Karakteristik Anak Usia 10 – 12 Tahun

individu maupun kelompok. Beberapa pengalaman tersebut antara lain : rutinitas harian, kerja, dan waktu senggang. f Ketrampilan Gerak Teknis Ketrampilan gerak teknis terkait langsung dengan kemampuan teknik gerak dalam cabang olahraga seperti sepak bola, basket, atau renang. Klasifikasi kemampuan teknik pada setiap cabang olahraga sangat beragam tergantung dari sudut pandangnya masing-masing. Keragaman ini menunjukan bahwa klasifikasi ketrampilan gerak teknik olahraga sangat beragam tergantung dari dasar pandangnya masing-masing. g Ketrampilan Gerak Taktis Taktik dapat diartikan sebagai penggunaan ketrampilan gerak teknis secara optimal dan efektif agar dapat membuahkan hasil yang sesuai dengan tujuan utama cabang olahraganya. Meskipun ketrampilan taktis didasarkan pada kombinasi faktor kofgnitif dan motorik, namun pada akhirnya taktik sering disadari sebagai pola gerak Adang Suherman, 2000 : 28 Kesimpulannya bahwa aktivitas jasmani yang merupakan perilaku gerak dalam penelitian ini adalah keterampilan gerak teknis, yaitu teknik gerak dasar menggiring bola pada permainan sepak bola.

2.3 Karakteristik Anak Usia 10 – 12 Tahun

Pada masa anak usia 10-12 tahun pertumbuhan cenderung relatif lambat. Walaupun pertumbuhan itu lambat, tetapi mempunyai waktu belajar cepat dan keadaan ini dapat dipertimbangkan pula sebagai konsolidasi pertumbuhan yang 16 ditandai dengan kesempurnaan dan kestabilan terhadap keterampilan dan kemampuan yang telah ada dibandingkan yang baru dipelajari. Pada masa tersebut juga terjadi perubahan dimana anak yang pada mulanya bergerak dari kondisi lingkungan rumah ke lingkungan sekolah. Pengaturan besar- besaran diperlukan untuk pengembangan tugas-tugas pada umur itu. Pada anak usia sekolah dasar pertumbuhan yang nampak jelas adalah pertambahan panjang lengan dan kaki, koordinasi antara tangan dan mata serta kaki dan mata bertambah baik pula. Keberanian juga lebih berkembang hal ini baik terjadi pada anak laki- laki maupun perempuan. Anak perempuan karena itu harus dibimbing untuk mengembangkan kekuatan badan bagian atas yang sangat berguna untuk memelihara berat badannya. Pada masa ini aktivitas olahraga sangat dianjurkan bagi anak-anak usia sekolah dasar, pertumbuhan dan koordinasi yang terus berlanjut akan mengalami penyempurnaan pada usia – usia tersebut, tetapi yang benar-benar menonjol adalah perkembangan keseimbangan dan keterampilan terutama dalam melakukan olahraga atletik Sadoso, 1992:133. 2.3.1 Pertumbuhan Fisik atau Jasmani anak Usia 10 - 12 Tahun Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain. 17 Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak. Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan penglihatan mata, gigi, panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana. Keterampilan dasar motorik dan perkembangannya selama masa ini yang paling menonjol adalah : a. Keseimbangan balance, pada anak laki-laki memiliki keseimbangan dan keterampilan yang lebih baik jika dibandingkan anak perempuan. b. Ketepatan accuracy, anak perempuan biasanya memiliki ketepatan yang lebih baik daripada anak laki-laki c. Ketangkasan agility, pada anak perempuan memiliki ketangkasan lebih baik sampai umur tigabelas tahun. 18 d. Penguasaan batas control, anak perempuan memiliki kemampuan kontrol lebih baik daripada anak laki-laki pada usia ini, tetapi setelah usia empatbelas tahun anak laki-laki menampakkan kemajuan yang lebih baik. e. Kekuatan strength, anak laki-laki memang mempunyai kekuatan yang lebih besar dari anak perempuan. Kesimpulannya keterampilan dasar motorik sangat penting artinya dalam pemberian program latihan olahraga dan pada anak perempuan perlu sekali penekanan pada latihan-latihan keseimbangan, ketangkasan, kontrol dan kekuatan yang nantinya berguna bagi perkembangan tubuhnya di masa mendatang. 2.3.2 Perkembangan Intelektual dan Emosional Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya. Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa. Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat 19 dimanjakan, terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak. Perlakuan saudara serumah kakak-adik, orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak. Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak. Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas dalam masyarakat. 2.3.3 Perkembangan Bahasa Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan. Orang tua yang bijak selalu membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai dari yang 20 sederhana sampai anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa. Oleh karena itu bahasa berkembang setahap demi setahap sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak dan kesediaan orang tua membimbing anaknya. Fungsi dan tujuan berbicara antara lain: sebagai pemuas kebutuhan, sebagai alat untuk menarik orang lain, sebagai alat untuk membina hubungan sosial, sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri, untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain, untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal. Yaitu : kematangan alat berbicara, kesiapan mental, adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak, kesempatan berlatih, motivasi untuk belajar dan berlatih dan bimbingan dari orang tua. Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat gangguan perkembangan berbicara bagi anak, yaitu: anak cengeng, anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain. 2.3.4 Perkembangan Moral, Sosial, dan Sikap Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila berbuat atau berperilaku yang positif. Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam 21 masyarakat luas. Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: memiliki nilai pendidikan, memberikan motivasi kepada anak, memperkuat perilaku dan memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi. Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah : fungsi restruktif, fungsi pendidikan, sebagai penguat motivasi. Syarat pemberian hukuman adalah: segera diberikan, konsisten, konstruktif, impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada perbuatannya, harus disertai alasan, sebagai alat kontrol diri, diberikan pada tempat dan waktu yang tepat. Kesimpulannya bahwa karakteristik anak yang mengikuti penelitian pembelajaran ini adalah anak yang duduk di kelas V dengan rentang usia 10 -12 tahun. Perkembangan pada masa ini aktivitas olahraga sangat dianjurkan bagi anak-anak usia sekolah dasar, pertumbuhan dan koordinasi yang terus berlanjut akan mengalami penyempurnaan pada usia – usia tersebut, baik pada pertumbuhan fisik atau jasmani, perkembangan intelektual dan emosional, bahasa, moral, sosial, dan sikap. 2.4 Hakekat Permainan Sepak Bola 2.4.1 Pengertian Permainan Sepak Bola

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING DAN MENGUMPAN PADA SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR PADA SISWA KELAS V SDN 2 KEBUMEN KEC. SUKOREJO KAB. KENDAL TAHUN AJARAN 2012

4 28 153

Pengembangan Model Pembelajaran Teknik Dasar Lempar Tangkap dengan menggunakan bola kasti dalam Penjasorkes melalui pendekatan Lingkungan Persawahan Kering Siswa Kelas IV SD Negeri Krandon 04 Kota Tegal Tahun Pelajaran 20

0 5 95

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING BAWAH DALAM BOLA VOLI MINI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN TANAH PEKARANGAN KOSONG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KALIKANGKUNG 01 KECAMATAN PANGKAH KAB

2 61 126

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN HUTAN JATI SISWA KELAS V SD NEGERI PENUSUPAN 04 KECAMATAN PANGKAH KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 129

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KETEPATAN MELEMPAR KE SASARAN MENGGUNAKAN BOLA KASTI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SISWA KELAS III SD NEGERI JENGGAWUR KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PASSING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN KECIL DUA KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WONOBODRO 01 KECAMATAN BLADO KAB. BATANG.

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN BOLBUM PADA SISWA KELAS V SD NEGERI LESANPURO KAJORAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 60

teknik dasar SEPAK BOLA (4)

0 1 12

TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAK BOLA

0 4 50