Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

36 4. Merupakan sarana distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat.

2.4 Kerangka Berfikir

Faktor-faktor produksi atau input merupakan sesuatu yang harus ada untuk menghasilkan suatu produksi. Dalam memperoleh faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, sumber daya, dan teknologi diperlukan pengorbanan yang disebut dengan biaya. Pengrajin dituntut mampu mengkombinasikan beberapa faktor produksi sedemikian rupa sehingga menghasilkan produksi yang optimal dan efisien yang berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima pengrajin. Menurut Anwar 2009: 92, jika faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelola dengan baik dengan cara ekonomis, maka hasil produksi dapat ditingkatkan, biaya produksi menurun dan hal tersebut mempengaruhi pendapatan yang diterima dari hasil penjualan. Biaya produksi perusahaan ditentukan oleh bagaimana fungsi produksi perusahaan tersebut, yang menunjukan kombinasi input yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, beserta harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan input tersebut Sugiarto, 2007: 251-253. Biaya produksi yang dikenakan dalam Pakumbulan adalah biaya langsung. Karena pengrajin tenun menghitung biaya produksi hanya berdasarkan biaya yang secara langsung dikeluarkan dalam proses produksi. Menurut Mulyadi 1999, biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya 37 sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Biaya langsung terdiri dari yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan baku meliputi benang lusi, benang pakan, enceng gondok dan akar wangi. Biaya tenaga kerja langsung seperti tenaga cucuk, tenaga palet, tenaga penenun pengrajin, dan tenaga ngeteng. Biaya bahan baku dihitung dengan cara mengalikan jumlah bahan baku yang digunakan dengan harga bahan baku. Biaya tenaga kerja langsung dihitung dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan jumlah upah per hari. Berbagai permasalahan yang dihadapi pengrajin dalam proses produksi adalah adanya kenaikan harga faktor produksi. Harga bahan baku benang mengalami kenaikan yang merupakan bahan baku utama dalam proses produksi tenun. Kondisi ini menyebabkan meningkatnya biaya produksi dan penurunan permintaan masyarakat terhadap produk tekstil ATBM tersebut karena harga jual mengalami kenaikan. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan yang diperoleh pengrajin dan berakibat pada penurunan jumlah produksi yang dihasilkan karena pengrajin tidak mampu membeli kembali sumber daya yang dibutuhkan dalam produksi. Sehingga, banyak pengrajin yang memilih untuk menutup usahanya. Berdasarkan uraian diatas, biaya produksi langsung dan hasil produksi mempunyai keterkaitan yang ditunjukan dalam bagan sebagai berikut: 38 Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.5 Hipotesis