1
I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Sumber air di bumi merupakan jumlah air yang ada di bumi yang bersumber dari air samudera sebesar 97,2 , pecahan es dan gletser sebesar
2,14, air tanah sebesar 0,16, air permukaan sebesar 0,009, lapisan air sebesar 0,005 dan atmosfer sebesar 0,001.
Sungai merupakan salah satu sumber penunjang bagi kehidupan apabila ditinjau dari 2 aspek yaitu fungsi ekosistem sebagai habitat dan fungsi
penunjang kehidupan manusia seperti sumber air minum dan berbagai kehidupan lainnya. Saat ini kesadaran akan lingkungan yang bersih dan aman
sudah meningkat, masalah pencemaran sudah menarik perhatian banyak kalangan, mulai masyarakat lapisan bawah hingga pejabat tinggi pemerintah.
Sungai memiliki fungsi yang cukup penting untuk masyarakat yang berada di daerah alirannya. Selain sebagai sumber air, sungai dijadikan juga untuk
kegiatan domestik lainnya, industri serta pertanianpeternakan. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan industri, tekanan ekologi terhadap sungai
semakin besar sehingga menyebabkan fungsi sungai tersebut menjadi menurun.
Kecenderungan penurunan kualitas dan kuantitas air akibat adanya aktivitas manusia. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk maka terjadi
kenaikan limbah domestik ke dalam sungai. Salah satu yang menjadi sebab terjadinya penurunan fungsi sungai berasal dari masuknya limbah domestik
ke dalam sungai secara tidak terkendali. Pembuangan limbah domestik yang dibuang langsung ke dalam sungai tanpa terolah terlebih dahulu akan
meningkatkan jumlah pencemar organik yang ada di dalam sungai. Persoalan limbah domestik ini semakin meningkat dengan pertumbuhan penduduk,
terutama pada daerah bantaran sungai, yang membuang sampah ke sungai. Peningkatan jumlah sampah di sungai akan menimbulkan dampak negatif
yang cukup besar, seperti banjir ataupun perkembangan bibit penyakit. Salah satu cara untuk mengelola sumberdaya air agar tetap terpelihara
adalah melalui pengendalian limbah domestik yang mutlak harus dilakukan
2 untuk mengurangi pencemar di sungai dan mempercepat proses pemulihan
kualitas air sungai. Sungai Ciliwung sebagai salah satu sungai yang mengalir pada kota-kota
yang memiliki pertumbuhan penduduk dan industri yang tinggi, juga telah mengalami penurunan fungsi yang cukup besar, jika diperhatikan dari kualitas
air sungai dari waktu ke waktu. Selain melaksanakan kegiatan pengendalian limbah domestik dan sampah, pemulihan kualitas Sungai Ciliwung harus
mendapat dukungan dari masyarakat yang ada di sekitar daerah aliran sungai. Sebagai salah satu sumber pencemar pada sungai, partisipasi masyarakat harus
lebih ditingkatkan untuk menjamin keberlangsungan kegiatan pemulihan sungai ini. Peningkatan partisipasi masyarakat ini juga dapat menjadi
dorongan bagi industri dan kegiatan lainnya untuk dapat memelihara kualitas Sungai Ciliwung dengan memperhatikan buanganlimbahnya yang akan
dibuang ke sungai. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu model perubahan kualitas air sungai di
DAS Ciliwung. Untuk menunjukkan tingkat penurunan kualitas air dengan melihat kondisi kualitas air di DAS Ciliwung yaitu air yang berada dari hulu
sampai dengan hilir yang menyebabkan degradasi secara kualitas. Perubahan kualitas air di DAS Ciliwung dengan memperhatikan parameter perubah
kualitas air.
B. Tujuan
1. Membuat model perubahan parameter kualitas air yang terdiri dari BOD,
COD dan Fecal coli dengan adanya kelas kualitas air. 2.
Memprakirakan nilai parameter kualitas air yang terdiri dari BOD, COD dan Fecal coli dari hulu sampai hilir dengan adanya baku mutu air di DAS
Ciliwung.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA A.