Pengidentifikasian Peluang Bisnis STUDI EKSPLORASI PELUANG BISNIS PADA MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA TATA BUSANA ANGKATAN TAHUN 2006 DAN 2007

2.2.5 Strategi Perkuliahan Mata Kuliah Pelengkap Busana Perkuliahan dirancang menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, mengkaji buku dan gambar, praktek dan tugas. Mahasiswa diwajibkan selalu mengikuti perkembangan model-model pelengkap busana yang sedang berkembang, melalui masyarakat dan di masyarakat langsung http:www.google.commata kuliah pelengkap busanauchiyah achmad2009.

2.3 Pengidentifikasian Peluang Bisnis

Peluang bisnis dapat di identifikasikan sebagai berikut : 2.3.1 Fase Untuk Menemukan Gagasan Ada empat hal didalam kita menemukan gagasan-gagasan peluang bisnis baru, yaitu: 2.3.1.1 Diri Sendiri Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja dalam hal ini membutuhkan kepekaan. Pebisnis dituntut memiliki kepekaan dalam lingkungan pasar, yaitu dapat membidik apa kebutuhan para konsumen. 2.3.1.2 Pelanggan Sumber kedua untuk memperoleh gagasan ide baru adalah melalui pelanggan dan pesaing. Sumber gagasan dari pesaing ini lebih sulit karena mereka tidak begitu saja secara jujur mengatakan segala hal yang ingin kita ketahui. Melaui pelanggan, kita dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli melalui keluhan atau kepuasan yang mereka sampaikan. Dalam hal ini yang dimaksud adalah dalam memperoleh gagasan dapat bersumber dari para pesaing dan pelanggan kita. Dari pelanggan kita dapat mengetahui seberapa besar kualitas produk kita dari saran, keluhan serta kepuasan pelanggan yang telah membeli produk kita. Berbeda halnya dengan mendapatkan gagasan dari para pelanggan, untuk mendapatkan suatu gagasan yang bersumber dari pesaing sangatlah sulit karena pesaing tidak begitu saja secara jujur untuk mengatakan segala hal yang ingin kita ketahui tentang kualitas produk kita. 2.3.1.3 Pasar Sumber gagasan bisnis baru adalah pasar. Keberhasilan suatu produk di suatu pasar kerapkali dapat melahirkan gagasan tentang sukses-sukses potensial di pasar lainnya. Pasar dapat menjadikan suatu gagasan dalam berbisnis. Pebisnis entrepreneur tidak hanya dituntut memahami kebutuhan-kebutuhan konsumen, tetapi juga mempertahankan bisnis yang sehat dalam pasar dan lingkungan yang terus berubah. Dalam membangun sebuah bisnis, pebisnis harus mengetahui pasar apa yang akan menjadi pelanggan bisnisnya, karena dengan mengenal pasar berarti pebisnis mengenali barang apa yang akan dijual dalam bisnisnya. 2.3.1.4 Produk yang Gagal Sumber keempat lahirnya gagasan bisnis adalah produk-produk yang gagal. Suatu evaluasi yang mendalam atas produk yang gagal kerapkali mengisyaratkan masih adanya permintaan yang cukup besar atas produk itu, dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya. Selain ”keempat sumber” gagasan bisnis baru, ada entrepreneur yang berpandangan bahwa setiap masalah yang muncul atau yang dihadapi manusia bisa merupakan sumber gagasan bisnis. Produk yang gagal masih bisa digunakan sebagai sumber gagasan dalam berbisnis. Yaitu dengan melakukan suatu evaluasi yang mendalam atas produk tersebut dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya. 2.3.2 Fase Mengidentifikasi Peluang Bisnis Empat hal untuk mengidentifikasi peluang bisnis yaitu: 2.3.2.1 Analisis Persoalan Langkah penting pertama adalah analisis persoalan mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk akan berhasil dan memberi keuntungan. Sebelum pebisnis entrepreneur yakin atas setiap gagasan produknya akan berhasil dan memberi keuntungan, pebisnis harus terlebih dahulu menganalisis persoalan yang mungkin akan muncul dalam kegiatan menjalankan bisnisya. 2.3.2.2 Analisis Situasi Langkah kedua yang tidak kalah pentingnya adalah analisis situasi. Analisis situasi ini tujuannya adalah untuk menghasilkan sekumpulan pengetahuan yang perlu untuk menilai gagasan dan menentukan secara tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan tadi agar sukses, berdasarkan kenyataan-kenyataan dilapangan. Selain menganalisis persoalan, pebisnis juga harus melakukan langkah kedua yaitu menganalisis situasi. Dengan melakukan analisis situasi secara tepat yaitu melakukan analisis dari situasi yang akan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan bisnis, maka pebisnis entrepreneur dapat mengembangkan gagasan-gagasan serta ide-idenya berdasarkan kenyataan dilapangan. 2.3.2.3 Merumuskan Wilayah yang Tidak Diketahui Kalau bisnis pengetahuan ini sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga, yakni mengidentifikasi, merumuskan, dan memeriksa hal- hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau memporakporandakan gagasan tadi. Apabila wilayah-wilayah yang tidak diketahui sudah dirumuskan dan diperiksa maka pebisnis harus melakukan identifikasi, merumuskan, dan memeriksa hal-hal yang belum teridentifikasi dan belum diketahui yang akan melemahkan gagasan bisnis yang akan dibuatnya. 2.3.2.4 Mensurvei Pelanggan Sasaran Kalau wilayah-wilayah ini sudah dirumuskan dan diperiksa, teruslah maju kelangkah keempat, yakni riset kualitatif mengenai pelanggan sasaran. Disini sasarannya adalah menemukan jawaban atas hal-hal penting yang tidak diketahui dan memeriksa kembali pengendalian-pengendalian terpenting Pandji Anoraga, 2007:15. Survei pelanggan dan uji pasar merupakan cara yang mudah untuk memeriksa bisa atau tidaknya suatu usulan bisnis dijalankan. Pebisnis entrepreneur dapat bertanya langsung kepada pelanggan tentang daya tarik suatu produk atau jasa yang tidak ada di pasar. Langkah ini memang dibutuhkan kecerdikan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang berakhir terbuka cermati jawaban-jawaban para pelanggan atas produk. Riset ini ditentukan dari kompleksitas dari suatu keputusan pelanggan yang perlu untuk diklarifikasi apakah terdapat peluang atau tidak. Kekuatan pikiran menjadi daya dorong untuk menggerakkan kreatifitas bisnis untuk memahami proses integrasi kedalam usaha merespon identifikasi yang telah menjadi komitmen. Hal tersebut dapat berupa melihat situasi menjadi masalah itu secara jelas dan hubungannya yang menunjukkan gambaran sesuatu yang mungkin salah, menafsirkan hubungan tersebut secara efektif dan memikirkan penilaian secara realistik dalam kaitan berpikir proses integrasi, menggerakkan perhatian dan energi dalam melibatkan orang-orang yang diajak bekerjasama, membuat keputusan dari hasil identifikasi bisnis atas peluang-peluang yang akan diraih secara lebih terfokuskan http:www.WordPress.com weblogidentifikasi bisnis2007. Pengidentifikasian peluang bisnis tergantung pada langkah awal pebisnis dalam usaha yang akan ditekuni dan akan dijadikan peluang dalam berbisnis. Proses integrasi dalam merumuskan kembali komitmen menjadi entrepreneur kedalam rencana bisnis dengan mengintegrasi dari hasil pemikiran identifikasi bisnis. Dengan kekuatan pikiran tersebut entrepreneur harus memiliki kemampuan dalam menuangkan kedalam rencana bisnis.

2.4 Indikator Peluang Bisnis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA MAHASISWA TATA BUSANA UNNES

2 25 188

HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI TEKNOLOGI BUSANA DENGAN PROSES MENJAHIT PADA MATA KULIAH MANAJEMEN BUSANA PRIA PROGRAM STUDI PKK, S1 KONSENTRASI TATA BUSANA DIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

0 13 154

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

3 19 228

ANALISIS KUALITAS PORTFOLIO TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA PKK FPTK UPI ANGKATAN 2007.

2 4 28

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN TEKSTIL PADA PEMILIHAN KAIN UNTUK PRAKTEK PEMBUATAN BUSANA PESTA : Penelitian Dilakukan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan Tahun 2005 - 2006 Yang Telah Mengikuti mata Kulia

0 0 60

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN TEKSTIL PADA PEMILIHAN KAIN UNTUK PRAKTEK PEMBUATAN BUSANA PESTA : Penelitian Dilakukan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan Tahun 2005 - 2006 Yang Telah Mengikuti mata Kulia

3 3 30

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR TENTANG MINAT BELAJAR MATA KULIAH TEORI PADA SEMESTER 5 PRODI PKK KONSENTRASI TATA BUSANA S1 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2006.

0 1 3

Hubungan antara Kemampuan Membaca Gambar model dengan Hasil Belajar mata kuliah Manajemen Busana Wanita I pada Mahasiswa Program studi PKK Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2005/2006.

0 0 1

pembuatan pelengkap busana nila citra hayyuningartri

0 1 13

MAHASISWA TATA BUSANA DALAM MENGlKUTl KULIAH BUSANA PRlA PADA JURUSAN PKK FPTK IKlP PADANG

0 3 82