
faktor-faktor penyebab ketidakmampuan siswa dalam menulis karangan sederhana antara lain :
1. Kurang tepatnya penggunaan media dan strategi pembelajaran yang dipilih
guru 2.
Rendahnya minat baca dan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga berpengaruh dalam hal menulis karangan sederhana.
Bertolak dari uraian di atas, maka penelitian tindakan kelas perlu dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam hal
keterampilan menulis karangan sederhana dengan mengangkat judul “Peningkatkan Ketrampilan Menulis Karangan Sederhana Melalui Penerapan Media Gambar pada
commit to user 5
Siswa Tunadaksa Kelas IV Semester II SDLB Negeri Kota Pekalongan Tahun Pelajaran 20102011”
B. Perumusan Masalah