Pada tingkat alternatif, penilaian berdasarkan tujuan merupakan unsur yang harus dicapai terlebih dahulu untuk pengembangan usaha
mikro dalam mendukung pemberdayaan perempuan di Pulau Bunaken. Dari perhitungan expert choice diperoleh prioritas alternatif sebagai
berikut: peningkatan ekonomi keluarga 0,461, tenaga kerja wanita 0,279, usaha mikro berkelanjutan 0,180 dan peningkatan pendapatan
anggaran daerah 0,079. Berdasarkan hal tersebut, maka alternatif pertama yang harus dicapai adalah peningkatan ekonomi keluarga,
selanjutnya tenaga kerja wanita, usaha mikro berkelanjutan dan terakhir adalah peningkatan pendapatan daerah.
1.1 Peningkatan Ekonomi Keluarga
Peningkatan ekonomi keluarga adalah kondisi dimana kebutuhan keluarga yang masih kurang mencukupi dapat terpenuhi.
Mayoritas aktor pada pengembangan usaha mikro di Pulau Bunaken memilih alternatif peningkatan ekonomi keluarga sebagai alternatif
pertama yang harus dicapai. Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang kurang baik pada sebagian besar keluarga pesisir di Pulau
Bunaken. Pada keluarga pesisir kebanyakan suami bekerja sebagai nelayan atau tukang perahu, sehingga pendapatan mereka sehari-
hari tidak tetap, tergantung pada musim. Oleh karena itu, kondisi ini menyebabkan alternatif peningkatan ekonomi keluarga adalah
sebagai alternatif pertama yang harus dicapai pada pengembangan usaha mikro didalam mendukung pemberdayaan perempuan di Pulau
Bunaken.
1.2 Tenaga Kerja Wanita
Tenaga kerja wanita adalah pemberdayaan wanita pada suatu usaha sehingga mutu dari wanita dapat meningkat. Pada keluarga
pesisir mayoritas kepala keluarga atau suami bekerja sebagai nelayan atau tukang perahu. Sebagai nelayan, pendapatan mereka adalah
tidak tetap karena bergantung pada cuaca dan musim ikan, sedangkan sebagai tukang perahu bergantung pada sektor pariwisata
di Pulau Bunaken. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga para pesisir wanita bekerja pula mencari nafkah.
Hal ini terlihat dari mayoritas usaha mikro yang berjalan di Pulau Bunaken umumnya adalah dikerjakan oleh kaum wanita, terutama
pada usaha kerajinan. Usaha ini sangat potensial dikerjakan oleh wanita, karena ketersediaan bahan baku yang mudah diperoleh,
sarana dan prasarana yang mendukung di sekitar area pariwisata, teknologi usaha yang tidak terlalu sulit dan peluang pasar yang
potensial.
1.3 Usaha Mikro Berkelanjutan
Suatu usaha dapat dikatakan sebagai usaha yang berkelanjutan apabila kontinuitas usaha dapat terus berlangsung. Alternatif usaha
mikro berkelanjutan merupakan prioritas ketiga yang harus dicapai, dimana kondisinya dapat tercapai apabila peningkatan ekonomi
keluarga dan pemberdayaan perempuan di Pulau Bunaken dapat dilaksanakan. Hal ini dikarenakan melihat sumberdaya dan potensi
pemberdayaan perempuan yang sangat bagus di Pulau Bunaken, akan tetapi membutuhkan suatu modal usaha bagi mulainya suatu
usaha. Dari potensi sumberdaya lokal yang tersedia dapat mendukung usaha kerajinan untuk dilaksanakan oleh pelaku usaha
kerajinan. Berdasarkan hasil wawancara pada ketiga usaha di Pulau Bunaken yaitu, kerajinan, usaha sablon dan pengolahan makanan,
kontinuitas produksi tertinggi pada usaha kerajinan yaitu mencapai 100 buahbulan. Untuk usaha produk sablon rata mencapai 25 – 50
buah kausbulan, sedangkan usaha pengolahan makanan walaupun cukup kontinu produksinya hasilnya cukup bervariasi, berkisar antara
Rp. 500.000 – 1.500.000,- bulan.
1.4 Peningkatan pendapatan anggaran daerah
Peningkatan pendapatan anggaran daerah adalah kondisi dimana daerah menerima pendapatan lebih dari suatu bidang usaha
yang sama ataupun bidang usaha yang berbeda. Alternatif peningkatan pendapatan anggaran daerah sebagai prioritas terakhir
yang dapat tercapai. Hal ini dikarenakan pengembangan usaha mikro yang dilakukan di Pulau Bunaken dapat mendukung sektor pariwisata,
dimana sektor ini sebagai pendapatan terbesar di Pulau Bunaken