Pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap return saham perusahaan pada jakarta islamic index

(1)

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

SITI MARIFAH (109046100224)

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PRODI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari tebuktu karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Januari 2015

Siti Marifah NIM. 109046100224


(5)

i

digunakan merupakan data sekunder dan metode yang digunakan yaitu analisis regresi data panel dengan bantuan program Eviews 7 untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan yang konsisten terdaftar di JII selama 5 tahun dari 2009-2013 dengan porposive sampling sebagai metode pengambilan sampel.

Hasil penelitian ini adalah bahwa variabel DPR, EPS, dan ROA memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap return saham secara parsial pada level of significance kurang dari 5%. Sedangkan DER, PER, ROE, dan risiko sistematis tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial. Hasil analisis regresi secara simultan diperoleh bahwa DER, DPR, EPS, PER, ROA, ROE, dan risiko sistematis secara bersama-sama mempengaruhi return saham. Kemampuan prediksi dari ketujuh variabel tersebut terhadap return saham sebesar 18,21 %, sedangkan selebihnya 81,79 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.


(6)

ii

memberikan kekuatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita semua dari kebodohan menuju jalan yang terang benderang.

Alhamdulillah, penelitian penulis sebagai tugas akhir masa kuliah yang

berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap

Return Saham Perusahaan Pada JII” telah penulis selesaikan dengan segenap kemampuan penulis dan sebaik-baiknya. Penelitian yang merupakan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan masa studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) dari Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak orang-orang disekitar penulis yang terus memberikan semangat serta berbagai dukungan dengan segala daya dan upaya agar penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Maka suatu kebahagiaan bagi penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada mereka yang berjasa kepada penulis. Sebagai penghormatan dan kebanggan penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua tercinta H. Kacat dan Ibunda Emi Suhaemi yang selalu

mendo‟akan yang terbaik bagi putra-putrinya juga memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. JM. Muslimin, M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. selaku Ketua Program Studi Muamalat, Bapak H. Abdurrauf, Lc. M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat, dan Ibu Masyrofah, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik.


(7)

iii

dengan baik.

4. Bapak H. Ahmad Djusi selaku ketua yayasan Unwanunnajah yang selalu memberikan kepercayaan materi yang begitu besar dalam menyelesaikan

skripsi ini “you are the second father for me”.

5. Keluargaku kakak Siti Jubaidah, Spd, bang Dinar dan istri, bang haji Mamit dan istri, andiny mayang Fauny, tika, lukman yang telah banyak memberikan nasehat, masukan dan bantuannya kepada penulis.

6. Sahabatku tercantik Hielmiyani Maftuhah yang telah meberikan semangat,

do‟a dan meminjamkan buku-bukunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya.

7. Nabela Hapsari, Sri Rahayu yang memberikan banyak bantuan, do‟a dan semangat kepada penulis.

8. Keluarga besar Perbankan Syariah F angkatan 2009 yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk memulai penelitian dan pemberi inspirasi penulis selama masa studi di UIN Jakarta ini.

9. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis selama masa studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10.Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum serta perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah yang telah melayani dan memfasilitasi buku-buku sehingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Serta seluruh pihak lainnya yang telah berjasa, namun tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam karya yang kecil ini.

Semoga jasa-jasa kalian dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat ganda. Tentunya dalam karya yang penulis buat ini dengan


(8)

sebaik-iv

dengan ridho-Nya. Amiin.

Jakarta,27 November 2014 Penulis


(9)

vi

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR RUMUS ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Analisis Fundamental ... 9

1. Pengertian Analisis Fundamental ... 9

B. Faktor-faktor Fundamental... 14

1. Debt To Equity Ratio (DER)... 14

2. Devidend Payout Ratio (DPR) ... 14

3. Price Earing Ratio (PER) ... 15

4. Earnig Per Share (EPS) ... 16

5. Return On Asset (ROA) ... 17

6. Return On Equity (ROE) ... 18

C. Konsep Return Saham ... 18

D. Risiko ... 23


(10)

vii

C. Sumber Data ... 31

D. TeknikPengumpulan Data ... 32

E. Populasi ... 32

F. Teknik Pengolahan Data ... 34

G. Metode Analisis Data ... 34

1. Analisis Regresi Data Panel ... 34

a. Model Common Effect... 36

b. Model Fixed Effect ... 37

c. Model Random Effect ... 38

2. Tahapan Analisis Data ... 39

a. Uji Chow ... 39

b. Uji Haussman ... 40

3. Pengujian Statistik ... 41

a. Uji t ... 41

b. Uji F ... 41

c. Koefisien Determinasi ... 42

d. Variabel Penelitian ... 43

H. Kerangka Pemikiran ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Analisis Deskripsi Statistik ... 47

B. Pemilihan Model Regresi Data Panel ... 48

1. Uji Chow ... 51

2. Uji Haussman ... 53

C. Hasil Estimasi Model Akhir ... 54


(11)

viii

Sistematis terhadap Return Saham Secara Simultan (Uji F) ... 60

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) ... 62

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

F. Rekomendasi ... 69

BAB V PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71


(12)

ix

Tabel 4.2 Hasil Model Regresi Data Panel OLS ... 48

Tabel 4.3 Hasil Model Regresi Data Panel FEM ... 49

Tabel 4.4 Hasil Uji Chow ... 50

Tabel 4.5 Hasil Model Regresi Data Panel REM ... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji Hausman ... 52

Tabel 4.7 Hasil Uji t ... 55

Tabel 4.8 Hasil Uji F ... 56

Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinan ... 60


(13)

x

Rumus 2.2 Rumus Return ... 19

Rumus 2.3 Rumus Return Total ... 20

Rumus 2.4 Rumus Return Pasar ... 20

Rumus 3.1 Model Regresi Data Panel ... 34

Rumus 3.2 Model Regresi Data Panel Common Effect/OLS ... 36

Rumus 3.3 Model Regresi Data Panel FEM ... 37

Rumus 3.4 Model Regresi Data Panel REM ... 37

Rumus 3.5 Rumus Uji Chow ... 38

Rumus 3.7 Rumus Actual Return ... 42

Rumus 3.8 Rumus Return Pasar ... 42

Rumus 3.9 Rumus Debt To Equity Ratio (DER) ... 42

Rumus 3.10Rumus Dividend Payout Ratio (DPR) ... 42

Rumus 3.11Rumus Earning Per Share (EPS) ... 42

Rumus 3.12 Rumus Price Earning Ratio (PER) ... 43

Rumus 4.13 Rumus Return On Asset (ROA) ... 43

Rumus 3.14 Rumus Return On Equity (ROE) ... 43

Rumus 3.15 Rumus Beta Saham ... 43

Rumus 3.16 Rumus Covarians Ri, Rm ... 43


(14)

xi

Lampiran 3 : Daftar Harga Saham Perusahaan Di JII periode 2009 – 2013 Lampiran 4 : Daftar Riwayat Hidup


(15)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pasar modal di Indonesia yang pesat merupakan indikator bahwa pasar modal merupakan alternatif sumber dana disamping perbankan. Selain itu dengan semakin berkembangnya pasar modal juga menunjukkan bahwa kepercayaan pemodal akan investasi di pasar modal Indonesia cukup baik. Investasi adalah upaya investor melepaskan upaya konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi lebih baik (tinggi) di masa mendatang.1 Investasi pada saham dianggap mempunyai tingkat risiko yang lebih besar dibandingkan dengan alternatif investasi lain, seperti obligasi, deposito dan tabungan. Investor maupun calon investor dapat memperkirakan berapa tingkat pengembalian yang diharapkan dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan.

Investor dalam menanamkan dananya membutuhkan berbagai informasi yang berguna untuk memprediksi hasil investasinya dalam pasar modal. Untuk melakukan analisis tentang return saham tersebut diperlukan adanya informasi yang bersifat fundamental dan teknikal. Analisis fundamental didasarkan pada

1

Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep Teori dan Aplikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011)


(16)

informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun administrator bursa efek.

Informasi fundamental merupakan informasi yang berhubungan dengan kondisi perusahaan yang umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan yang merupakan salah satu ukuran kinerja perusahaan. Laporan keuangan dapat diketahui berupa beberapa informasi fundamental seperti: rasio-rasio keuangan, arus kas, serta ukuran-ukuran kinerja lainnya yang dihubungkan dengan return saham.

Informasi keuangan yang sangat menarik perhatian investor dan calon investor, salah satunya adalah laba perlembar saham. Oleh karena itu informasi tentang laba per lembar saham itu selalu dicantumkan dalam berbagai laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan. Seorang investor yang melakukan investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba yang diberikan perusahaan maka investor akan semakin percaya bahwa perusahaan akan memberikan tingkat pengembalian yang cukup baik.

Pengukuran laba dapat diukur dengan rasio-rasio yang berhubungan dengan peningkatan laba. Semakin tinggi rasio laba semakin tinggi pula return yang akan diperoleh. Dalam hal ini rasio yang digunakan adalah EPS (Earning per share). EPS laba perlembar saham menurut PSAK No. 56 adalah jumlah laba


(17)

pada suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar selama periode pelaporan. Jumlah saham yang beredar adalah jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam satu periode.

Pengukuran laba juga diukur dari rasio harga penghasilan (price earning ratio), nilai buku perlembar saham (book value per share), rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), rasio hasil dividen (dividend yield ratio), atau persentase laba ditahan (percentage of earning retained).2 Berinvestasi di pasar modal selain faktor keuntungan, investor juga harus mempertimbangkan faktor risiko. Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi, karena sangat peka terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri. Perubahan dibidang politik, ekonomi, moneter, peraturan perundang-undangan, perubahan dalam industri dan perubahan dari perusahaan itu sendiri.

Risiko investasi di pasar modal pada dasarnya terdiri atas dua risiko yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko tidak sistematis (unsystematic risk).3

Risiko sistematik mengacu pada risiko pasar yaitu ketidakpastian hasil perolehan investasi yang akan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan risiko tidak sistematik mengacu pada faktor risiko yang unik pada setiap perusahaan, hanya mempengaruhi satu (sekelompok kecil) perusahaan.

2

Budi Rahardjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009)

3

Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta : BHFE-YOGYAKARTA 2000) h. 160


(18)

Untuk mengukur risiko sistematik digunakan koefisien beta yang merupakan ukuran tingkat respon atas kelebihan tingkat pengembalian atas sekuritas (sebagai kelebihan dari tingkat bebas risiko) dibandingkan dengan yang di pasar menggunakan beberapa indeks yang ekstensif. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas adalah fruktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Fruktuasi return sekuritas atau portofolio mengikuti fruktuasi dari return-return pasar. Semakin besar fruktuasi return suatu saham terhadap return pasar maka semakin besar pula Beta saham tersebut. Begitu juga sebaliknya.4

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian kembali tentang pengaruh beberapa faktor fundamental dan risiko pasar terhadap return saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Beberapa variabel sebagian akan diambil dari penelitian sebelumnya dalam penelitian ini. Maka berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya penulis akan melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis

Terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar di JII”.

4

Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta : BHFE-YOGYAKARTA 2010) h. 376


(19)

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor fundamental terhadap return saham dan seberapa besar pengaruhnya.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini terbatas pada masalah sebagai berikut :

1. faktor fundamental yang terdiri dari : Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE).

2. Data yang digunakan adalah annual report atau laporan keuangan tahun saham-saham JII dari tahun 2009 – 2013.

3. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis statistik dengan model regresi data panel.

D. Perumusan Masalah

Untuk meneliti seluruh identifikasi masalah diatas, maka masalah yang dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh faktor fundamental (Debt To Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share(EPS),Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE)) dan risiko


(20)

sistematis (beta) secara parsial terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII?

2. Apakah terdapat pengaruhfaktor fundamental (Debt To Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE)) dan risiko sistematis (beta) secara simultan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII?

E. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan latarbelakang dan pokok permasalahan maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh faktor fundamental (Debt To Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share(EPS),Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE)) dan risiko sistematis (beta) secara parsial terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII.

2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh factor fundamental (Debt To Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share(EPS),Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE)) dan risiko sistematis (beta) secara simultan terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di JII.


(21)

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Investor

Diharapkan dapat membantu investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi dengan cara rasional, sehingga dana yang diinvestasikan benar-benar bermanfaat bagi investor.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan mampu membantu dalam memahami teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya pada saat kuliah, serta dapat membandingkan apa yang terjadi sebenarnya dalam kenyataan.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat membantu bagi peneliti berikutnya yang

membutuhkan informasi mengenai masalah yang berkaitan dengan penelitian ini atau dapat digunakan sebagai acuan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini dimaksud untuk memberi gambaran garis besar

mengenai penelitian yang berjudul “pengaruh faktor fundamental dan risiko

sistematis terhadap return saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic index”. Sistematika penulisan terdiri dari beberapa bab, dan setiap bab dirinci dalam beberapa sub bab bahasan. Bab-bab tersebut adalah sebagai berikut :


(22)

BAB I Pendahuluan, didalamnya mengemukakan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan teori yang berisi tentang pengertian analisis fundamental, faktor-faktor fundamental, rasio-rasio keuangan, Earning per share, Konsep return saham, perhitungang beta saham, dan review studi terdahulu.

BAB III mengemukakan metodologi penelitian, yang meliputi jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, dan metode analisis data.

BAB IV Mengemukakan tentang hasil analisis yang telah diperoleh dan dikumpulkan, uji regresi data panel dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, disertai dengan hasil pembahasannya.

BAB V merupakan bab penutup, yang menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi atas permasalahan tersebut.


(23)

9

A. Analisis Fundamental

1. Pengertian Analisis Fundamental

Kata fundamental dapat diartikan sebagai faktor-faktor apa saja yang dapat dan penting untuk memahami suatu usaha. Biasanya fundamental dianggap diluar konteks pasar secara keseluruhan. Beberapa contoh hal-hal fundamental meliputi pertumbuhan perusahaan, pendapatan, laba, manajemen atau struktur modal. Jika sejumlah hal-hal tersebut digunakan sebagai dasar untuk stategi investasi, maka aktifitas tersebut dikenal sebagai analisis fundamental.

BAPPEBTI menjelaskan bahwa Analisis fundamental adalah analisis yang memanfaaatkan berita-berita nasional dan internasional dan karakteristik yang berkaitan dengan komoditi yang menjadi subyek kontrak berjangka (underlying asset) yang mempengaruhi itu. Analisis fundamental dalam buku pegangan sekolah pasar modal bursa efek Indonesia kelas intermediate diartikan sebagai suatu analisis yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui sifat-sifat dasar dari karakteristik operasional dari perusahaan publik.

Analisis fundamental (Fundamental analysis) mencakup pendugaan atas nilai saham atau ekuitas suatu perusahaan tanpa menggunakan informasi


(24)

harga saham sebagai acuan dalam menilai saham suatu perusahaan yang diperdagangkan di pasar modal. Analisis ini mencakup suatu pengujian terhadap prospek dan aktivitas perusahaan melalui laporan keuangan yang terpublikasi dan juga sumber-sumber informasi lain yang berkenaan dengan perusahaan, produk yang dihasilkan, tingkat persaingan di pasar, dan kondisi perekonomian secara umum. Salah satu dari fungsi utama dalam pendekatan penilaian fundamental adalah analisis yang berkaitan dengan laporan keuangan perusahaan (financial statement report).Informasi laporan keuangan secara rutin digunakan dalam penilaian usaha perusahaan. De Angelo (1990) melaporkan bahwa bank penjamin emisi (investment bankers) secara seksama dan mendalam menggunakan laporan keuangan manakala memutuskan opsi atau pendapat kewajaran perusahaan pada saat upaya pengambilalihan perusahaan oleh manajemen (managementbuyouts).1

Tujuan utama mempelajari analisis fundamental perusahaan, yaitu :2

1. Membuat proyeksi usaha perusahaan di masa depan.

2. Melakukan penilaian terhadap sebuah saham dan memprediksi kemungkinan perubahan harga saham diwaktu yang akan datang.

3. Melakukan evaluasi terhadap kinerja manajemen perusahaan.

4. Memperkirakan risiko yang mungkin muncul terhadap sebuah perusahaan.

1

Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep Teori dan Aplikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011). Hal. 308- 309

2

Gregorius sihombing, Kaya dan Pintar Jadi Trader dan Investor saham, (Yogyakarta: penerbit Indonesia cerdas, 2008) hal 80


(25)

Warren buffet, seorang investor kelas dunia menyarankan, untuk melihat bagus tidaknya saham bukan semata pada harga saham saja. Investor sebaiknya juga harus mencermati kondisi perusahaan menerbitkan saham tersebut. Untuk menganalisis perusahaan, investor dapat melihat angka-angka yang tercantum dalam laporan keuangan seperti laporan neraca dan laba rugi. Data-data keuangan perusahaan seperti asset, utang, jumlah saham yang beredar, keuntungan ataupun kerugian dapat dengan mudah diketahui dari laporan neraca dan laba rugi. Selanjutnya angka-angka tersebut dapat dianalisis sehingga memunculkan hitungan-hitungan berupa rasio keuangan.

Rasio adalah penting dalam memberikan gambaran berkenaan dengan efektifitas maupun efisiensi melalui kebijakan yang diambil manajemen yang akhirnya bermuara dalam laporan keuangan keuangan. Rasio (perbandingan) dapat dilakukan untuk dan antar sepasang pos baik dalam neraca maupun perhitungan rugi laba. Rasio keuangan perusahaan diklasifikasikan menjadi lima kelompok, yaitu :3

1. Rasio likuiditas (liquidity ratio)

Rasio likuiditas atau rasio kelancaran menunjukkan tingkat kelancaran perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini memberi gambaran tentang seberapa mampu perusahan membayar semua kewajibannya yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

3

Budi Raharjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan


(26)

Biasanya rasio-rasio dalam kelompok ini berkaitan dengan unsur asset lancar dan kewajiban lancar. Jenis-jenis rasio likuiditas antara lain adalah rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick atau acid test ratio), dan ratio aliran kas operasi (operating cash flow ratio).4

2. Rasio solvabilitas (solvability ratio = leverage ratio = coverage ratio)

Rasio sovabilitas sering juga disebut sebagai rasio leverage atau rasio tingkat kecukupan utang. Pada prinsipnya rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat kecukupan utang perusahaan. Mampu atau tidak perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya (baik jangka pendek maupun jangka panjang), apabila perusahaan dilikuidasi.Jenis-jenis rasionya adalah rasio utang (debt ratio), rasio suku bunga (time interest earned ratio), dan rasio aliran kas operasi terhadap biaya tetap (operating cash flow to fixed change ratio).5

3. Rasio aktivitas (Activity Ratio)

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa cepat perusahaan melakukan operasinya dalam mengubah asset (persediaan) menjadi cash (menjual persediaan). Rasio ini antara lainasset turnover dan inventory ternover.6

4. Rasio rentabilitasdan profitabilitas

4

Tatang Ary Gumanti, Manajemen Investasi Konsep Teori dan Aplikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011). H. 112

5

Ibid hal. 113

6


(27)

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal yang tertanam didalamnya. Rentabilitas juga sering disatukan dengan profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan barang atau jasa yang diproduksinya. Perhitungan rentabilitas membutuhkan data dari perhitungan rugi laba dan neraca.Sedangkan, profitabilitas hanya menggunakan data dari perhitungan rugi laba.

Rasio-rasio tersebut antara lain adalah Imbalan modal perusahaan (ROA = return on total asset), Imbalan modal sendiri (ROE = return on equity), dan Rasio laba bersih (net profit margin).7

5. Rasio investasi

Rasio ini menunjukkan tingkat imbalan (rate of return) dari dana yang ditanamkan atau diinvestasikan ke dalam perusahaan. Rasio investasi ini biasaya diperlukan dan dipergunakan oleh para pemegang saham, calon investor dan kreditor.

Oleh karena itu bagi pemegang saham, calon investor dan kreditor akan tertarik pada penghasilan perlembar saham (earning per share), nilai buku perlembar saham (book value per share), rasio harga penghasilan (price earning ratio), rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio), rasio pembayaran dividen (dividend yield ratio), atau persentase laba ditahan

7

Budi Raharjo, Dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan


(28)

(percentage ao earning retained). Jenis-jenis rasio ini adalah Jaminan Bunga Obligasi, Jaminan Dividen Saham Preferen, Penghasilan Perlembar Saham (Earning per share), Nilai Buku perlembar saham, Rasio Harga Pasar Atas Nilai Buku, Persentase Laba Ditahan, Rasio Harga Penghasilan (Price Earning Ratio), Rasio pembayaran dividen, dan Rasio hasil dividen.8

B. Faktor-faktor Fundamental

Faktor fundamental yang dibahas dalam penelitian ini yaitu :

1. Debt To Equity Ratio (DER)

Rasio hutang atas modal (Debt To Equity Ratio) adalah perbandingan antara jumlah keseluruhan hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri perusahaan.9 Debt To Equity Ratio adalah rasio yang dihitung dengan membagi total hutang dengan total ekuitas (modal). Rasio ini mengidentifikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang.10

2. Dividend Payout Ratio (DPR)

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) mengukur porsi penghasilan yang dibayarkan dalam dividen. Investor yang mencari pertumbuhan dalam harga pasar akan mengharapkan rasio ini kecil,

8

Budi Rahardjo, dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres, 2009). Hal. 71

9

Ibid hal. 140

10


(29)

sebaliknya investor yang mencari dividen akan mengharapkan rasio ini besar. Rasio ini dihitung dengan membagi dividen per lembar dengan penghasilan per lembar untuk saham biasa.

Tidak ada angka patokan yang paling “benar” bahkan harus dicatat

bahwa rasio cendrung menjadi seragam pada berbagai perusahaan dalam suatu industri tertentu. Industri yang mempunyai peluang besar untuk tumbuh dengan tingkat kembalinya harta/aktiva atau tingkat imbalan (rate of return on assets) yang tinggi cenderung mempunyai ratio pembayaran rendah dan sebaliknya bagi perusahaan yang peluang investasinya terbatas.11

3. Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share (EPS) didapat dari jumlah keuntungan dibagi jumalah saham yang beredar. Namun EPS tidak mengikutsertakan deviden yang dibagikan. Rasio EPS digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Semakin besar rasio ini akan semakin baik. EPS merupakan salah satu rasio yang penting untuk menentukan harga wajar saham nantinya. Selain itu EPS digunakan untuk menghitung PER.12

Penghasilan perlembar saham (Earning Per Share) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memberikan imbalan (return) pada setiap lembar saham biasa. Pembelian saham umumnya sering lebih memperhatikan penghasilan perlembar sahamnya (EPS= Earning per share) dari pada dividen

11

Budi Rahardjo, dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Pres, 2009) hal. 82

12


(30)

yang diperoleh. Biasanya penghasilan perlembar saham biasa mempengaruhi harga saham dipasaran.

Pada perusahaan yang telah „go public‟ dan terdaftar (listing) di BEI penghasilan per lembar saham biasa harus disajikan pada laporan laba rugi perusahaan, untuk menunjukkan adanya kenaikan penghasilan per lembar saham (EPS= Earning per share) dari aktivitas operasi perusahaan dari tahun ke tahun.13

4. Price Earning Ratio (PER)

Rasio harga penghasilan (Price Earning Ratio) dihitung dengan membagi harga saham perlembar saham (market price share) dengan penghasilan per lembar saham (earning per share). Rasio ini sering digunakan untuk membandingkan peluang investasi.

PER juga dapat menunjukkan indikasi tentang adanya masa depan perusahaan. Umumnya para pelaku pasar modal lebih menaruh perhatian terhadap PER yang dapat diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu PER lebih sering digunakan dalam penilaian saham untuk memperoleh keuntungan.

PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham perusahaan yang dicerminkan oleh laba bersihnya. Semakin besar PER suatu saham, maka semakin akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per

13

Budi Rahardjo, dasar-dasar Analisis Fundamental Saham Laporan Keuangan Perusahaan


(31)

sahamnya. Jika dikatakan PER 10x berarti harga saham tersebut 10x lipat terhadap pendapatan bersih per saham. Angka rasio ini digunakan oleh para investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Perlu diingat bahwa angka rasio harga pengahasilan saham ini akan berbeda untuk jenis industri yang berbeda pula.14 Jadi langkah paling bijak adalah menggunakan PER untuk membandingkan saham yang ada di dalam satu sektor. Bila dalam satu seltor tersebut ada saham yang PER nya masih dibawah PER perusahaan lain, maka saham perusahaan itu patut di incar, dengan syarat fundamnetalnya juga setara.15

5. Return On Asset (ROA)

Imbalan modal perusahaan (Return On Asset ) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan asset yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Suatu perusahaan memiliki tingkat pengembalian atas asset yang baik jika nilai yang diperoleh lebih besar atau lebih tinggi dari pada biaya modalnya. Secara ekonomis, semakin tinggi tingkat pengembalian yang diperoleh, semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asset-aset yang dimiliki guna memperoleh laba.

14

Ibidhal. 151 15


(32)

6. Return On Equity (ROE)

Return on equity merupakan rasio yang menunjukkan seberapa mampu perusahaan menggunakan modal yang ada untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Tingkat pengembalian atas modal dihitung sebagai perbandingan antara laba bersih setelah pajak dan total ekuitas. Suatu perusahaan dikatakan memiliki tingkat pengembalian atas modal yang baik jika rasio yang diperoleh lebih besar atau lebih tinggi dari pada biaya modalnya. Semakin tinggi pengembalian yang diperoleh semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal yang dimiliki guna memperoleh laba.

C. Konsep Return Saham

Return merupakan hasi yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang.

Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi penting karna digunakan sebagai salah satu pengukur kunerja dari perusahaan. Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa yang akan datang.


(33)

Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.16

Perusahaan selalu bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham (investor). Karena akan ada hubungan timbal balik yaitu jika perusahaan menghasilkan laba yang besar maka investor akan semakin menyukai untuk menanamkan sahamnya diperusahaan tersebut, dan investor pun akan mendapatkan feedback berupa return saham yang semakin besar.

Return marupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.17 Investasi saham akan memberikan keuntungan atau return berupa capital again dan deviden (yield). Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dari suatu periode tertentu. Return total terdiri dari capital again dan yield.18

Return = capital again (loss) + yield (Rumus 2.1) Atau :

16

Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed. ketujuh (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2010)hal. 205

17

Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 2010, ed.1) hal. 40

18

Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed. ketujuh (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2010) hal. 110


(34)

Pt– Pt-1 + Dt

Rt = (Rumus 2.2)

Pt-1

Dimana :

Rt = Return saham pada periode t Pt = Harga saham sekarang (periode t) Pt-1 = harga saham sebelumnya (periode t-1) Dt = deviden atau kas pada periode t

Capital again (loss) merupakan selisih dari harga saham investasi sekarang dengan harga periode sebelumnya, dan yield dianggap tidak diperhitungkan sehingga return total dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pt– Pt-1

Rt = (Rumus 2.3)

Pt-1

Sedangkan tingkat pengembalian pasar (rate of market return) adalah JIIt– JIIt-1

Rmt = (Rumus 2.4)

JIIt-1

Dimana:

Rmt = return pasar untuk periode t

JIIt = indeks pasar periode t


(35)

D. Risiko

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasikan.19 Risiko diartikan sebagai kemungkinan mengalami kerugian, yang biasanya diukur dalam bentuk kemungkinan bahwa beberapa hasil akan muncul yang bergerak dalam kisaran sangat baik (misalnya asetnya berlipat ganda) ke sangat buruk (misalnya asetnya tidak bernilai sama sekali). Risiko juga dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di masa mendatang.20

Berinvestasi saham di pasar modal maka dihadapkan pada sejumlah risiko, risiko-risiko utama yang harus dipertimbangkan dalam melakukan investasi pada saham diantaranya adalah:21

a. Risiko usaha/bisnis, adalah kemungkinan bahwa proyek-proyek yang dipilih oleh suatu perusahaan tidak akan menguntungkan.

b. Risiko keuangan, yaitu suatu risiko yang mengukur tingkat risiko struktur modal perusahaan.

c. Risiko pasar, adalah perubahan dalam sekuritas sebagai akibat dari perubahan-perubahan ekonomi yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan.

19

Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed. ketujuh (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2010)hal. 227

20

Tatang Ary G, Manajemen Investasi: Konsep Teori dan Aplikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011), hal. 50.

21


(36)

d. Risiko keagenan, adalah risiko yang terkait dengan terjadinya hubungan keagenan di suatu perusahaan.

e. Risiko peraturan, adalah risiko yang terkait dengan kemungkinan bahwa lembaga pemerintah akan merubah atau mengambil kebijakan yang mempengaruhi operasi perusahaan.

f. Risiko inflasi, adalaha risiko sebagai akibat dari adanya kenaikan harga barang-barang ekonomi secara keseluruhan.

g. Risiko suku bunga, merupakan risiko yang disebabkan oleh naik-turunnya suku bunga.

Berkaitan dengan uraian di atas dan mengacu pada teori manajemen keuangan, penyederhanaan risiko-risiko terdiri dari:22

a. Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat didiversifikasikan (undiversivible), disebut pula risiko pasar yang berkaitan dengan perekonomian secara makro, misalnya purchasing power risk, political risk, foreign exchange risk, dan risiko lainnya.

b. Risiko tidak sistematis, disebut juga risiko khusus yang terdapat pada masing-masing perusahaan, seperti risiko kebangkrutan/risiko usaha, risiko manajemen/keagenan dan risiko industri khusus perusahaan. Risiko ini disebut juga dengan unsystematic risk atau risiko yang dapat didiversifikasi.

Oleh karena itu, tidak semua risiko memegang saham adalah relevan, karena bagian dari risiko ini bisa diversifikasi. Risiko terpenting dari saham

22


(37)

adalah risiko yang tidak dapat dihindari atau risiko sistematis. Secara konseptual, hal ini diilustrasikan dalam gambar berikut:

Gambar 2.1Bagan Risiko

risiko tidak sistematis risiko total

---Risiko sitematis

Risiko sistematis diukur dengan koefisien beta, yaitu koefisien yang menunjukkan kepekaan keuntungan suatu saham terhadap perubahan keuntungan saham-saham secara rata-rata di pasar (indeks pasar). Untuk mencari beta suatu saham secara historis kita dapat membuat regresi antara keuntungan historis suatu saham sebagai variabel terikat, dan keuntungan histotis sebagai indeks pasar (misalnya JII) sebagai variabel bebas. Koefisien regresi hasil perhitungan merupakan beta atau risiko sistematis.

Beta sebesar 1 artinya setiap kenaikan atau penurunan pasar (Rm) sebesar 1% akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan keuntungan saham (Ri) sebesar 1%. Dengan demikian, semakin besar beta, semakin peka keuntungan saham


(38)

terhadap perubahan keuntungan pasar, dan semakin berisiko pula saham tersebut. Saham dengan 1 beta adalah saham yang memiliki risiko sama dengan rata-rata saham di pasar modal. Saham dengan lebih dari 1 disebut saham agresif dan saham dengan beta kurang dari 1 disebut saham defensif.23

Beta merupakan tolak ukur tingkat risiko pasar (tingkat risiko sistematis) dari suatu saham. Secara umum, jika beta satu saham sama dengan 1, maka risikonya secara individual sama besar dengan risiko pasar. Bila beta suatu saham lebih dari 1, maka risiko individualnya lebih besar dibanding risiko pasar dan sebaliknya. Konsep beta merupakan elemen penting dalam mengukur tingkat risiko yang terkandung dalam suatu surat berharga.24

Saham dengan risiko rata-rata didefinisikan sebagai saham yang harganya cendrung turun naik sejalan dengan turun naiknya pasar secara umum, yang diukur dengan indeks tertentu (di Indonesia yaitu JII). Saham seperti itu menurut definisinya, akan mempunyai beta, b, sebesar 1, yang menandakan bahwa jika harga saham naik sebesar 10%, maka harga saham tersebut naik 10%,

begitu juga penurunan. Jika β = 0.5, maka naik turunnya harga saham hanya setengah dari risiko portopolio dengan β = 1. Dipihak lain, portopoliodengan β =

23

Lukas Setia Atmaja, Teori dan Praktik Manajemen Keuangan (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2008) hal. 45

24


(39)

2, akan mempunyai tingkat kenaikan dan penurunan serta tingkat risiko dua kali rata-rata.25

E. Jakarta Islamic Index (JII)

Jakarta Islamic Index (JII) merupakan index yang dikembangkan oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) bekerja sama dengan Danareksa Investment Management. Indeks syariah merupakan indeks berdasarkan syariah Islam. Saham-saham yang termasuk dalam indeks syariah adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah, seperti:

1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.

2. Usaha lembaga keuangan konvensiaonal (ribawi) termasuk perbankan dan asuransi konvensional.

3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram.

4. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, serta menyediakan barang – barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

Adapun tahapan atau seleksi untuk saham yang masuk dalam indekx syariah antara lain:

25


(40)

1. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10 besar dalam hal kapitalisasi).

2. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%.

3. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

4. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks awal bulan Januari dari Juli Setiap tahunnya. Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitori secara terus menerus berdasarkan data public dan media.26

F. Review Studi Terdahulu

No Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan

1. Analisis faktor

fundamental dan

Metode pengembilan sampel menggunakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Penulis

menggunakan

26


(41)

risiko Sistematik terhadap harga saham properti di BEJ oleh Njo Anastasia dkk. Jurnal akuntansi & keuangan Vol. 5, No. 2, November 2003: 123-132.

purposive sampling method. Dari 30 perusahaan hanya 13

perusahaan yang

diambil karena

memiliki laporan

keuangan secara

lengkap tahun 1996 –

2001. Faktor

fundamental yang

digunakan yaitu

ROA, ROE, BV,

Payout Ratio, DER, Required rate of return.

Book Value (BV) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan faktor fundamental yang lainnya tidak berpengaruh.

saham yang

terdaftar di JII Dengan metode

regresi data

panel.

2. Akhyar, Mohamad.

“Analisis Pengaruh

Risiko Sistematis dan Likuiditas terhadap ekspektasi

pengembalian 14

Metode meggunakan analisis jalur, dengan menggunakan

trimming dan uji goodness Fit yang mana setiap variabel

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar pengaruh Beta,

CR, dan QR

terhadap harga

saham sebelum

Penulis menggunakan variabel yang berbeda, saham yang digunakan masuk kedalam


(42)

saham LQ-45 di BEI dengan menggunakan

Path Analysis”.

Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam

Negerin Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010

menggunakan tingkat signifikan 5%. Variabel yang digunakan adalah Current Ratio dan Quick Ratio.

timming sebesar 30,6%. Sedangkan

setelah proses

timming sebesar 28,6%. Kemudian besar pengaruh Beta,

CR, dan QR

terhadap Return

saham sebesar

27,7%.

kelompok JII dan menggunakan metode regresi data panel.

3. Antares, Vega Pryma.

“Pengaruh faktor

fundamental dan

faktor teknikal

terhadap harga saham

pada perusahaan

manufaktur yang go public”. Skripsi S1

STIE Perbanas

Surabaya, 2010

Metode yang

digunakan adalah regresi berganda.

Variabel yang

digunakan adalah harga saham, EPS, Dept Equity Ratio, Dividend Payout Ratio.

Kesimpulannya bahwa EPS, Dept Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, dan harga saham yang lalu secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang

signifikan dan secara parsial mempunyai

Penulis menggunakan variabel yang berbeda, saham yang digunakan masuk kedalam kelompok JII dan menggunakan metode regresi data panel.


(43)

pengaruh yang positif signifikan

terhadap harga

saham yang akan

datang pada

perusahaan manufaktur.

.4. Army, Juwita.

“Pengaruh Leverage,

likuiditas, dan

profitabilitas terhadap risiko sistematis pada perusahaan perbankan yang terdaftar di

BEI”. Skripsi S1

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang, 2013. Metode yang digunakan adalah regresi berganda. Variabel yang digunakan adalah DER, LDR, dan ROA.

Hasilnya

menunjukan bahwa leverageberpengaruh positif terhadap risiko sistematis

(Beta) pada

perusahaan

perbankan yang

terdaftar di

BEI.LDR tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

Beta, dan ROE

berpengaruh

Penulis menggunakan variabel yang berbeda, saham yang digunakan masuk kedalam kelompok JII dan menggunakan metode regresi data panel.


(44)

signifikan terhadap Beta.

5. Saleh, Saqinah.

“Analisis pengaruh

variabel makro

ekonomi dan kinerja keuangan perusahaan (market value added) terhadap return saham

(studi pada

perusahaan LQ 45

periode 2007 –

2011)”. Skripsi S1

fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Perusahaan sampel sebanyak 12 dan waktu penelitian selama 5 tahun dari 2007-2011. Metode yang digunakan adalah regresi data panel dengan pendekatan OLS. Variabel yang digunakan adalah Inflasi, kurs, MVA, return saham.

Hasil penelitian menunjukkan inflasi berpengaruh

signifika negative dengan probabilitas sebesar 0,0002. Kurs berpengaruh

signifikan positif dengan probabilitas sebesar 0,0098, dan

MVA tidak

berpengaruh

signifikan dengan probabilitas diatas

0,05. Hubungan

variabel bebas

dengan variabel

terikat adalah

31,79%.

Penulis menggunakan variabel yang berbeda, saham yang digunakan masuk kedalam kelompok JII dan menggunakan metode regresi data panel.


(45)

(46)

31

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan menggambarkan data dan informasi berdasarkan fakta yang diperoleh di lapangan. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dari data-data laporan keuangan perusahaan yang termasuk di dalam Jakarta Islamic Indeks (JII), harga saham perusahaan yang termasuk dalam JII, dan data Return saham JII. Semua data ini diperoleh dari instansi-instansi terkait, yaitu www.idx.id, website masing-masing perusahaan yang diteliti.

B. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham syariah yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index selama periode 2009-2013.

C. Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data sekunder time series tahunan, yaitu sebagai berikut:

1. Daftar saham yang tergabung dalam JII periode Desember 2008 sampai Desember 2013, diperoleh dari website www.idx.co.id.


(47)

2. Data bulanan harga penutupan (closing price) saham-saham syariah yang konsisten terdaftar dalam JII periode Desember 2008 sampai Desember 2013, diperoleh dari website www.idx.co.id.

3. Data tahunan JII periode Desember 2008 sampai Desember 2013, diperoleh dari website www.idx.co.id.

4. Data tahunan DER, DPR, EPS, PER, ROA, ROE, Dan Beta dari periode 2009 sampai 2013 yang diperoleh dari website www.idx.co.id.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka dengan menggunakan berbagai literatur rujukan seperti buku, jurnal, artikel dan sumber informasi lain yang sesuaidengan penelitian yang dilakukan. Selain itu peneliti juga menggunakan teknik dokumentasi dimana seluruh data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, yaitu website idx, website masing-masing perusahaan yang termasu kedalam daftar JII.

E. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai 2013 ada sekitar 309 saham yang berbasis syariah yang terdaftar di Daftar Efek Syariah yang terdiri dari 302 saham periode I terbit tanggal 24 Mei 2013 dan 7 saham hasil initial Public Offering


(48)

(IPO) dengan nilai transaksi mencapai Rp 2.475,36 triliun pada kuartal III 2013.1Sampel penelitian menggunakan sebagian perusahaan untuk dijadikan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dalam teknik ini sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1) Saham-saham yang terdaftar di JII selama periode Januari 2009 – Desember 2013.

2) Saham-saham yang konsisten secara berturut-turut selama periode tahun Januari 2009 – Desember 2013 masuk dalam daftar saham JII.

3) Menebitkan laporan keuangan tahunan selama periode pengamatan.

4) Perusahaan memiliki informasi tanggal publikasi laporan keuangan selama periode pengamatan.

5) Perusahaan yang menyediakan data return saham selama tahun penelitian.

Daftar Saham-Saham yang Konsisten Masuk dalam Saham JII Periode 2009-2013

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk

2 ASII Astra International Tbk

3 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk

1

Qommarria Rostanti, “Pangsa Pasar Syariah Menjadi yang Terbesar” berita ini diakses pada tanggal 05 desember 2013

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/11/26/mwusvi-pangsa-pasar-saham-syariah-menjadi-yang-terbesar


(49)

4 ITMG Indo Tangbangraya Mega Tbk

5 KLBF Kalbe Farma Tbk

6 LSIP PP London Sumatera Tbk

7 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

8 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk

9 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk

10 UNVR Unilever Indonesia Tbk

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini akan dioleh dengan menggunakan Microsoft Excel, dan Eviews 7.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis Model Regresi Data Panel

Penelitian ini menggunakan bentuk data panel (pool) yang merupakan gabungan antara data runtun waktu (Time series) dengan seksi silang (cross section). Oleh karenanya, data panel memiliki gabungan karakteristik yaitu data yang terdiri atas beberapa obyek dan meliputi beberapa waktu.2

Uji regresi data panel ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yang terdiri dari debt to equity (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),

2

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonomertika dan Statistika dengan Eviews (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011). Hal. 9.1


(50)

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Beta terhadap variabel dependen return saham perusahaan di JII. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software EViews 7 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen melalui data panel. Penggunaan software ini dirasa tepat mengingat analisis dengan data panel sudah disediakan EViews sejak versi awal dan selama ini sudah menjadi satu keunggulan program EViews dibanding program-program statistik lainnya. Software Microsoft Excel 2010 juga dipakai untuk mempermudah pengolaan data seperti pembuatan grafik, tabel, dan lain-lain.

Data semacam ini memiliki keunggulan terutama karena bersifat robust (kuat) terhadap beberapa tipe pelanggaran yakni heterokedastisitas dan normalitas. Disamping itu, dengan perlakuan tertentu struktur data seperti ini dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang lebih banyak (high informational content).3

Model regresi panel dalam penelitian ini adalah:

Yti = α + b1X1ti + b2X2ti + b3X3ti + b4X4ti + b5X5ti + b6X6ti + b7X7ti + e (Rumus 3.1)

Keterangan :

Y = Variabel dependen (Return saham Perusahaan di JII)

3

Moch. Doddy Ariefianto, Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVEIWS


(51)

α = Konstansta

X1 = Variabel Independen 1 ( Debt to Eqity Ratio)

X2 = Variabel Independen 2 ( Dividend Payout Ratio)

X3 = Variabel Independen 3 ( Earning Per Share)

X4 = Variabel Independen 4 ( Price Earning Ratio)

X5 = Variabel Independen 5 ( Return on Asset)

X6 = Variabel Independen 6 ( Return on Equity)

X7 = Variabel Independen 7 ( Beta)

e = error term

t = waktu

i = perusahaan

Metode estimasi model regrasi dengan mengunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain4 :

a. Common effect/Regresi pooling

Estimasi untuk model ini dapat dilakukan dengan metode OLS (ordinary least square) biasa.

Untuk model data panel, sering diasumsikan βit= β yakni pengaruh

dari perubahan dalam X diasumsikan bersifat konstan dalam waktu kategori cross section.

4

Dedi Rosadi, Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan (Yogyakarta: Andi Offset, 2012). Hal. 271


(52)

Secara umum, bentuk model linier yang dapat digunakan untuk memodelkan data panel adalah :

Yti = Xtiβti +

e

ti (Rumus 3.2)

Dimana:

Yti adalah observasi dari unit ke-i dan diamati pada periode waktu ke-t

(yakni variabel dependen yang merupakan suatu data panel).

Xti adalah variabel independen dari unit ke-i dan diamati pada periode

waktu ke-t.disini diasumsikan Xit memuat variabel konstanta.

e

ti adalah komponen error yang diasumsikan memiliki harga mean 0 dan

variansi homogen dalam waktu serta independen dengan Xti.

b. Model Fixed Effect

Model Fixed Effect adalah teknik mengestimasikan data panel dengan mengunakan variabel dummy untuk menangkap adanya pebedaan intecep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan intercept antara perusahaan namun intercepnya sama antara waktu (time in variant). Di samping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi tetap antara perusahaan dan waktu.

Pendekatan dengan variabel dummy ini dikenal dengan sebutan least square dummy variables (LSDV). Persamaan Fixed Effect model dapat ditulis sebagai berikut :


(53)

Y ti = Xtiβ +Ci+ … + Ԑti (Rumus 3.3)

Dimana:

Ci = variabel dummy c. Model Random Effect

Model random effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model Fixed Effect yang menggunakan variabel dummy, sehingga model mengalami ketidakpastian.Tanpa menggunakan dummy, metode random effect menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar obyek.

Model yang tepat digununakan untuk mengestimasikan random effect adalah Generalized least square (GLS) sebagai estimatornya. Bentuk persamaannya adalah:

Yti = Xtiβ + Vti (Rumus 3.4)

Dimana Vti= Ci + Dt + Ԑti.

Ci diasumsikan bersifat independent and identically distributed (iid)

normal dengan mean 0 dan variansi σ2

c (komponen cross section error)

Dt diasumsikan bersifat iid normal dengan mean 0 dan variansi σ2d

(komponen time series error).


(54)

Dan Ԑti, Ci, dan Dtdiasumsikan independen satu dengan lainnya

(komponen error kombinasi).

2. Tahapan Analisis Data

Untuk menganalisis data panel diperlukan uji spesifikasi model yang tepat untuk mengambarkan data. Uji tersebut yaitu :

a. Uji chow

Uji chow adalah pengujian untuk menentukan model apa yang akan dipilih antara common effect model atau fixed effect model. Hipotesis uji chow adalah;

H0 : common effect model (pooled OLS)

H1 : fixed effect model (LSDV)

Nilai F statistik ditentukan oleh :

Fn – 1, nt, n – k = (SSE 1 – SSE 2) / (n – 1)

�2 / ( − − ) (Rumus 3.5)

Dimana :

SSE1 = Seum Square Error dari model common effect

SSE2 = Seum Square Error dari model fixed effect

n = jumlah individual (cross section) t = jumlah series waktu (time series) k = jumlah variabel bebas

kriteria pengujian bagi uji F adalah jika nilai Fstatistik lebih besar Ftabel


(55)

mengikuti distribusi Fn – 1,nt – n – k (α%), dengan n-1 adalah derajat

keabsahan (numerator), nt – n – t adalah derajat keabsahan (denominator) dan α adalah tingkat signifikansi, maka H0 ditolak dan model yang digunakan adalah model analisi data panel dengan fixed effect.

b. Uji Hausman

Uji Hausman adalah uji yang digunakan untuk memilih model yang terbaik antara fixed effect model atau random.effect model. Yaitu dengan menguji hipotesis berbentuk:

H0 : E(Ci X) = E (u) = 0 atau terdapat random effect model

H1 : fixed effect model

Dalam perhitungan statistik uji Hausman diperlukan asumsi bahwa banyaknya kategori cross section lebih besar dibandingkan jumlah variabel independen (termasuk konstanta) dalam model. Lebih lanjut, dalam estimasi statistik uji Hausman diperlukan estimasi variansi model. Apakah kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi maka hanya dapat digunakan model fixed effect.

3. Pengujian Signifikan

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian parsial terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisis (α) 5% dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-k, dimana n adalah


(56)

besarnya sampel, k adalah jumlah variabel. Dasar pengembilan keputusan adalah :

Jika t-hitung ≤ t-tabel : Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika t-hitung > t-tabel : Ho ditolak dan H1 diterima.

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Debt To Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio (PER), Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan beta secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan (α) 5% dengan degree of freedom (df1) = k – 1, defree of freedom (df2) = n – k. Dasar pengambilan

keputusan adalah :

Jika f-hitung ≤ F-tabel : Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika f-hitung ≤ F-tabel : Ho ditolak dan H1 diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien determinasi ini mengukur persentase total varian variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen dalam garis regresi. Nilai R2 selalu terletak di antara 0 dan 1 (0 < R2<1 ). Semakin besar R2, semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka


(57)

variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak.5

Untuk mengatasi pemasalahan tersebut, suatu pengukur kelayakan yang sesuai lainnya telah dikembangkan. Ukuran yang merupakan modifikasi dari R2 ini memberikan penalti bagi penambahan variabel penjelas yang tidak menurunkan residual secara signifikan. Ukuran ini disebut adjusted R2.6

4. Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham pada perusahaan yang ada di JII. Perhitungan return saham dalam penelitian ini adalah :

1. Pendapatan sesungguhnya (actual return) adalah pendapatan yang telah diterima para investor dari selisih harga saham pada periode t dengan harga saham periode t-1 dibagi harga saham pada periode t-1.

5

Ghazali 2005 hal. 83

6

Moch. Doddy Ariefianto, Ekonometrika Esensi dan Aplikasi dengan Menggunakan EVEIWS


(1)

Financial Data and Ratios

Book End : December

Public Accountant : Osman Bing Satrio & Eny (Member of Deloitte Touche Tohmatsu Limited)

BALANCE SHEET

(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash Equivalents Receivables

Inventories Current Assets Fixed Assets Other Assets Total Assets Growth (%) Current Liabilities Long Term Liabilities Total Liabilities Growth (%) Authorized Capital Paid up Capital Paid up Capital (Shares) Par Value

Retained Earnings Total Equity Growth (%)

INCOME STATEMENTS Total Revenues

Growth (%) Cost of Revenues Gross Profit Expenses (Income) Operating Profit Growth (%)

Other Income (Expenses) Income before Tax Tax

Profit for the period Growth (%) Period Attributable Comprehensive Income Comprehensive Attributable RATIOS

Current Ratio (%) Dividend (Rp) EPS (Rp) BV (Rp) DAR (X) DER(X) ROA (%) ROE (%) GPM (%) OPM (%) NPM (%) Payout Ratio (%) Yield (%)

3,352,755 3,659,114 3,955,273 4,926,640 5,354,299

3,633,220 3,925,442 4,847,252 5,370,247 - 3,630,727 3,930,774 4,845,403 5,716,493

Semen Indonesia (Persero) Tbk. [S]

3,326,488

2,431,578 2,321,085 2,594,794 4,342,563 4,489,025 4,892,131

7,613,709 7,534,079 8,891,868 10,300,667 13,557,147 6,774,141 6,810,110 7,486,926 10,944,094

45.00

8.68%

5,852,023

0.32 0.46 18.54

3.37% 8.98%

1,302,433 1,063,509

45.00 3,062.43

3,656,622 3,960,605

9.14% 8.09%

817.20

0.29 0.41 407.42 905.37 3,352,755

2.32 2.89

612.53 2,024.18 29.17 306.26

23.30

0.22 0.29 23.51 30.48 32.88

47.08 30.18

54.57 357.63

31.54 47.48

31.30 25.51 50.00 565.24

1,719.24 0.20 0.26 25.89

Dec-09 Dec-10 Dec-11

44.67 188.24

17.39 27.12

47.44

-21.85 Dec-12

4,924,791 24.56%

170.59 26.36%

1,360,814

18,862,518

3,116,058 4,023,694

6,181,524

-25.14 9,297,581

3.24

661.79 2,463.97 0.26 0.35 20.12 27.06

1,134,680 1,566,101

301,714 224,358 197,821 105,931

-4,655,188 4,722,623 5,089,952 6,287,454 6,920,400

Dec-13 264.65

330.89

45.71 29.87 24.15 50.00 4.09

308.45

2.88 367.74

3,675.95

24.56 14,387,850 14,344,189 16,378,794 19,598,248 24,501,241 -0.30% 14.18% 19.66% 25.02%

17.74% 21.73% 24.29% 20.03%

Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13

8,143,284 9,954,536 12,407,396 15,291,927 18,480,911 10,197,679 12,006,439 14,615,097 18,164,855 21,803,976

5,932 5,932 5,932 5,932 5,932

100 100 100 100 100

2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000 593,152 593,152 593,152 593,152 593,152

47.42% 66.73% 6.83%

30.00%

11,640,692 16,794,115

338,372 905,727 2,157,369 3,589,025 3,691,278 3,423,246

SMGR

3,410,263

1,439,816 1,764,284 1,864,177 2,522,529 2,916,062 3,664,278 3,375,645 3,081,102 4,108,092 Dec-09

224,136 12,951,308 15,562,999

2,633,214 5,046,506

26,579,084 30,792,884

8,414,229 8,988,908 4,825,205 5,297,631

20.17% 26.34% 35.18% 15.85%

2,294,842 2,517,519 2,889,137

17,462 17,202 18,029

8,207,041 734,360 7,646,145 8,231,297 54,223 19,661,603

9,972,110 4,014,143 7,662,560

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13

1,407,578 1,624,219 2,006,660 22,849,053 2,645,893

-6,250 12,500 18,750 25,000 31,250

2009 2010 2011 2012 2013 Assets Liabilities

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES(Bill. Rp)

10,198 12,006

14,615 18,165

21,804

2009 2010 2011 2012 2013

-436 4,012 8,460 12,908 17,356 21,804

TOTAL EQUITY(Bill. Rp)

14,388 14,344 16,379

19,598 24,501

2009 2010 2011 2012 2013

-490 4,508 9,506 14,505 19,503 24,501

TOTAL REVENUES(Bill. Rp)

3,353 3,659 3,955

4,927 5,354

2009 2010 2011 2012 2013

-107 985 2,077 3,170 4,262 5,354


(2)

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADED Volume (Million Sh.) Value (Billion Rp) Frequency (Thou. X) Days

Price (Rupiah) High Low Close Close* PER (X) PER Industry (X) PBV (X)

* Adjusted price after corporate action

9,150 7,750 7,950 77,869 1,214,710 10,016,453

440,719 4,056,309

2,350 73,248 2,393,760 5,401,091 2,350 2,025

11,150 10,250 11,000 48,503 431,788 4,644,566 7,142,391 11,700 9,500

65,021 2,557,552 5,303,635 (Thou. Sh.)

Volume

(Million Rp) Value (X)

Closing Price Freq.

560,211 5,407,450 516,125 4,636,997 9,750 9,150

426,698 3,999,309 9,350 8,650 9,050 32,515

367,817 3,476,829 9,950 9,300 9,750 22,276

662,037 5,266,928 8,250 7,250 8,150 26,128 418,912 3,261,173 9,300 7,950 9,100 27,541 473,400 4,128,298 8,700 7,050 8,500 25,908 657,218 5,090,323 321,219 2,442,955

7,000 23,842 362,222 2,513,536 32,676 595,530 4,422,141 510,065 3,802,903

312,305 2,234,952 7,150 6,800 6,850 26,490 422,690 2,940,995 7,400 6,900 7,350 21,068 388,155 2,783,117

376,497

20 18 23 21 8,600 9,200

7,850 8,050 6,950 7,750

9,800 8,850 9,100

8,450 540,356 4,302,992

32,395 410,474 3,028,509 35,324 686,175 5,233,080

3,549,809 22 22 26,651 475,632 3,744,786 7,600

4,780,703 3,260,891 21,760

5,567,192 698,151

21 17 21 21,676 430,504 3,918,038 32,013

32,139

31,995 446,590

22

20 443,145 4,065,168

21 19 374,201

21 19

Nov-10 Oct-10 Sep-10 9,450

8,050 7,100 7,550 43,651

Sep-13 Jul-11

32,016 33,231 20,061 9,700 9,200 20,466

17,375

9,450 25,722 8,350

8,100 7,450 7,700 9,450 8,200 8,300

11,250

343,755 3,245,848 48,566 687,405 5,704,868

May-11

348 318

2,047

2,275 9,950

1,950 15,741 5,788 5,635 6,841

9,000 8,000 8,650 26,178 500,322 4,280,165

18,451 582,326 4,376,284 8,300 7,650 7,950

640,069 4,825,430

7,350 29,350 2,756,735 7,800 7,400 7,700

13.89 9.18 9.92 14.70 15.55 14.36 11.09 17.53 18.40 18.52 7,950 7,050 9,050 2,150 2,275 12,900 2,275 6,950 6,600 6,650

1,590 1,410 1,810 2,150 706 74 245

TLKM

21

19

Sep-11 20

Aug-11 7,900 7,000 7,250 7,900 6,900 7,600 Mar-11

Feb-11 Jan-11

7,850 6,950

7,750 6,800 20

21 7,850 7,350 7,450

7,550 6,600 7,350 45,513 671,840 Apr-11

Jun-11

7,700

21 Dec-11 7,500 6,900 7,050 21,893

21

Nov-11 22

Oct-11 7,750 7,000 7,400 7,650 7,150 7,350

560,071 4,100,951 265,993 1,978,916

21

Apr-12 20

Mar-12

21

Feb-12 21

Jan-12

7,100 6,650 7,050 23,979

22

Aug-12 19

Jul-12

9,850 8,750 9,300 28,777

21

Jun-12 21

May-12 8,500 7,000 7,800 29,209

479,535 3,300,302 7,150 6,700

20

Dec-12 18

Nov-12 9,900 8,950 9,000 25,831

20

Oct-12 22

Sep-12

20

Mar-13 19

Feb-13

Jan-13 9,800 8,800 9,700 36,521 503,515 4,706,492 21 10,950 9,550 10,750 33,202 490,700 4,847,559

22

May-13 22

Apr-13 12,500 10,400 11,700 47,977

17 1,036,661 11,830,601 12,200 1,980 2,200 55,347 800,356 5,440,892 628,400 7,176,984 12,900 11,050 11,050 53,417 600,206

840,094 8,855,033

69,132 19

Jul-13 23

Jun-13

12,200 10,500 11,900 62,831

2010 2011 2012 2013 Jan-14

56,889 41,534 48,078 77,223 4,478 423

20 Jan-14

19 Dec-13

2,375 2,100

2,450 1,950 2,100 88,615 3,130,995 6,767,447 5,106,312

2,046,978 4,477,865 Oct-13

2,175 71,880 2,327,085

8,050

2,060

247 246 244 20

9,800

2,200 1,980 2,150

3.61 2.33 2.72 2.98 3.15

21 20 Nov-13

2,275 73,661 Jun-10

7,500 May-10

Jul-10 Aug-10

8,450 Apr-10

Dec-10

Aug-13

2,275 2,060

21

Day

9,350 High Low Close

8,800 7,950 8,050

Jan-10 20

Mar-10

48,650 Feb-10

Month

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. [S]

60 120 180 240 300 360 420 480

325 650 975 1,300 1,625 1,950 2,275 2,600

Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14

Closing Price*and Trading Volume Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. [S] Closing

Price*

Volume (Mill. Sh)

32.1% 19.1% 71.6%

-40% -20%

-20% 40% 60% 80% 100% 120%

Jan 10 Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14 Infrastructure, Utilities and Transportation Index

Closing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and January 2010 - January 2014


(3)

Financial Data and Ratios

Book End : December

Public Accountant : Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young Global Limited) BALANCE SHEET

(Million Rp except Par Value)

Cash & Cash Equivalents Receivables

Inventories Current Assets Fixed Assets Other Assets Total Assets Growth (%) Current Liabilities Long Term Liabilities Total Liabilities Growth (%) Authorized Capital Paid up Capital Paid up Capital (Shares) Par Value

Retained Earnings Total Equity Growth (%)

INCOME STATEMENTS Total Revenues Growth (%) Cost of Revenues Gross Profit Expenses (Income) Operating Profit Growth (%)

Other Income (Expenses) Income before Tax Tax

Profit for the period Growth (%) Period Attributable Comprehensive Income Comprehensive Attributable RATIOS

Current Ratio (%) Dividend (Rp) EPS (Rp) BV (Rp) DAR (X) DER(X) ROA (%) ROE (%) GPM (%) OPM (%) NPM (%) Payout Ratio (%) Yield (%)

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13

435,244 515,536 758,000 579,000 509,000

3.30% 8.07% 14.89% 26,717,414 20,472,898 22,189,000

2,234,288 81,027,820 12,000

16,186,024 18,730,627 21,258,000 27,973,000 -103,054,000

33,075,000 76,419,897 75,832,408

TLKM

7,085,460

3,917,709 4,433,849 5,250,000 5,409,000 6,421,000 9,119,849 9,634,000 13,118,000 14,696,000 Dec-09

-97,559,606 99,758,447

47,636,512 42,073,000

111,369,000 127,951,000

44,391,000 50,527,000 24,107,000 28,437,000 2.25%

20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 5,040,000 5,040,000 5,040,000 5,040,000 5,040,000 -2.93% 5.51% 13.82% -9.01%

74,897,000 77,047,000

20,919,098 22,870,786 19,884,000 20,284,000 22,090,000 43,343,684

36,467,205 15,336,746 47,054,000 52,777,000 58,628,000 38,989,747 44,418,742 60,981,000 66,978,000 77,424,000 20,160 20,160 20,160 20,160 100,800

250 250 250 250 50

64,596,635 68,629,181 71,918,000 77,143,000 82,967,000 6.24% 4.79% 7.27% 7.55% 13.92% 37.29% 9.83% 15.60%

Dec-09 Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13

4.06

543.90 3,024.85 0.41 0.69 15.01 25.37

5,387,000 6,859,000 -253,853 -1,074,769 -1,091,000 -1,470,000 -697,000 22,349,288 21,416,351 20,857,000 24,228,000 27,149,000

Dec-13 95.80

371.05

30.52 30.52 21.51 68.22 3.05

288.06

-436.10

768.10

26.21 33.56 116.31

15.86 27.41

33.31

33.56 24.46 Dec-12

18,388,000 18.69%

116.04

17.09% 8.36%

-5,866,000

86,761,000

51,445,000 -25,698,000 27,846,000

23.80 25,698,000

4.82 5.26

572.27 2,203.31 91.49 322.59

24.73

0.43 0.98 15.91 35.73 40.98

34.99 34.99

36.35 60.58

33.31 32.77

32.77 23.12 56.37 792.47

1,934.02 0.49 1.22 16.38

Dec-09 Dec-10 Dec-11

68.42

10.50%

20,402,000

0.40 0.66 16.49 -0.50% -2.41%

6,373,076 5,546,039

-3,322.32

15,904,000 15,481,000 -0.66% -2.52%

637.40

0.39 0.65 -140.92 15,976,212

15,976,212 15,870,312 15,470,000 18,362,000 20,290,000

11,537,000 10,965,000 12,850,000 14,205,000 - 11,571,000 10,976,000 12,876,000 14,317,000

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. [S]

11,332,140

41,993,494 46,138,061 49,970,000 22,603,141 22,491,120 21,948,000

41,993,494 46,138,061 49,970,000 51,445,000 55,121,000 22,603,141 22,491,120 21,948,000 27,846,000

-27,500 55,000 82,500 110,000 137,500

2009 2010 2011 2012 2013

Assets Liabilities

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES(Bill. Rp)

38,990 44,419

60,981 66,978

77,424

2009 2010 2011 2012 2013

-1,548 14,246 30,041 45,835 61,630 77,424

TOTAL EQUITY(Bill. Rp)

64,597 68,629

71,918 77,143 82,967

2009 2010 2011 2012 2013

-1,659 15,266 32,191 49,116 66,042 82,967

TOTAL REVENUES(Bill. Rp)

15,976 15,870 15,470 18,362

20,290

2009 2010 2011 2012 2013

-406 3,733 7,873 12,012 16,151 20,290


(4)

TRADING ACTIVITIES

SHARES TRADED

Volume (Million Sh.) Value (Billion Rp) Frequency (Thou. X) Days

Price (Rupiah) High Low Close Close* PER (X) PER Industry (X) PBV (X)

* Adjusted price after corporate action

Unilever Indonesia Tbk. [S]

Da

y

11,300 High Low Close

13,200 11,300 12,150

20

6,233

21 Jul-10

Aug-10 17,350 Apr-10

Dec-10

Aug-13

28,775 25,800

20 Nov-13

28,550 44,445 27,300 25,100 26,000

18,800 20,850 26,000 28,550

31.12 38.97 40.09 36.00 39.53 37.17 34.45 32.87 36.37 39.94 16.41 16.22 19.75 19.15 23.95

1,502,119

49,313 1,352,166 Oct-13

26,600 27,121 53,564

20 Jan-14

19 Dec-13

37,350 29,600 30,000 26,976 54,142 21 127

19,000

25,800 247 246 244 20 19,200

62,429

18,800 20,850 26,000 285 44 245

28,550 28,500

20,900 608 552 557 515

16,500

50,371 Sep-13 33,300 30,100 30,150

Jul-13 23

Jun-13

34,600 26,000 31,800 24,938

22

May-13 22

Apr-13 26,250 22,150 26,250 15,906

7,928 8,847 12,558 16,506 1,352

1,587,564 28,077

17 45,612 1,435,491 32,350 26,600 31,200 25,112 39,989 1,191,169 50,732 1,178,848 34,500 24,800 30,500 21,913 57,502

20

30,750 34,773 1,795,607 19

Mar-13 19

Feb-13

Jan-13 23,150 20,900 22,050 23,609 61,636 1,347,431 21 23,300 21,650 22,850 17,807 44,383 1,001,564

20

Dec-12 18

Nov-12 26,950 25,600 26,350 13,272

20

Oct-12 22

Sep-12

22

Aug-12 19

Jul-12

27,350 23,800 27,100 13,551 26,050 15,755

24,914 635,793 21

Jun-12 21

May-12 22,450 19,700 20,550 16,221

21

Apr-12 20

Mar-12

21

Feb-12 21

Jan-12

20,050 17,500 19,250 17,028 31,412 606,182 20,200 18,600

24,450 18,200 19,600 16,752 38,440 761,415

45,658 965,430 21 Dec-11 19,000 17,100 18,800 13,898

21

Nov-11 22

Oct-11 16,500 15,250 15,650 18,400 15,450 18,200

56,126 897,769 43,802 722,503

21 19

Sep-11 20

Aug-11 17,400 15,000 16,900 17,750 14,000 16,500 Mar-11

Feb-11 Jan-11

15,650 14,900

15,350 14,600 20 21 Nov-10

Oct-10

Sep-10 17,250

UNVR

16,200 14,100 16,200 16,950 15,250 15,300 15,300 Apr-11

Jun-11

15,300

2010 2011 2012 2013 Jan-14

17,150 15,950

17,000 15,000

15,300 14,650

15,050 16,428

Jul-11

17,471 17,533 12,590 10,563

26,050 20,640

37,350 28,775 10,550 13,800 17,500

16,500

30,857 347,247 7,296 41,522 500,726

May-11

175 225

49

16,100 12,188 41,934 696,369

11,599 27,234 412,351 16,500

48,440 732,617

14,900 9,679 419,148 14,700

59,981 16,650 13,800

11,750 10,950 5,909

14,000

18,900 15,000 17,000 11,700 10,550 11,500 Jan-10

Mar-10 Feb-10 Month

192,747 4,558

397,505 31,299

Jun-10

12,000 May-10

22

46,924 819,428 21 19 17,150

21 19 16,550 13,600 15,600

19,200 16,850 17,450

16,950 48,902 818,405 10,001 45,746 686,004 12,810 45,361 755,493 16,300

20 18 23 21 15,950 16,850

13,850

17,329 57,709 878,710 729,446

22 22

967,698 15,223 45,919 20

70,085 1,158,321 21 17 21 11,202 49,461 826,348 10,736

14,001

20,000 14,713 27,939 543,448 20,492 63,871 1,043,194 46,683 763,768 40,609 732,748 28,109

28,500 25,100

46,071 1,207,920 26,400 20,100 20,850 50,609

43,814 1,177,790 26,300 25,250

17,500 15,000 15,000 17,104

25,500 20,000 22,900 15,235 37,485 842,684 25,250 22,350 24,250 16,534 35,057 828,065

143,941 3,196,599 15,900 14,700 15,600 12,108 41,466 628,166

20,750 18,750 19,850 14,599 31,656 615,568 43,392 648,620 (Thou. Sh.)

Volume

(Million Rp) Value (X)

Closing Price Freq.

1,698,290 30,800 25,700

23,100 21,700 22,800 16,433 50,808 1,147,414 1,657,707 31,550 25,550

22,404 36,810 963,138 45,467 1,176,959

5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0

4,500 9,000 13,500 18,000 22,500 27,000 31,500 36,000

Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 Jan-14

Closing Price*and Trading Volume Unilever Indonesia Tbk. [S] Closing

Price*

Volume (Mill. Sh)

179.5%

158.4%

71.6%

-35%

-35% 70% 105% 140% 175% 210% 245%

Jan 10 Jan 11 Jan 12 Jan 13 Jan 14

Consumer Goods Industry Index Closing Price*, Jakarta Composite Index (IHSG) and

January 2010 - January 2014 January 2010 - January 2014


(5)

Financial Data and Ratios

Book End : December

Public Accountant : Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Member of PricewaterhouseCoopers Global Network)

BALANCE SHEET

(Million Rp except Par Value) Cash & Cash Equivalents Receivables

Inventories Current Assets Fixed Assets Other Assets Total Assets

Growth (%)

Current Liabilities Long Term Liabilities Total Liabilities

Growth (%)

Authorized Capital Paid up Capital Paid up Capital (Shares) Par Value

Retained Earnings Total Equity

Growth (%)

INCOME STATEMENTS

Total Revenues

Growth (%)

Cost of Revenues Gross Profit Expenses (Income) Operating Profit

Growth (%)

Other Income (Expenses) Income before Tax Tax

Profit for the period

Growth (%)

Period Attributable Comprehensive Income Comprehensive Attributable

RATIOS

Current Ratio (%) Dividend (Rp) EPS (Rp) BV (Rp) DAR (X) DER(X) ROA (%) ROE (%) GPM (%) OPM (%) NPM (%) Payout Ratio (%) Yield (%)

4,542,625 5,574,799 9,200,878 9,485,274 11,462,805 9,045,994 10,204,965 12,006,413

3,043,354 3,384,648 4,164,304 4,839,145 5,352,625

3,386,970 4,163,369 4,839,277 5,352,625

Unilever Indonesia Tbk. [S]

13,414,122 14,978,947 15,778,488

7.78% 22.72% 9.25% -9.01% Dec-09 Dec-10 Dec-11

18,246,872 19,690,239 23,469,218

7.91%

Dec-09 Dec-10 Dec-11

99.96

10.61%

5,352,625

0.67 2.02 40.38

47.04 520.10

3,384,648 4,164,304

11.21% 23.04%

634.24

1.21 2.14 3,044,107

4,831,103 5,662,340 6,431,614 4,214,891

3,043,354

- 3,386,970

8,614,043 6,498,107 7,164,445

17.72 13,889,126

3.04 2.90

443.90 530.20 85.13 444.00

0.53 1.15 38.90 83.67

23.80 51.83

23.07 17.19 100.02

4,163,369 4,839,277 5,352,625

121.94 50.87

23.29 17.40 1,205,236 1,153,995

4,839,145

16.21%

66.83

16.56% 10.25%

-1,627,620

6,874,177

7,391,019

7.81% 7.21%

Dec-12 Dec-13

27,303,248 30,757,435

557.62

125.81 51.30 69.64

71.51

16.68 82.19 49.58 23.10 100.03 104.17 398.87 485.30 0.50 1.02 40.66

Dec-12

330.00 701.52 3,968,365 4,254,670

33,699 -3,982 - -31,342 -5,637

4,248,590 4,538,643 5,574,799 6,466,765 7,158,808

2.69

545.66 482.43 0.65 1.85 39.73 113.13

1,410,495 1,806,183

Dec-13

68.67 546.00

51.16 23.75 17.74 100.06 3.61

399.00

1.27 634.00

249,469 326,781 480,718 674,076 4,652,409

76,300 76,300 76,300 76,300 76,300

19.19% 16.34% 12.65%

7,630 7,630 7,630 7,630 7,630 10 10 10 10 10 3,530,519 3,873,119 3,504,268 4,933,326 4,082,370 3,702,819 4,045,419 3,680,937

UNVR

858,322

1,345,255 1,752,633 2,188,280 2,261,941 3,279,694 317,759 336,143 229,690 261,202

Dec-09

3,598,793 3,748,130 4,446,219 5,035,962 70,456 5,314,311 6,283,479

20.47% 14.34% -37.54%

3,454,869 4,402,940 6,474,594 55,058 50,377 75,705 10,482,312 7,484,990 8,701,262

76,300 76,300 76,300 76,300 76,300 3,776,415 6,801,375

11,984,979 7,485,249

8,016,614 9,093,518 7,535,896 8,419,442

16.25%

46.19% 17.87% 13.43% 23.20%

321,546

5,862,939 68,371 4,148,778

69,271

Dec-10 Dec-11 Dec-12 Dec-13

1,340,036 1,574,060 1,812,821 2,061,899 2,084,331

-2,500 5,000 7,500 10,000 12,500

2009 2010 2011 2012 2013

Assets Liabilities

TOTAL ASSETS AND LIABILITIES(Bill. Rp)

3,703 4,045

3,681 3,968 4,255

2009 2010 2011 2012 2013

-85 783 1,651 2,519 3,387 4,255

TOTAL EQUITY(Bill. Rp)

18,247 19,690 23,469

27,303 30,757

2009 2010 2011 2012 2013

-615 5,659 11,934 18,208 24,483 30,757

TOTAL REVENUES(Bill. Rp)

3,043 3,385 4,164

4,839 5,353

2009 2010 2011 2012 2013

-107 985 2,077 3,169 4,261 5,353


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Siti Marifah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Lahir : Tangerang

Tanggal Lahir : 20 Februari 1990

Agama

: Islam

Kebangsaan : Indonesia

Anak Ke

: 5 dari 6 bersaudara

Orang Tua

:

Ayah

: Alm. H. Kacat

Ibu

: Emi Suhaemi

Alamat

: Jl. Kp. Rawa Barat RT.01/16 No. 17 Pondok Pucung Kec. Pondok Aren Tangerang

Selatan 15229 Banten

Telepon

: 08889654236

Email

: marifahs22@gmail.com

Pendidikan Formal

:

1.

MI. Unwanunnajah

2.

Mts. Unwanunnajah

3.

SMA Al-Mubarak Pondok Aren