sebagai dampak kebijakan makroprudensial. Penelitian ini menggunakan alat bantu yaitu berupa software komputer program EViews 9.
1. Model Analisis Hodrick Prescott Filter
Salah satu metode untuk mengidentifikasi adanya pertumbuhan kredit yang berlebih adalah pendekatan Hodrick Prescott Filter HP Filter. HP filter yang
diperkenalkan oleh Hodrick dan Prescott 1980 merupakan metode detrending yang fleksibel dan umum digunakan dalam riset ekonomi. Misalnya, suatu data
series dapat dipisahkan menjadi dua komponen yaitu, trend g
t
dan siklus c
t
dan dituliskan sebagai y
t
= g
t
+ c
t
Secara teknis merupakan filter linier dua sisi backward-forward yang digunakan untuk menghitung smoothed-trend series s dari output y dengan cara
meminimumkan loss function L, yaitu varians y di sekitar nilai s, dengan penalti tertentu yang kemudian juga dikenal dengan pendekatan HP filter dua sisi :
∑
� �
�
∑
� �
� �
�
P arameter penalti λ mengontrol kemulusan series s
t
semakin besar nilainya, semakin mulus perkembangan s
t
. Apabila λ mencapai nilai tak terhingga, s
t
mendekati polatrend linier. Hodrick and Prescott merekomendasikan λ = 14400
untuk data bulanan, λ = 1600 untuk data kuartalan dan λ = 100 untuk data
tahunan.
Tidak dapat dipungkiri, metode HP filter ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Cottarelli et al. 2005 yaitu :
a HP filter mengukur trend dari keseluruhan observasi dan mengabaikan
kemungkinan adanya struktural break. b
HP filter cukup sensitif dengan bias titik ujung. Jika titik awal atau titik akhir dari data tidak merefleksikan hal yang sama pada siklusnya,
kemungkinan terjadinya bias ke atas atau ke bawah. c
HP filter sensitif terhadap pemilihan waktu. d
HP filter sensitif terhadap parameter penghalus λ yang digunakan. Pada kajian ini excessive credit growth akan dianalisis dengan melihat deviasi dari
trend jangka panjang yang dilakukan dengan metode HP filter terhadap pertumbuhan kredit, baik total maupun agregasinya, serta rasio kredit terhadap
GDP dan melihat deviasi dan trend jangka panjang. Penggunaan rasio kredit terhadap GDP mengikuti pendekatan yang diusulkan oleh Basel Committee on
Banking Supervision 2010. Tingkat threshold yang digunakan adalah 1 kali mengikuti Bank Indonesia dan 1,75 kali mengikuti IMF 2004 standar deviasi
dari trend jangka panjang.
Tabel 13. Data untuk Pengujian dengan HP Filter
Data Agregat Sumber Data
Frekuensi Periode Observasi
Pertumbuhan Kredit Bank Indonesia
Bulanan M1.2008
– M12.2014 Rasio KreditGDP
Bank Indonesia Bulanan
M1.2008 – M12.2014
Ket : Data pertumbuhan kredit yang digunakan meliputi data agregat dan disagregasinya yang terdiri atas data kredit investasi, modal kerja dan
konsumsi
2. Model Analisis Regresi Data Panel