karena dalam pembelajaran ini siswa diajak menemukan dan membangun pengetahuan mereka sendiri melalui tayangan video, kemudian siswa harus
mengonstruksi sendiri pengalaman belajarnya dengan menemukan jawaban terhadap masalah yang didiskusikan melalui pembentukan kelompok dengan
model NHT. Teori belajar kognitifisme juga mendasari penelitian ini karena dalam pembelajaran ini siswa berpartisipasi secara aktif bekerja sama dalam
kelompoknya untuk memperoleh pengalaman dan menemukan konsep pengetahuan sendiri melalui tayangan video pembelajaran. Teori belajar dapat
menjadi panduan guru untuk mengelola kelas sehingga pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan karakteristik siswa SD.
2.1.1.2 Hakikat Pembelajaran
2.1.1.2.1 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh guru pendidik agar
terjadi proses belajar pada diri siswa Sutikno, 2013: 32. Pembelajaran adalah usaha guru untuk membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan, kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari serta memberikan kebebasan kepada
siswa untuk memahami materi sesuai dengan minat dan kemampuannya Hamdani, 2011: 23.
Yamin 2013: 15 berpendapat bahwa pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik atau orang dewasa lainnya untuk membuat pebelajar
dapat belajar dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Sedangkan menurut
Rahman dkk 2014: 41, pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswanya yang belajar.
Hamruni 2012: 45 mengungkapkan istilah pembelajaran menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat perlakuan guru.
Sedangkan Rusman 2014: 134 berpendapat bahwa pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagi media pembelajaran.
Berdasarkan pendapat berbagai ahli, yang dimaksud dengan pembelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru secara berulang-ulang dalam interaksi
langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan perubahan perilaku. 2.1.1.2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran
Komponen pembelajaran merupakan suatu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dengan yang lainnya. Pembelajaran akan berlangsung optimal apabila
didukung dengan adanya komponen-komponen pembelajaran. Menurut Rifa’i 2011: 194-196 komponen-komponen pembelajaran terdiri dari:
a. Tujuan
Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa pengetahuan dan
keterampilan atau sikap. b.
Subyek belajar Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena
berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena peserta didik
adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan pada diri
subyek belajar. c.
Materi pelajaran Materi pelajaran yang komprehensif, terorganisasi secara sistematis dan
dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga terhadap intensitas proses pembelajaran.
d. Strategi pembelajaran
Dalam penerapan strategi pembelajaran pendidik perlu memilih model-model pembelajaran yang tepat, metode mengajar yang sesuai, dan teknik-teknik
mengajar yang menunjang pelaksanaan metode mengajar. e.
Media pembelajaran Media pembelajaran adalah alat wahana yang digunakan pendidik dalam
proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. f.
Penunjang Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah
fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya.
Komponen-komponen tersebut berperan penting dan berinteraksi secara aktif untuk mewujudkan kualitas pembelajaran yang tinggi.
2.1.2 Kualitas Pembelajaran