Kinerja Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Pokok Kinerja Keuangan

32

2.1.2. Kinerja Keuangan 1. Pengertian dan Tujuan Pokok Kinerja Keuangan

Pengukuran kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dilakukan oleh manusia, maka pengukuran kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan didalam organisasi. Oleh karena itu, jika informasi akuntansi dipakai sebagai salah satu penilaian kinerja, maka informasi akuntansi yang memenuhi kebutuhan tersebut adalah informasi akuntansi manajemen yang berhubungan dengan individu yang memiliki peran tertentu dalam organisasi, tipe informasi akuntansi manajemen yang memiliki karakteristik semacam itu disebut dengan informasi akuntansi pertanggung jawban. Mulyadi, 2001 : 415. Menurutnya pula tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam rencata strategik, program dan anggaran organisasi. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktu serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun ekstrinsik. Universitas Sumatera Utara 33 Tujuan pokok sistem pengukuran kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan perilaku dan kinerja anggota organisasi. Semakin akurat dan valid informasi yang dihasilkan oleh sistem pengukuran kinerja, semakin besar potensi nilainya terhadap organisasi. Hasil-hasil dari penilaian kinerja sering berfungsi sebagai basis bagi evaluasi reguler terhadap kinerja anggota-anggota organisasi.

b. Manfaat dan Prinsip-prinsip Kinerja Keuangan

Menurut Mulyadi 2001, hal. 416 pengukuran kinerja dimanfaatkan oleh manajemen untuk : 1 Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimal. 2 Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti promosi, transfer dan pemberhentian. 3 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan. 4 Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka 5 Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Sistem pengukuran kinerja dapat bermanfaat bagi para pemakainya apabila hasilnya dapat menyediakan umpan balik yang bisa membantu anggota organisasi dalam usaha untuk melakukan perbaikan kinerja lebih lanjut. Sistem manajemen biaya harus mencakup pengukuran kinerja yang dapat menghasilkan informasi sesuai dengan prinsip pengukuran kinerja, yaitu : 1 Ukuran kinerja konsisten dengan tujuan perusahaan Universitas Sumatera Utara 34 2 Ukuran kinerja memiliki adaptabilitas pada kebutuhan bisnis 3 Ukuran kinerja dapat mengukur aktivitas-aktivitas signifikan 4 Ukuran kinerja mempunyai akseptabilitas dari atas ke bawah 5 Ukuran kinerja berbiaya efektif 6 Ukuran kinerja tersaji tepat waktu. Simamora 2001 : 338 menyebutkan beberapa persyaratan sistem pengukuran kinerja yang efektif, antara lain : a. Relevansi Menyiratkan bahwa terdapat kaitan yang jelas antara standar kinerja untuk suatu pekerjaan tertentu dan tujuan organisasi atas suatu program penilaian dikatakan relevan jika program tersebut mencakup aspek-aspek pekerjaan yang penting. b. Sensitivitas Menyatakan bahwa suatu sistem penilaian kinerja mampu membedakan antara pelaksana yang efektif dengan yang tidak efektif. c. Keandalan Merupakan konsisten penilaian. Penilaian yang dibuat oleh penilai yang bekerja secara independen satu sama lainnya haruslah saling bersesuaian. d. Kemampu-terimaan Merupakan persyaratan yang paling penting dari semuanya karena benar bahwa program sumber daya manusia haruslah mendapat dukungan dari Universitas Sumatera Utara 35 orang-orang yang akan menggunakannya atau jika tidak, maka keahlian sumber daya manusia akan digunakan untuk merintangi mereka. e. Kepraktisan Menyatakan bahwa instrumen penilaian mudak untuk dipahami dan digunakan oleh manajer dan karyawan.

3. Penilaian Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap Kinerja Keuangan Pada PT. Sipatex Putri Lestari Bandung

6 45 154

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

0 6 15

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah

0 4 19

PENDAHULUAN Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja Dan Sistem Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial(Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo).

0 4 8

Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan pada PT Kahatex Bandung.

0 4 20

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus Pada PT X).

0 2 18

Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan pada Rumah Sakit Umum Imelda Medan

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Total Quality Management 1. Pengertian Total Quality Management - Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan pada Rumah Sakit Umum Imelda Medan

0 0 22

Pengaruh Total Quality Management terhadap Kinerja Keuangan pada Rumah Sakit Umum Imelda Medan

3 3 12

PENGARUH PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP PENCAPAIAN STATUS AKREDITASI RUMAH SAKIT UMUM ( Survey pada Rumah Sakit Umum di Kota Semarang ) - Unika Repository

0 0 14