2 Petak berukuran 5x5 m
2
, digunakan untuk merisalah tumbuhan tingkat sapihan pancang, yaitu tumbuhan dengan tinggi 1,5 m sampai 10 m
3 Petak berukuran 10x10 m
2
, digunakan untuk merisalah tumbuhan tingkat pole atau tiang, yaitu tumbuhan dengan diameter batang 10 cm sampai
dengan diameter 20 cm. 4
Petak berukuran 20x20 m
2
, digunakan untuk merisalah tumbuhan tingkat pohon, yaitu tumbuhan dengan diameter batang lebih besar dari 20 cm.
Bentuk jalur analisis vegetasi seperti disajikan pada Gambar 10.
100 m Gambar 9. Bentuk dan ukuran petak pengamatan inventarisasi vegetasi
dengan metode garis berpetak Keterangan:
A = 2x2 m untuk inventarisasi tingkat semai
B = 5x5 m untuk inventarisasi tingkat pancang
C = 10x10 m untuk inventarisasi tingkat tiang
D = 20x20 m untuk inventarisasi tingkat pohon
4.5.2 Data Pohon Sarang
Pada pohon yang dipilih menjadi tempat bersarang orangutan dilakukan pengukuran beberapa parameter yang meliputi:
- Jenis pohon sarang. Dilakukan pencatatan nama lokal dan nama ilmiahnya. - Diameter pohon. Mengukur diameter pohon tempat bersarang orangutan
dilakukan setinggi dada dbh 1,30 meter dari permukaan tanah atau 20 cm di atas banir pohon dengan menggunakan pita ukur phi-band.
C D
B A
A Arah
Rintisan 2 m
B
10 m 5
m C D
20 m
- Tinggi total pohon sarang. Jarak tegak lurus dari permukaan tanah hingga puncak tajuk pohon dengan menggunakan haga-hypso meter atau dilakukan
dengan mengukur tinggi tempat bersarang ditambah tinggi dari sarang ke puncak tajuk pohon
- Diameter tajuk pohon. Pengukuran dilakukan dengan cara memproyeksikan tajuk pohon ke permukaan tanah, kemudian mengukur panjang garis
terpanjang dt1 dan terpendek dt2 antara dua titik terluar lingkaran yang melewati titik tengah batang pohon. Kemudian dinyatakan diameter tajuk
pohon dengan rumus X
3
= dt1+dt22. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pita ukur.
- Tinggi tempat bersarang. Jarak dari dasar sarang ke permukaan tanah secara tegak lurus. Pengukuran dengan menggunakan haga
- Tinggi bebas cabang pohon TBC diukur dengan menggunakan hagahypso- meter
- Jarak pohon sarang dari jalur trek. Pengukuran tegak lurus dari pohon sarang dengan trek terdekat
- Jarak pohon sarang dengan pohon pakan. Jarak garis lurus antara batang pohon pakan terdekat ke batang pohon sarang. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan pita ukur biasa. - Jarak antar pohon sarang. Jarak ini diukur dari satu pohon sarang ke pohon
sarang berikutnya dengan menggunakan bantuan alat GPS -
- Profil pohon sarang. Profil pohon sarang tersebut dapat digambarkan dengan
mencatat jenis pohon, tinggi bebas cabang, tinggi total, diameter, lebar tajuk dan pola tajuk tajuk berbentuk kerucut, silinder, bola, tidak beraturan, payung
dan tajuk kosong disalah satu sisinya.
4.5.3 Data Karakteristik Sarang
Pada jalur pengamatan terhadap pohon pohon yang dipilih menjadi tempat bersarang orangutan dilakukan pengambilan dan pengukuran data-data sarang
yang meliputi: - Tinggi sarang. Jarak dari lantai hutan ke tempat sarang secara tegak lurus.
- Posisi sarang. Pendataan posisi sarang dikategorikan dalam 5 posisi yaitu posisi A, B,C,D dan E berdasarkan letak posisi sarang di pohon sarang.
- Kelas sarang. Kualitas sarang dikelompokkan sebagai kelas 1 sd kelas 5 berdasarkan warna bahan sarang dan keutuhan sarang.
- Konstruksi sarang. Bahan pembuat sarang akan diidentifikasi terdiri dari jenis apa saja dan bersumber dari mana dengan melakukan pengamatan terhadap
jenis tumbuhan di sekitar pohon sarang.
4.6 Metode Analisis Data