Kode Etik Profesional PAUD

sikap profesional para anggota profesi keguruan. Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada dasar-dasar. Antara lain sebagai berikut : 1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila. 2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional. 3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan. 4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar. 5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tu murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya. 7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial. 8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. 9. Guru melaksanakan kebijakan pemerintah dalam pendidikan.

3. Kode Etik Profesional PAUD

Ada dua aspek yang penting dalam berperilaku etis pada pendidikan anak usia dini : 1. mengetahui dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai inti dan ideal yang diandalkan oleh pendidik anak usia dini dalam berhubungan secara profesional dengan anak, keluarga, kolega dan masyarakat. 2. memahami dan menggunakan kode etik yang telah dikembangkan NAEYC dalam menangani konflik yang terjadi dalam pekerjaan sehari-hari dengan anak usia dini, keluarganya dan koleganya. Standar tentang perilaku yang etis pada pendidikan dan pengasuhan anak usia dini berlandaskan pada enam komitmen yaitu : 1 menghargai anak sebagai pribadi yang unik, 2 melaksanakan pekerjaan terhadap anak dengan berlandaskan pengetahuan tentang perkembangan anak, 3 menghargai dan mendukung kedekatan hubungan anak dan orang tua, 4 menghargai harkat dan harga diri dan keunikan setiap individu, 5 mengenal anak dengan penuh pemahaman dan mendukung dalam konteks keluarga, budaya, masyarakat dan sosial, 6 membantu anak dan orang tua mencapai perkembangan secara utuh dalam konteks saling hubungan yang didasarkan pada kepercayaan, penghargaan yang positif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian kualitatif bersifat induktif maksudnya peneliti membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen. Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme, yang memandang kenyataan itu berdimensi banyak, interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial. Penelitian Kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama menggambarkan dan mengungkap dan kedua menggambarkan dan menjelaskan. Afifuddin dkk, 2009 : 57 -69.

B. Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun lokasi penelitian terhadap Kebijakan Pemerintah Kabupaten Tegal akan dilaksanakan dan difokuskan melalui Dinas 37