tersebut. Seharusnya panitia pengadaan tanah juga harus memperhatikan harga pasaran tanah di daerah tersebut bukan
hanya berpatokan pada Nilai Jual Objek Pajak NJOP saja. Dalam setiap pengadaan tanah, selalu saja ada kendala yang
dihadapi. Maka perlu adanya upaya-upaya dari panitia pengadaan tanah untuk mengatasi kendal tersebut, diantaranya :
4.1.4.5. Adanya Peran Aktif Panitia Pengadaan Tanah Dalam Melakukan Musyawarah Mufakat.
Dalam melakukan pengadaan tanah, panitia pengadaan tanah melakukan musyawarah mufakat baik dalam menentukan
besarnya ganti rugi maupun bentuk ganti rugi kepada warga yang tanahnya terkena pembangunan Jalan Tol Trans Jawa di Kabupaten
Brebes. Musyawarah
mufakat ini
diperlukan mengingat
bahwasanya kendala yang paling banyak di temui saat melakukan pengadaan tanah yaitu tidak adanya kesepakatan harga antara
panitia pengadaan tanah dengan warga yang memiliki tanah. Musyawarah mufakat ini bertujuan untuk mencapai
kesepakatan dari kedua belah pihak yaitu pihak yang membutuhkan tanah dengan pihak pemilik tanah. Hal ini juga
disampaikan oleh Syaefulloh, menyatakan : “Panitia Pengadaan Tanah sangat aktif melakukan
musyawarah mufakat kepada masyarakat yang tanahnya terkena pembangunan Jalan Tol Trans Jawa, musyawarah
tersebut membahas mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi. Musyawarah mufakat tersebut dilakukan agar panitia
pengadaan tanah dapat sepakat dengan pemilik tanah mengenai besar dan bentuk ganti rugi. Wawancara dengan
Syaefulloh, Kepala Sub. Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah di Kantor Pertanahan Kabupaten Brebes,
Tanggal 16 Juni 2015 Pukul 10.00.
Kemudian penulis juga melaukukan wawancara dengan Salahudin, yang mengatakan :
“Saat proses musyawarah mufakat banyak terdapat hambatan-hambatan yang ditemui, akan tetapi hambatan
yang paling banyak terjadi yaitu masalah kesepakatan harga antara panitia pengadaan tanah dengan warga yang
memiliki tanah tersebut, tidak sesuainya harga yang di tawarkan dengan harga yang diminta, sehingga tidak
ditemukannya titik terang tentang kesepakatan harga. Akan tetapi dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh
panitia pengadaan tanah dengan masyarakat yang terkena pembangunan jalan tol seh
ingga terjadi kesepakatan harga.” Wawancara dengan Salahudin Camat Kersana Kabupaten
Brebes, Tanggal 18 Juni 2015 Pukul 11.00. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan diatas
menunjukan bahwa memang harus perlu adanya peran aktif dari panitia pengadaan tanah dalam melakukan musyawarah mufakat.
Musyawarah mufakat dalam hal ganti rugi terutama, karena faktor sentral dalam pengadaan tanah yaitu mengenai kesepakatan ganti
rugi. Kesepakatan mengenai ganti rugi tersebut tidak mudah dilakukan, mengingat terdapat 2 dua orang dengan kepentingan
yang berbeda yaitu pihak yang membutuhkan tanah dan pihak yang memiliki tanah sehingga disinilah panitia pengadaan tanah dituntut
lebih aktif untuk melakukan musyawarah mufakat.
4.1.4.6. Dilakukan Mediasi Dan Pendekatan Secara Persuasif.