Kemudian instrumen yang sudah valid dan reliabel digunakan untuk mengumpulkan data. Data yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan nomor
pertanyaan dan alternatif jawaban. Persentase alternatif jawaban dihitung menggunakan :
x100 sampel
seluruh jumlah
jawaban alternatif
jumlah jawaban
Presentase =
Kriteria persentase berdasarkan Moh. Ali dalam skripsi Wiro Sudono 2007 : 34 adalah sebagai berikut :
76 sampai dengan 100 : baik
56 sampai dengan 75 : cukup baik
46 sampai dengan 55 : kurang baik
Kurang dari 45 : tidak baik
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1. Penyajian Data Hasil Uji Coba Skala Kecil 4.1.1 Diskripsi Draf Produk Awal
Produk yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran Penjasorkes adalah model pembelajaran teknik dasar menggiring bola yang dimodifikasi
melalui pendekatan lingkungan hutan jati untuk siswa kelas V SD Negeri Penusupan 04 Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Sebelumnya penelitian
50
dimulai, terlebih dahulu melakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis tujuan dan karakteristik teknik dasar menggiring bola untuk anak Sekolah Dasar SD.
2. Analisis karakteristik siswa Sekolah Dasar SD. 3. Mengkaji literatur tentang prinsip-prinsip atau cara mengembangkan
model pembelajaran yang dimodifikasi melalui pendekatan lingkungan hutan jati.
4. Menetapkan prinsip-prinsip untuk pengembangan model modifikasi melalui pendekatan lingkungan hutan jati.
5. Menetapkan tujuan isi dan strategi pengelolaan pembelajaran. 6. Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran.
7. Menyusun produk awal model pembelajaran teknik dasar menggiring bola. Setelah melalui proses desain maka dihasilkan produk awal model teknik
dasar menggiring bola dalam permainan “Menirukan Gerakan Sang Kapten” yang disesuaikan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Berikut ini adalah draf
produk awal teknik menggiring bola dalam permainan “Menirukan Gerakan Sang Kapten” yang belum divalidasi oleh ahli dan guru Penjasorkes SD :
Draf Awal Pelaksanaan Uji Coba Skala Kecil Jumlah siswa 10 anak
a. Guru menunjuk salah satu siswa sebagai “Sang Kapten” untuk
memimpin teman-temannya di depan. Semua anggota wajib menirukan gerakan “Kapten” menggiring bola. “Sang Kapten” akan melakukan gerakan
51
menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian luar, dan terakhir menggunakan punggung kaki. Gerakan-gerakan “sang kapten” akan ditirukan
semua anggota. Oleh karena itu semua anggota dituntut konsentrasi dalam menggiring bola di lingkungan hutan jati sampai batas yang ditentukan.
Gambar 9. Siswa melakukan gerakan menggiring bola secara lurus melalui lingkungan hutan jati
b. Selanjutnya siswa melakukan gerakan menggiring bola di lingkungan
hutan jati dengan membentuk lingkaran. “Sang Kapten” akan melakukan gerakan menggiring bola dengan tiga cara, yaitu menggiring bola dengan kaki
bagian dalam, kaki bagian luar, dan punggung kaki yang akan ditirukan semua anggota. “Sang Kapten” akan menggiring bola dengan posisi melingkar yang
telah dibentuk oleh guru. Sehingga semua siswa berkonsentrasi memperhatikan gerakan “Sang Kapten”.
52
3m 2.5m
Gambar 10. Siswa melakukan gerakan menggiring bola secara melingkar melalui lingkungan hutan jati
c. Kemudian siswa melakukan gerakan menggiring bola dengan zig-zag
pohon. “Sang Kapten” akan memperagakan menggiring bola dengan posisi zig-zag yang meliputi menggiring bola dengan kaki bagian dalam, kaki bagian
luar, dan punggung kaki. Semua gerakan di atas juga wajib ditirukan oleh semua anggota. Sehingga semua anggota tetap berkonsentrasi menirukan
“Sang Kapten”.
Gambar 11. Siswa melakukan gerakan menggiring bola
53
secara zig-zag melalui lingkungan hutan jati
4.1.2
Validasi Ahli
Draf produk awal model pembelajaran teknik dasar menggiring bola dalam permainan sepak bola divalidasi terlebih dahulu oleh para ahli yaitu satu orang
ahli yang berasal dari dosen, yaitu Ibu Rumini, S.Pd, M.Pd dan dua ahli pembelajar Penjasorkes Tim Expert yaitu Bapak Subechi, S.Pd dan Bapak
Kuntoro, S.Pd. Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal model teknik dasar menggiring bola dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli
dan pembelajar Penjasorkes Sekolah Dasar SD. Lembar evaluasi berupa koesioner yang berisi aspek kualitas model teknik dasar menggiring bola, saran
serta komentar dari ahli Penjasorkes dan pembelajar Penjasorkes Sekolah Dasar SD terhadap model teknik dasar menggiring bola. Hasil evaluasi berupa nilai
dari aspek kualitas model teknik dasar menggiring bola dengan menggunakan Skala Likert mulai 1 sampai 5. Lembar evaluasi untuk kualitas model teknik dasar
menggiring bola dapat dilihat pada lampiran 5.
4.2. Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil