penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang jauh.
2.1.2. GEJALA KLINIS KANKER PARU
Beberapa gejala klinik ada hubungannya dengan jenis histologi kanker paru. Karsinoma epidermoid sering tumbuh sentral, memberikan gejala klinik yang sesuai
dengan pertumbuhan endobronkial. Meliputi batuk, sesak napas akibat obstruksi, atelektasis, wheezing atau post obstuktif pneumonia. Berbeda dengan adenokarsinoma
dan large cell carcinoma, yang sering terletak pada bagian perifer memberikan gejala yang berhubungan dengan pertumbuhan tumor di perifer seperti nyeri pleuritis, effuse
pleura, atau nyeri dari dinding dada.
23-25
Gejala klinik kanker paru beraneka ragam, secara garis besar dapat dibagi atas.
23,24
1. Gejala Intrapulmonal Gejala intrapulmonal disebabkan gejala lokal adanya tumor di paru, yaitu
melalui gangguan pada pergerakan silia serta ulserasi bronkus yang memudahkan terjadinya radang berulang, disamping dapat mengakibatkan obstuksi saluran napas atau
atelektasis. Gejala dapat berupa batuk lama atau berulang lebih dari 2 minggu yang terjadi
pada 70-90 kasus. Batuk darah yang terjadi sebagai akibat ulserasi terjadi pada 6-51 kasus. Nyeri dada terjadi pada 42-67 kasus, sesak nafas yang disebabkan oleh tumor
atau obstruksi yang ditimbulkan tumor ataupun karena atelektasis. Keluhan sesak napas terdapat pada 58 kasus.
2. Gejala Intratorakal Ekstrapulmonal Gejala intratorakal ekstrapulmonal terjadi akibat penyebaran kanker paru
Universitas Sumatera Utara
melalui kelenjar limfe, atau akibat penyebaran langsung kanker paru ke mediastnum. Gejalanya berupa sindroma horner, paralisa diafragma, sesak napas, atelektasis,
disfagia, sindrom vena kava superior, effusi pleura dan lain-lain. 3. Gejala Estratorakal Non Metastatik
Gejala estratorakal non metastatik terbagi atas manifestasi neuromuskuler ditemukan pada 4-15 kasus, manifestasi endokrin metabolik terjadi pada 5-12.1
kasus, manifestasi jaringan ikat dan tulang sering terdapat pada jenis karsinoma epidermoid, manifestasi vaskuler dan hematologik jarang ditemukan dan bila ditemukan
biasanya berupa migratory thrombophlebitis, purpura dan anemia. 4. Gejala Ektratorakal Metastatik
Penyebaran kanker paru ekstratorakal dapat terjadi pada beberapa tempat baik secara hematogen maupun limfogen. Lebih dari 50 penderita kanker paru mengalami
metastasis ekstra torakal, sering pada tempat yang berbeda dan sering ditemui kelainan neurologis fokal, nyeri tulang dan nyeri perut akibat metastasis pada hati atau metastasis
pada kelenjar adrenal.
2.1.3. PEMERIKSAAN KANKER PARU