Belajar Gerak Hakikat Model Pembelajaran .1 Pengertian Model Pembelajaran

Proses belajar untuk bergerak mengamanatkan guru penjasorkes harus mampu memilih gerakan-gerakan yang sesuai materi pembelajaran dengan tetap memperhatikan aspek pertumbuhan dan perkembangan siswa. Tujuan akhir dalam proses belajar untuk bergerak adalah siswa mampu menampilkan gerakan dengan efektif, efesisen dan terampil. Dalam proses pembelajaran gerak, selain aspek gerak psikomotor, aspek pengetahuan kognitif dan sikap afektif siswa merupakan dua aspek yang boleh dilupakan oleh guru penjasorkes. Melalui suatu gerakan siswa dituntun untuk mengetahui cara melakukan gerakan tersebut, mengetahui kebermanfaatan gerakan tersebut dan juga mampu menunjukkan perilaku-perilaku positif selama pembelajaran kerjasama, disiplin, mau berbagi tempat dan alat, jujur dan lainnya yang diharapkan mampu jua diwujudkan siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi belajar melalui gerak lebih menekankan pada keterpaduan aspek pengetahuan kognitif, sikap afektif dan gerak psikomotor. Seperti yang telah disebutkan di atas, maka kesimpulannya bahwa tujuan akhir pembelajaran gerak adalah penampilan gerakan yang efektif, efisien dan terampil. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kecukupan belajar gerak. Kecukupan belajar gerak yang dimaksud adalah siswa memperoleh kesempatan yang cukup untuk mendapatkan pengetahuan dan melatih keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan.

2.2.1 Belajar Gerak

Ketrampilan gerak khusus dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman, atau situasi belajar pada gerak manusia. Menurut Amung Ma’mun 12 2000 : 3 belajar gerak merupakan studi tentang proses keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan ketrampilan gerak motor skill. Ketrampilan gerak sangat terikat dengan latihan dan pengalaman individu yang bersangkutan. Ada tiga tahapan dalam belajar gerak motor learning yaitu : a Tahapan verbal kognitif Pada tahapan ini, tugasnya adalah memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru kepada peserta didik. Sebagai pemula, mereka belum memahami mengenai apa, kapan, dan bagaimana gerak itu dilakukan. Oleh karena itu kemampuan verbal kognitif sangat mendominasi tahapan ni. b Tahapan gerak motorik Pada tahapan ini, fokusnya adalah membentuk organisasi pola gerak yang lebih efektif dalam menghasilkan gerakan. Biasanya yang harus dikuasai peserta didik pertama kali dalam belajar motorik adalah kontrol dan konsistensi sikap berdiri serta rasa percaya diri. c Tahapan otomatisasi Tahapan ini, setelah peserta didi banyak melakuan latihan, secara berangsur- angsur memasuki tahapan otomatisasi. Disini motor program sudah berkembang dengan baik dan dapat mengontrol gerak dalam waktu singkat. Peserta didik sudah menjadi lebih terampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Pembelajaran gerak pada umumnya memiliki harapan dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa penguasaan ketrampilan. Ketrampilan siswa yang tergambarkan dalam kemampuanya menyelesaian tugas 13 gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh siswa tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerak tersebut maka semakin baik keterampilan siswa tersebut Amung Ma’mun, 2000 : 57.

2.2.2 Aktivitas Jasmani sebagai Perilaku Gerak

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN PADA SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEBUMEN KEC. SUKOREJO KAB. KENDAL TAHUN AJARAN 2012

4 28 153

Pengembangan Model Pembelajaran Teknik Dasar Lempar Tangkap dengan menggunakan bola kasti dalam Penjasorkes melalui pendekatan Lingkungan Persawahan Kering Siswa Kelas IV SD Negeri Krandon 04 Kota Tegal Tahun Pelajaran 20

0 5 95

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH DALAM BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN TANAH PEKARANGAN KOSONG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKANGKUNG 01 KECAMATAN PANGKAH KAB

2 61 126

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN HUTAN JATI SISWA KELAS V SD NEGERI PENUSUPAN 04 KECAMATAN PANGKAH KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 129

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETEPATAN MELEMPAR KE SASARAN MENGGUNAKAN BOLA KASTI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SISWA KELAS III SD NEGERI JENGGAWUR KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN KECIL DUA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WONOBODRO 01 KECAMATAN BLADO KAB. BATANG.

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN BOLBUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LESANPURO KAJORAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 60

teknik dasar SEPAK BOLA (4)

0 1 12

TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

0 4 50