PRODUK UNGGULAN
4.333333333 4
4.5 4
3.5
Kerajinan
3
Sablon
2.5
Fungsi Nilai
Makanan Olahan
2 1.5
1 0.5
1
Produk
Gambar 6. Grafik Hasil Perhitungan MCA untuk memperoleh Produk
Unggulan.
2. Jenis Usaha Unggulan
Perhitungan MCA juga digunakan untuk mengidentifikasi bentukjenis usaha unggulan. Berdasarkan data kuisioner dan identifikasi di lapangan,
bentuk jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat dapat digolongkan menjadi 3 tiga tipe usaha mikro, yaitu:
• Usaha
Mandiri, yaitu usaha skala mikro yang dimiliki dan dikelola secara
pribadi oleh perorangan atau keluarga, modal usahanya juga diusahakan sendiri, karena cenderung bersifat hanya untuk menambah pendapatan
sehari-hari saja. • Usaha secara berkelompok yaitu usaha mikro yang dimiliki dan dikelola
secara bersama-sama dalam suatu kelompok kerja, yang memiliki bidang usaha yang sama, modal usaha ditanggung bersama begitu juga
keuntungannya. Karena modal kerja ditanggung bersama maka resikonya cenderung lebih kecil dari usaha mandiri, walaupun besarnya modal
usaha juga terbatas pada kemampuan tiap anggota kelompok. Biasanya usaha ini keberlangsungannya tergantung dari baik atau tidaknya
pengurus kelompok mengelola anggotanya. • Usaha dengan bermitra kemitraan yaitu usaha dalam bentuk kemitraan,
biasanya merupakan usaha yang kondisi produksinya sudah lebih kontinu, target pasarnya sudah ada, dan membutuhkan modal yang lebih besar
untuk pengembangannya. Kemitraan biasanya dilakukan dengan pemegang modal investor, atau lembaga keuangan seperti Bank atau
Koperasi. Tapi untuk bekerjasama dan mendapat pinjaman modal dari lembaga keuangan maka usaha tersebut umumnya harus memiliki badan
usaha dan persayaratan lainnya.
a. Jenis Usaha Mikro dengan Pola Berkelompok
Keterbatasan sarana pendukung dan tingkat ekonomi masyarakat di pulau bunaken yang ada seperti belum masuknya sarana penerangan
PLN, kurangnya ketersediaan air bersih juga mata pencaharian yang sangat bergantung pada sumberdaya alam menyebabkan para wanita
pengusaha di pulau ini mengunggulkan pola usaha secara berkelompok. Pola ini memiliki struktur organisasi usaha yang sederhana yaitu ketua
kelompok, sekretaris, dan bendahara. Biasanya 1 kelompok terdiri dari 5 - 10 orang, yang memiliki bidang kerja yang sama.
Dari segi modal usaha dengan sistem bekelompok mereka melakukan iuran dengan jumlah yang disepakati untuk membeli barang
dan bahan kebutuhan produksi, pengerjaan produk juga dilakukan secara bersama-sama. Usaha ini cukup sederhana karena modal ditanggung
bersama walaupun jumlahnya terbatas dan keuntungan pun dibagi secara bersama, sesuai dengan proporsi modal yang diberikan dan
pekerjaan yang dihasilkan oleh masing-masing anggota. Selanjutnya sebagian keuntungan mereka sisihkan untuk keperluan kegiatan
kelompok uang kas, misalnya dapat digunakan sebagai cadangan dana untuk membeli bahan baku produksi, juga bisa dipakai atau dipinjamkan
kepada anggota yang membutuhkan.
b. Jenis Usaha Mikro dengan Pola Kemitraan
Kondisi ekonomi masyarakat di pulau Bunaken tidak terlalu baik. Usaha mikro yang ada pun belum terlalu berkembang. Pola kemitraan
hanya diperlukan jika usaha mereka telah memiki kontinuitas produksi yang pasti. Kemitraan yang biasanya dilakukan adalah dengan lembaga
keuangan seperti Bank atau Koperasi dan bahkan ada juga yang bermitra dengan perseorangan. Kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro di
wilayah ini kurang mengunggulkan pola kemitraan dikarenakan