13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kemajuan pendidikan, informasi dan peradaban mendorong masyarakat konsumen semakin selektif dan cenderung untuk mengkonsumsi barang atau jasa
yang bermutu baik. Hal ini menciptakan persaingan yang ketat bagi setiap perusahaan serta mendorong karyawan bekerja efektif dan efisien. Dengan begitu barang atau
jasa yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga mempunyai daya saing yang besar di pasaran.
Untuk mendapatkan tujuan tersebut, setiap perusahaan menerapkan manajemen mutu terpadu atau yang biasa disebut Total Quality Management.
Dengan penerapan manajemen mutu terpadu tersebut diharapkan apa yang diusahakan sehubungan dengan operasional perusahaan dapat menghasilkan baik
barang maupun jasa yang dapat bersaing di pasaran baik saat ini hingga masa mendatang.
Prinsip inti dari TQM adalah proses yang berfokus pada pemuasan pelanggan, berusaha keras untuk melakukan perbaikan terus-menerus serta melibatkan seluruh
kekuatan kerja. Untuk dapat mencapai hal tersebut di atas maka perusahaan harus dapat meningkatkan kinerja para manajer dan karyawannya. Karena dengan kinerja
yang baik maka tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Universitas Sumatera Utara
14 Manajemen mutu terpadu Total Quality Management dapat diukur dari
konsep kualitas yang belum jelas bagi pegawai, teamwork, produktivitas kerja pegawai dan kepuasan pelanggan yang masih memerlukan perbaikan secara terus-
menerus. Hal ini dijelaskan oleh Fandy Tjiptono 2001, hal. 4 bahwa : “Total Quality
Management TQM merupakan suatu system yang dapat dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk memaksimumkan daya saing organisasi
melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya, TQM juga merupakan falsafah holistic yang dibangun berdasarkan
konsep kualitas, teamwork, produktivitas kerja pegawai dan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu penilaian dan pengukuran kinerja hendaknya diterapkan
secara transparan oleh pimpinan perusahaan dengan mengadakan penilaian kinerja bagi seluruh karyawan semua level secara baik dan tepat yang dengan sendirinya
menjadi kunci keberhasilan bagi perusahaan dalam penerapan Total Quality Management.
Perusahaan jasa menghadapi persaingan khusus karena adanya perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu perusahaan
jasa perlu mengutamakan konsistensi melalui pengembangan suatu sistem yang dapat mendukung kinerja para pekerjanya yang disebut dengan Total Quality Management.
Rumah Sakit Umum Imelda Medan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa kesehatan dan obat-obatan yang dalam operasionalnya telah menerapkan
manajemen mutu terpadu Total Quality Management serta peningkatan kinerja
Universitas Sumatera Utara
15 keuangan dan karyawannya untuk dapat terus bersaing dengan semakin pesatnya
perekonomian saat ini. Namun penerapan dari TQM tersebut masih belum sepenuhnya dapat dilakukan secara maksimal.
Berdasarkan fakta yang ada menunjukkan fenomena bahwa dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, kinerja Rumah Sakit Umum Imelda Medan menunjukkan
perkembangan yang masih harus lebih ditingkatkan lagi dalam arti belum menunjukkan peningkatan yang maksimal. Perolehan laba tahun 2010 sebesar Rp.
92,630,300 sementara jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 2,076,257,600,
selanjutnya perolehan laba tahun 2011 sebesar Rp 94,428,788 sementara jumlah yang
ditargetkan sebesar Rp. 97,067,500. Sedangkan perolehan laba tahun 2014 sebesar Rp 145,007,266 sementara jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 869,078,900. Hal ini
tidak sesuai dengan pendapat Hasibuan 2003, hal, 222 bahwa : “Tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan TQM diantaranya pencapaian kebijaksanaan dan target
perusahaan secara efisien, pengembangan kemampuan tenaga kerja serta peningkatan produktivitas dan profitabilitas usaha”
Untuk lebih jelasnya berikut akan disajikan laporan perkembangan kinerja perusahaan untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
16 Tabel 1.
Data Penelitian
Keterangan Tahun 2010
Tahun 2011 Tahun 2014
Perolehan Laba Rp. 92.630.300
Rp. 94.428.788 Rp. 145.007.266
Perputaran Karyawan 1,04
6,34 7,12
Produtivitas Karyawan Rp. 38.912.914
orang Rp. 273.798
orang Rp. 31.556.670
orang Kunjungan rawat inap
26.082 orang 37.762 orang
42.985 orang Kunjungan rawat jalan
252.919 orang 245.987 orang
300.643 orang Sumber : RSU Imelda Medan, 2013.
Dimana perusahaan sudah berupaya menerapkan total quality management sebaik mungkin tetapi masih belum menunjukkan peningkatan kinerja perusahaan.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat kinerja keuangan dimana peningkatan perolehan laba yang masih belum sesuai harapan pimpinan seperti tersebut di atas. Untuk itulah
diperlukan adanya pengukuran kinerja dengan menggunakan total quality
management yang lebih efektif lagi.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui betapa pentingnya pengaruh TQM terhadap kinerja keuangan. Untuk itulah penulis merasa tertarik untuk mengangkat
masalah ini dalam bentuk penulisan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan pada Rumah Sakit Umum Imelda
Medan ”.
Universitas Sumatera Utara
17
1.2. Identifikasi Masalah