1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia harus belajar dari pengalaman, bahwa terpuruknya perekonomian Indonesia sejak bulan Juni 1997, bukan semata-mata karena imbas
krisis ekonomi regional yang dimulai dari Negara Thailand. Imbas krisis ekonomi tersebut hanya merupakan pemicu rontoknya perekonomian Indonesia. Krisis
perekonomian Indonesia lebih disebabkan oleh perilaku buruk dari pelaku-pelaku organisasi di berbagai sektor baik pemerintah, swasta, BUMN, akuntan, kuartet
hakim, jaksa, maupun para legislatif dan elite politik, menurut Suyadi Prawirosentono 2007 :1.
Sejak bulan Januari 2010 Indonesia memasuki perdagangan bebas. Dalam perdagangan bebas dunia, seluruh tenaga professional boleh datang dan pergi ke
Negara mana saja, seolah-olah borderless tanpa batas. Sehubungan dengan itu perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan mandiri, dengan
kata lain sumber daya manusia yang ada harus selalu ditingkatkan kualitasnya. Di era globalisasi dan perdagangan bebas masyarakat dituntut harus
memiliki kreativitas dan inovasi agar usaha yang dijalankannya tidak hanya menjadi pengikut follower, melainkan dapat dijadikan contoh oleh para
pesaingnya serta dijadikan produk unggulan dari usahanya. Sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri yang akan mampu bersaing dalam persaingan
perdagangan bebas dunia sebagai peluang untuk mencapai keuntungan, aktualisasi diri, serta tujuan usaha yang dikehendaki.
Sesuai kondisi Indonesia sekarang ini yang telah memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan dalam sebuah usaha semakin ketat untuk
mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Kondisi demikian menuntut seseorang untuk selalu produktif dan profesional dibidangnya. Sumber daya manusia yang
berkualitas, profesional dan mandiri pasti mampu bersaing dan bertahan dalam persaingan tersebut, sehingga peluang untuk mencapai keuntungan yang besar
dapat tercapai dalam sebuah usaha atau bisnis yang dijalankan. Tenaga yang profesional dibidangnya serta mandiri ini didapatkan dari lulusan perguruan tinggi
di Indonesia termasuk Universitas Negeri Semarang UNNES. Fakultas Teknik dengan Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1
Konsentrasi Pendidikan Tata Busana diberikan mata kuliah Pelengkap Busana. Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan salah satu mata kuliah yang harus
ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi pada semester 6
sebanyak 2 sks. Mata kuliah Pelengkap Busana meliputi 20 teori dan 80 praktek, yang diwujudkan dalam praktek ini adalah melatih mahasiswa untuk
membuat suatu produk pelengkap busana yang dinilai baik dan berkualitas sebagai sarana menciptakan suatu peluang bisnis sesuai bidang yang ditekuni,
misalnya beberapa mahasiswa pada Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 telah ada yang telah merintis
bisnis dibidang pelengkap busana yaitu dengan membuat produk pelengkap
busana seperti kalung, gelang, bros, gantungan kunci, jepit rambut, bando, tempat pensil, softcase laptop, tas. Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini
dapat menghantarkan mahasiswa untuk menjadikan mata kuliah ini sebagai sarana untuk menciptakan suatu peluang bisnis yang menjanjikan, disamping
kemampuan dalam menciptakan suatu karya busana, karena pelengkap busana memiliki pangsa pasar yang tidak akan mati, melihat suatu busana yang dikenakan
tidak lepas dari pelengkap busana yang dapat menjadikan suatu busana tersebut terkesan lebih indah dan menarik apabila dikenakan.
Peluang bisnis yang diciptakan dari mata kuliah Pelengkap Busana dapat membantu mahasiswa untuk menciptakan suatu lapangan kerja baik untuk dirinya
sendiri, maupun untuk orang lain yang ingin bergabung dalam usaha tersebut. Pengembangan mata kuliah pelengkap busana sebagai lahan dan peluang bisnis
juga berfungsi untuk eksplorasi ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan. Mahasiswa dapat bereksplorasi terhadap ilmu yang telah didapatkannya dalam
mata kuliah pelengkap busana untuk menciptakan suatu produk yang layak jual dalam sektor pasar pelengkap busana, seperti pembuatan kalung, gelang, bros, ikat
pinggang, gantungan kunci, jepit rambut, bando rambut, tempat pensil, softcase laptop, tas. Laba yang didapatkan dari penjualan produk pelengkap busana selain
dapat digunakan untuk pengembangan usaha juga dapat digunakan untuk membiyai keberlangsungan aktivitas perkuliahan.
Keinginan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ini menjadi fitrah manusia. Begitu pula mahasiswa, yang mayoritas biaya hidupnya masih
bergantung pada orang tua. Keberlangsungan aktivitas perkuliahan tidak
selamanya bertumpu pada orang tua. Mahasiswa juga seharusnya dapat mencukupi biaya hidup selama proses berlangsungnya aktivitas perkuliahan yaitu
dengan membuat suatu usaha atau bisnis dengan bermodal keahlian yang telah didapatkan selama mereka mendapatkan ilmu dalam perkuliahan.
Mata kuliah Pelengkap Busana dapat dijadikan alternatif sebagai peluang bisnis untuk membuka usaha yang dapat dilakukan mahasiswa selain menjalankan
proses perkuliahan, misalnya membuat kalung, gelang, cincin, bros, jepit rambut, ikat pinggang, gantungan kunci, bando rambut, tempat pensil, softcase laptop, tas.
Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini diharapkan dapat menjadikan peluang bisnis mahasiswa untuk menciptakan suatu produk pelengkap busana
yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar. Berdasarkan dari latar belakang diatas, serta untuk mengetahui bagaimana
peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana angkatan
tahun 2006 dan 2007 serta untuk mengetahui seberapa besar peluang bisnis pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi
Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2006 dan 2007 dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah
pelengkap busana maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Studi Eksplorasi Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana” yang
akan dilakukan penelitian pada mahasiswa jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 dan mahasiswa
angkatan 2007, yang telah menempuh mata kuliah Pelengkap Busana.
1.2 Perumusan Masalah