skuamosa. Pada studi kohort peningkatan nilai CEA memprediksikan angka survival yang rendah pada karsinoma sel besar dan adenokarsinoma namun tidak dalam sel
squamous.
14
Di Indonesia, belum ada data penelitian tentang pemeriksaan serial atau berkala dari CEA dalam pengobatan kanker paru. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk
memantau kadar CEA serial pada pasien kanker paru selama kemoterapi.
1.2. PERMASALAHAN
Berdasarkan hasil uraian dan latar belakang diatas, petanda tumor CEA dapat digunakan sebagai monitoring terapi dan belum adanya data di Indonesia tentang
pemantauan nilai pemeriksaan CEA pada pasien kanker paru selama terapi terutama kemoterapi.
1.3. TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. TUJUAN UMUM
Pemantauan kadar CEA pasien kanker paru yang mendapatkan kemoterapi yang dirawat inap di RA3 RSUP Haji Adam Malik Medan.
1.3.2. TUJUAN KHUSUS -
Mengetahui karakteristik sosiodemografis pasien kanker paru yang mendapat kemoterapi
- Mengetahui deskripsi kadar CEA pada pasien kanker paru sebelum
dilakukan kemoterapi.
Universitas Sumatera Utara
- Mengetahui deskripsi kadar CEA pada pasien kanker paru selama dilakukan
kemoterapi. -
Mengetahui karakteristik sosiodemografi pasien kanker paru dihubungkan dengan nilai CEA pasien sebelum dan sesudah kemoterapi.
- Mengetahui distribusi penderita kanker paru yang mendapatkan kemoterapi
berdasarkan derajat merokokIndeks Brinkmann. -
Mengetahui nilai CEA pasien kanker paru yang mendapatkan kemoterapi dengan indeks brinkmann.
- Mengetahui nilai CEA pasien kanker paru yang mendapatkan kemoterapi
dengan jenis histologi kanker paru. -
Mengetahui nilai CEA pasien kanker paru yang mendapatkan kemoterapi dengan stadium kanker paru.
- Mengetahui respon kemoterapi pada penderita kanker paru yang mendapat
kemoterapi 4 siklus. -
Mengetahui nilai CEA pasien kanker paru yang mendapatkan kemoterapi 2 siklus dengan respon kemoterapi setelah mendapatkan 2 siklus kemoterapi.
1.4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang deskripsi kadar CEA serial pada pasien kanker paru yang dilakukan kemoterapi
yang dirawat di ruang rawat inap RSUP H Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan profil kadar CEA
pasien kanker paru sebelum dilakukan terapi di RSUP H Adam Malik Medan.
1.4.3. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam
mengevaluasi pengobatan terutama evaluasi kemoterapi pada pasien kanker paru.
1.4.4. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai faktor prognosis pada
pasien kanker paru yang dilakukan kemoterapi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KANKER PARU
Tumor adalah hasil perkembangbiakan suatu sel tubuh yang tidak terkontrol, yang mana dalam keadaan normal perkembangbiakan sel hanya akan terjadi apabila
dibutuhkan tubuh. Ada dua macam tumor yakni jinak dan ganas. Tumor ganas atau disebut juga kanker adalah sel tumor yang berkembangbiak secara tidak terkontrol dan
menginvasi jaringan sekitar serta dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
21,22,23
Kanker paru adalah tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus
bronchogenic carcinoma.
24
Titik tumbuh karsinoma paru berada di percabangan segmen atau subsegmen bronkus. Pada tempat pertumbuhan tumor tampak berupa nodul kecil kemudian tumbuh
menjadi gumpalan dan meluas ke arah sentral atau sentripetal dan ke arah pleura. Paru merupakan tempat paling umum untuk metastatis kanker dari berbagai tempat.
Penyebaran limfatik karsinomatosa limfangitis menyebabkan suatu perselubungan linier pada paru, biasanya disertai pembesaran kelenjar getah bening hilus.
25
Penyebab kanker paru belum diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik asbestosis, radiasi ion uranium,
radon, arsen, kromium, nikel, vinil klorida, polisiklik hidrokarbon merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti merokok, genetik, kekebalan
tubuh, polusi udara, diet, dan lain-lain.
25
Universitas Sumatera Utara