Parameter Fisika Parameter Kualitas Air

8

2. Komponen Ekosistem DAS

Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terdiri atas komponen- komponen yang saling berintegrasi sehingga membentuk suatu kesatuan. Sistem tersebut mempunyai sifat tertentu, tergantung pada jumlah dan jenis ekosistem yang menyusunnya. Besar kecilnya ekosistem tergantung pada pandangan dan batas yang diberikan pada ekosistem tersebut. Daerah aliran sungai dapatlah dipandang sebagai suatu ekosistem tersebut. Menurut Asdak 2002 komponen sistem DAS terdiri dari vegetasi, tanah dan sungai. Tiap-tiap komponen mempunyai hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dan tergantung daerah setempat. Dalam mempelajari ekosistem DAS, daerah aliran sungai biasanya dibagi menjadi daerah hulu, tengah dan hilir. Secara biogeofisik, daerah hulu DAS dicirikan oleh hal-hal berikut : merupakan daerah konservasi, mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi, merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar lebih besar dari 15, bukan merupakan daerah banjir, pengaturan pemakai air ditentukan oleh pola drainase, dan jenis vegetasi umumnya merupakan hutan. Sementara daerah hilir DAS dicirikan oleh hal-hal berikut : merupakan daerah pemanfaatan, kerapatan drainase lebih kecil, merupakan daerah dengan kemiringan lereng kecil sampai dengan sangat kecil kurang dari 8. Pada beberapa tempat merupakan daerah banjir genangan, pengaturan pemakai air ditentukan oleh bangunan irigasi, dan jenis vegetasi didominasi oleh tanaman pertanian. Daerah sungai bagian tengah merupakan bagian daerah transisi dari kedua karakteristik biogeofisik DAS yang berbeda tersebut diatas.

C. Parameter Kualitas Air

1. Parameter Fisika

a. Suhu Air Suhu air suatu perairan dipengaruhi oleh komposisi substrat, kekeruhan, air hujan, luas permukaan perairan yang langsung mendapat sinar matahari, serta suhu perairan yang menerima air limpasan. 9 Suhu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelarutan oksigen dalam air. Suhu yang relatif tinggi di perairan akan menurunkan jumlah oksigen yang terlarut dalam air, akibatnya ikan dan hewan air akan mati karena kekurangan oksigen. Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapat panas dari bahan yang didinginkan, kemudian dikembalikan ke tempat asalnya yaitu ke sungai. Suhu perairan dapat bervariasi tegantung pada faktor pencemaran, misalnya pembuangan air limbah dapat menyebabkan kenaikan temperatur perairan sehingga mengganggu kehidupan air. b. Kekeruhan Kekeruhan adalah suatu ukuran pembiasan cahaya dalam air yang disebabkan oleh adanya partikel koloid dan suspensi suatu zat pencemar yang terkandung dalam air, seperti adanya bahan liat, endapan lumpur, senyawa berwarna terlarut, plankton dan organisme mikroskopik lainnya. Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan dari cahaya yang melewati sampel. Pengukuran kekeruhan dapat membantu untuk menentukan jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dalam pengolahan air. Pada daerah pemukiman, kekeruhan disebabkan oleh buangan penduduk dan industri baik yang telah diolah maupun yang belum mengalami pengolahan. Selain itu pada kawasan pertanian atau hutan, angka kekeruhan ini dapat digunakan sebagai indikator tingkat erosi yang terjadi pada DAS. c. Kandungan Padatan Tersuspensi Padatan tersuspensi adalah bahan yang masih tetap tinggal sebagai sisa selama penguapan dan pemanasan pada suhu 103 °C-105°C. Bahan- bahan yang mempunyai tekanan uap kecil di bawah suhu ini akan hilang selama prosedur penguapan dan pemanasan. Penentuan padatan tersuspensi akan sangat berguna dalam analisis pengairan tercemar dan 10 buangan, dan dapat digunakan untuk mengevaluasi air buangan domestik dan untuk menentukan efisiensi unit-unit pengolahan. Besarnya padatan tersuspensi dalam suatu perairan akan menurunkan aktivitas fotosintesis fitoplankton dan algae. Pada dasar perairan, padatan tersuspensi secara perlahan akan menutupi organisme benthos dan mempengaruhi jaring-jaring makanan. Contoh padatan tersuspensi adalah tanah liat dalam bentuk suspensi yang dapat tahan berbulan- bulan. Air buangan industri mengandung jumlah padatan tersuspensi dalam jumlah yang sangat bervariasi tergantung dari jenis industrinya. Air buangan dari industri-industri makanan, terutama industri fermentasi dan industri tekstil sering mengandung padatan tersuspensi dalam jumlah yang relatif tinggi. d. Kandungan Padatan Terlarut Padatan terlarut adalah padatan yang memiliki ukuran yang lebih kecil daripada padatan tersuspensi. Padatan terlarut merupakan komponen abiotik yang berasal dari bahan buangan yang berbentuk padatan, yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang larut air, mineral dan garam-garamnya. Padatan terlarut mempengaruhi ketransparan dan warna air, yang ada hubungannya dengan produktivitas Fardiaz, 1992. Sebagai contoh, air buangan pabrik gula biasanya mengandung berbagai jenis gula yang larut, sedangkan air buangan industri kimia sering mengandung mineral-mineral seperti merkuri Hg, timbal Pb, arsenik AS, cadmium Cd, kromium Cr dan nikel Ni. Selain itu air buangan juga sering mengandung sabun dan detergen yang larut air, misalnya air buangan limbah rumah tangga dan industri pencucian.

2. Parameter Kimia