4.1.4.2. Terjadinya Proses Waris;
Dalam hal terjadinya proses waris ini, dimana sang ahli waris dalam memperoleh warisan berupa tanah, namun masih
belum ditindaklanjuti dengan proses balik nama, sehingga antara dokumen legal dengan realita kepemilikan atas tanah tersebut
berbeda. Hal ini tentu membutuhkan penelusuran ulang untuk memsatikan siapa pihak yang berhak terhadap tanah tersebut. Hal
ini juga penulis tanyakan kepada Syaefulloh, Mengatakan : “Dalam hal terjadinya proses pewarisan atas suatu
tanah, dimana si ahli waris tidak langsung membalik nama atas tanah warisan tersebut, membuat panitia pengadaan
tanah mengalami kesulitan. Hal tersebut karena nama pemilik tanah tidak sesuai denga sertifikat, sehingga panitia
harus melakukan penelusuran ulang untuk memastikan orang
yang berhak
menerima gantirugi
tersebut. ”Wawancara dengan Syaefulloh, Kaepala Sub.
Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah di Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes, Tanggal 16 Juni 2015 Pukul 10.00
4.1.4.3. Adanya kepemilikan tanah absenteeguntai;
Maksudnya kepimilkan tanah absenteeguntai disini adalah dimana pemilik tanah tidak beradaatau berdomisili di wilayah
dimana tanah tersebut berada, seperti kasus yang terjadi di lapangan dimana Tenaga Kerja Indonesia TKI yang jumlahnya
cukup banyak yang menginvestasikan uangnya dengan membeli tanah di daerahnya tersebut. Ini dapat mempengaruhi pasaran harga
tanah, karena si pemilik tidak merasa perlu buru-buru menjual tanahnya dengan alasan apapun, termasuk untuk jalan tol.
Penulis juga melakukan wawancara kepada Syaefulloh, Mengatakan :
“Kendala lainya yaitu banyaknya warga yang bekerja di luar negeri yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia
TKI, sehingga tanah yang dimilikinya in absentia dimana tanah dan orang yang memilikinya tidak berada dalam
domisili yang sama, jadi tanahnya di sewakan kepada penggarapditinggal untuk di investasikan saja sementara
orangya berada di luar negeri. Hal ini juga menjadi kendala bagi panitia pengadaan tanah untuk melakukan pembebasan
tanah karena orangnya tidak berada di domisili itudi luar
negeri.” Wawancara dengan Syaefulloh, Kaepala Sub. Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah di Kantor Pertanahan
Kabupaten Brebes, Tanggal 16 Juni 2015 Pukul 10.00.
Kemudian penulis juga melakukan wawancara dengan Kepala Desa Sutamaja, yaitu Wursidik, yang mengatakan :
“Di desa ini tidak begitu banyak yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia Mas, cuman ada beberapa orang
saja. Mereka kerja di luar negeri sementara tanah yang mereka miliki mereka biarkan begitu saja untuk investasi,
tapi ada juga yang disewakan kepada penggarap untuk
digarap tanahnya.” Wawancara dengan Wursidik Kepala Desa Sutamaja, Tanggal 19 Juni 2015 Pukul 10.00.
4.1.4.4. Tidak Sepakat Dengan Harga Yang Ditawarkan